Selasa 07 Maret 2023, 15:20 WIB

Pengungsi di RI Sulit Dapatkan Akses Pekerjaan dan Pendidikan Tinggi

Atalya Puspa | Humaniora
Pengungsi di RI Sulit Dapatkan Akses Pekerjaan dan Pendidikan Tinggi

Antara Foto
Pengungsi WNA di Makassar

 

United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) mencatat ada sebanyak 13 ribu pengungsi dari negara lain yang tinggal di Indonesia saat ini. Terbanyak dari Afghanistan, Somalia dan Myanmar. Meskipun mendapatkan tempat tinggal, tetapi masih banyak persoalan yang dihadapi pengungsi yang tinggal di Tanah Air. Mereka sulit mendapatkan pekerjaan dan akses menempuh pendidikan tinggi.

"Ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Misalnya saja kesempatan bagi para pengungsi untuk mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dan membuka akun bank," kata UNHCR Representative Indonesia, Ann Mayman, dalam acara UNHCR's Islamic Philantrophy Annual Report 2023 Launch, Selasa (7/3).

Mayman mengungkapkan, tantangan terbesar yang dihadapi oleh pengungsi di Tanah Air ialah sulitnya akses untuk mendapatkan dokumen kependudukan resmi guna melanjutkan hidup. Pasalnya, kebanyakan dari mereka tidak memiliki paspor. Akibatnya, para pengungsi tidak bisa melanjutkan pendidikan dan memiliki pekerjaan yang layak dan membangun kehidupan baru mereka.

Baca juga: 174 Pengungsi Rohingya akan Dipindah dari Pidie ke Sigli

Padahal, banyak pengungsi yang melalui perjalanan berat untuk bisa sampai di Indonesia dan berharap bisa memulai kehidupan yang baru, jauh dari negaranya yang rawan konflik.

"Saya pernah bertemu dengan pengungsi dari Rohingya di Aceh, berusia 25 tahun, ibu muda. Dia memberi tahu saya bahwa ia kehilangan anaknya yang berusia 2 tahun di kapal pengangkut karena mereka tidak memiliki air untuk diminum. Ini nasib yang mereka hadapi. Mereka membutuhkan agar kebutuhan dasar dipenuhi, tapi juga mereka butuh dukungan untuk mengatasi trauma," kata Mayman.

UNHCR sendiri telah menyiapkan berbagai solusi agar para pengungsi yang tinggal di tanah air bisa memulai kehidupannya yang baru. Salah satunya dengan menyediakan beasiswa bagi anak-anak pengungsi.

"Kami juga baru memulai program labour mobility. Program ini memberikan kesempatan bagi pengungsi yang memiliki keterampilan tertentu untuk mendapatkan akses pekerjaan," imbuh dia.

Ada sejumlah pengungsi di Indonesia yang telah sukses. Di antaranya pengungsi dari Somalia yang tinggal di Aceh dan memiliki keahlian membuat furniture yang kini akan dikirim ke Australia untuk bekerja di sana. Lalu ada juga pengungsi yang memiliki keahlian IT dan akan dikirim ke Kanada.

Baca juga: Indonesia Wajib Penuhi Pendidikan Pengungsi Anak dari Luar Negeri

"Banyak pengungsi yang sudah lebih dari 10 tahun tinggal di Indonesia. Itu adalah masa tunggu yang sangat panjang. Kenapa mereka tidak diizinkan untuk menjalani kehidupan yang berarti? Itu yang menjadi catatan bagi Indonesia," ucap dia.

Pada kesempatan itu, President of Human Initiative Foundation, Tomy Hendrajati mengungkapkan, di Indonesia zakat dan sedekah merupakan cara pengumpulan dana yang banyak diminati oleh masyarakat.

"Akan jauh lebih mudah untuk menyentuh masyarakat menggunakan zakat dan sedekah. Karena di situ ada kewajiban sebagai umat muslim," ucap dia.

Dari sisi penyaluran dana ke pengungsi, lembaganya sendiri kini telah memiliki sebanyak 13 cabang di 13 provinsi di Indonesia dan 3 kantor cabang di Korea Selatan, Australia, dan Inggris. Pengungsi juga merupakan sasaran utama dari dana zakat dan sedekah yang dikumpulkannya.

"Lembaga filantropi Islam memiliki fleksibilitas yang memberikan manfaat cukup banyak bagi pengungsi. Ini adalah ikhtiar yang dilakukan oleh masyarakat Islam untuk memberikan bantuan bagi sesama agar semua masyarakat bisa hidup layak," pungkas dia.
 

(Z-9)


 

Baca Juga

Ist

Kanusaba Lestarikan Tenun dan Batik Sekaligus Dukung UMKM

👤mediaindonesia.com 🕔Rabu 22 Maret 2023, 16:39 WIB
Sejumlah daerah di Indonesia memiliki motif dan teknik pembuatan yang berbeda-beda, misalnya tenun ikat dari Nusa Tenggara Timur, Songket...
Dok. everyday health

Meredupkan Lampu Sebelum Tidur Dapat Kurangi Risiko Diabetes Gestasional

👤Nike Amelia Sari 🕔Rabu 22 Maret 2023, 15:33 WIB
Studi baru dari divisi neurologi Northwestern University Feinberg School of Medicine menyebutkan meredupkan waktu beberapa jam sebelum...
Ist/UT

UT Gelar Peluncuran Buku Karya Ketua MPR dan Kerja Sama dengan Perpusnas

👤mediaindonesia.com 🕔Rabu 22 Maret 2023, 15:28 WIB
Buku ini diperkuat dengan sub judul pada buku tersebut yakni 'Pemikiran Analitik Dasar Hukum Pokok- Pokok Haluan Negara (PPHN) dalam...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya