Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
MASYARAKAT Bogor dikenal ramah, sopan, murah senyum dan religius. Mayoritas masyarakatnya suku Sunda dan sangat kental dengan budaya, nilai-nilai kearifan lokal, dan etika sosial.
Pedoman hidup saling menghargai sesama dipegang teguh. Seperti istilah “kawas gula eujang peueut” yang memiliki arti 'hidup harus rukun saling menyayangi, tidak pernah berselisih'.
Pemerhati Kebijakan Publik Yorda Imam Sutomo dalam diskusi podcast bersama Pakar Perilaku Sosial Reynaldi Zein belum lama ini mengungkapkan dirinya pun memiliki kesan yang spesial dengan masyarakat Bogor karena keramahan dan kesantunan yang melekat di diri mereka.
Baca juga: Ketua DPRD Ingatkan 4 Hal kepada Masyarakat Kota Bogor
Jebolan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya itu sebenarnya pernah tinggal di Bogor walau kelahiran Jakarta.
"Beberapa tahun silam ketika papa saya mengabdi di sana (Bogor), saya tahu betul karakteristik yang dimiliki oleh masyarakat. Keramahan dan murah senyum itu sangat melekat dan terngiang-ngiang dalam memori saya, selain kulinernya yang sangat unik dan beragam," ucap Yorda.
Baca juga: Komisi III dan Hipjaskon Kota Bogor Bahas Peningkatan Kualitas Infrastruktur, Ini Syaratnya
Yorga juga melihat saat ini Bogor mengalami kemajuan signifikan. Namun, dibalik itu ada persoalan yang dihadapi oleh masyarakat yakni masalah kemacetan. Ke depannya, kebijakan publik dan produk regulasi harus adaptif dengan situasi masyarakat khususnya dalam mengatasi dan mengurai kemacetan. Dibutuhkan sistem transportasi yang terintegrasi untuk mendukung mobilitas dan produktivitas masyarakat.
Selain itu, potensi kuliner Bogor yang unik dan beragam itu perlu ditingkatkan. Inovasi dan kreativitas menjadi jalan untuk mewujudkannya. Untuk itu, kreativitas dan kapasitas kaum mudanya harus diberdayakan dan ditingkatkan lagi. Anak-anak muda harus menjadi pelaku dan motor penggerak ekonomi kreatif termasuk kuliner. (Z-6)
Pemprov DKI perlu menjelaskan bahwa ERP bukan pajak tambahan, melainkan mekanisme pengelolaan ruang jalan secara adil
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung meminta Dinas Bina Marga untuk menertibkan seluruh pembangunan atau proyek galian yang menyebabkan kemacetan di Jakarta.
Deddy menjelaskan bahwa tarif untuk kendaraan yang melintas di jalan yang terpasang ERP seperti di beberapa negara maju, jauh lebih mahal dibandingkan lewat jalan tol.
Polda Metro Jaya mengungkap kemacetan parah yang terjadi di ruas Jalan Gatot Subroto menuju Jalan Jenderal Sudirman pada Rabu (28/5) disebabkan oleh tingginya volume kendaraan.
Integrasi jalan tol eksisting menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok dinilai merupakan solusi strategis untuk mengurai kemacetan di kawasan pusat distribusi logistik nasional tersebut.
Kemacetan disebabkan oleh kesalahan perencanaan operasi di salah satu terminal.
Sekarang ini ada permintaan dari pihak swasta, apakah kemudian sudah saatnya swasta pada hari Rabu juga naik transportasi publik,"
Kementerian Perhubungan tengah mengkaji proyek skytrain yang akan menghubungkan wilayah Tangerang Selatan dan Bogor.
Kementerian Perhubungan diminta untuk mendata semua kapal-kapal yang menjadi fasilitas tempat destinasi pantai yang disesuaikan dengan standardisasi regulasi yang berlaku.
Trayek baru TransJabodetabek S61 rute Alam Sutera-Blok M resmi diluncurkan pada Kamis (24/4). Langkah itu menjadi babak baru integrasi transportasi publik.
MASYARAKAT dapat menikmati angkutan transportasi umum Transjakarta dengan hanya membayar Rp.1 pada Kamis (24/4). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan tarif Rp1 Transjakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved