Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GELOMBANG kedatangan etnis Rohingya ke Tanah Air tak kunjung berhenti. Sebanyak 152 pengungsi Rohingya kembali masuk melalui Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (24/10) dini hari kemarin.
Para pengungsi Rohingya yang terdiri dari orang dewasa, anak-anak, dan bayi itu tiba dengan kapal kayu di perairan Pantai Labu pada Kamis sekitar pukul 03.00 WIB. Setelah turun dari kapal, mereka naik ke dalam truk bak terbuka yang diduga datang dari Aceh. Truk itu rupanya sudah menunggu sebelum kapal tiba.
Mengetahui adanya 150 Suku Rohingya yang ditampung di aula kantor Camat Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang ini, ratusan Warga Kecamatan Pantai Labu yang di dominasi Kaum emak-emak, menggeruduk kantor Camat Pantai labu, mereka menolak Ratusan Suku Rohingnya itu ditampung di Kecamatan pantai Labu.
Dengan membawa sejumlah tulisan penolakan diatas kertas putih, emek-emak ini sempat ingin masuk ke ruangan dimana 152 suku Rohingnya dikumpulkan, namun dihalangi petugas kepolisian Polsek Pantai labu dan petugas Babinsa pantai labu yang berjaga-jaga di depan ruangan tersebut.
Menurut salah seorang warga Pantai Labu, Ibu Siti Aisyah mengatakan, kedatangan ratusan warga pantai labu yang didominasi kaum emak-emak ini bertujuan menolak warga suku Rohingnya Myanmar untuk ditempat di Pantai Labu, karena menurut warga kehadiran mereka sangat meresahkan.
“Intinya kami menolak suku rohingnya Myanmar berada di Pantai Labu ini, karena kami merasa resah, kalua mau direlokasi ke daerah lain silahkan saja, asal jangan di Pantai Labu, jika suku rohingnya masih tetap berada di Pantai Labu, kami akan demo besar-besaran,” Ujar Siti.
Sementara itu, kapolsek Pantai Labu Iptu Sujarwo membenarkan adanya 152 suku Rohingnya dari negara Myanmar yang kapalnya bersandar di perairan Pantai Labu Deli Serdang dan sempat diamankan pihak TNI Angkatan Laut.
“Terkait suku Rohingnya yang kapalnya bersandar di Perairan Pantai Labu saat ini tercatat ada 152 orang suku Rohingnya baik Balita, emak-emak, bapak-bapak dan anak-anak, awalnya ada 146 dan 6 orang lagi ditemukan berada di bibir pantai dan sudah di evakuasi keseluruhannya di kantor camat Pantai Labu, dan pihak Polsek Pantai Labu sudah Berkoordinasi dengan pihak UNHCR soal Suku Rohingnya ini, dan juga adanya gelombak unjuk rasa penolakan dari warga atas kehadiran Suku Rohingnya di Wilayah mereka, “ Kata Kapolsek Pantai Labu.
Sementara Saat ini Ratusan Orang Suku Rohingnya yang terdiri dari sejumlah Balita, ibu-ibu, bapak-bapak dan remaja saat ini masih berada di Aula Kantor Camat Pantai abu dan sudah menjalani proses pemeriksaan kesehatan dari tim Medis dan PMI Deli Serdang serta Sudah Berkoordinasi dengan pihak Imigrasi dan UNHCR untuk lokasi pengungsiannya selanjutnya jika warga Pantai Labu masih terus melakukan penolakan. (Z-9)
Bukit di atas jalan yang melintasi kawasan itu perlu pemotongan karena kemiringannya mencapai lebih dari 45 derajat. Kemiringan perlu dikurangi agar bukit tidak lagi rentan mengalami longsor.
Hariyanto menjelaskan dalam kasus penyerangan tersebut, ada warga yang terluka dan satu orang meninggal dunia. Ia mengatakan Pangdam telah menemui keluarga korban.
ANGGOTA Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin mengecam penyerangan puluhan oknum prajurit TNI ke sebuah desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
LAGA cabang olahraga bola voli Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara 2024 diundur.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) kembali menyampaikan permintaan maaf menjelang purnatugas ke masyarakat
Pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan polemik ini secara damai dan berkeadilan.
KETUA Komisi II DPR RI mengajak Menteri Dalam Negeri, Gubernur Aceh, dan Gubernur Sumatera Utara untuk duduk bersama mencari titik temu penyelesaian polemik 4 pulau Aceh ke Sumut.
Penyelesaian konflik ini membutuhkan data dan informasi yang akurat dari berbagai pihak.
Pentingnya pendekatan komprehensif yang mempertimbangkan aspek historis, sosiologis, yuridis, dan administratif.
Pada 2008-2009, Tim Rupabumi melakukan proses verifikasi terhadap pulau-pulau yang ada di Aceh dan Sumatra Utara.
Pertemuan itu bakal membuahkan berbagai rekomentasi, termasuk dapat tidaknya hasil kajian
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved