Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DAMPAK perubahan iklim terasa di semua aspek dan sektor kehidupan. Tidak terkecuali sektor pertanian yang sangat bergantung pada iklim. Gagal panen bukan hal yang jarang terjadi akibat cuaca ekstrem. Upaya antisipatif melalui rencana aksi dan kebijakan yang tepat diperlukan.
Dimas Ardi Prasetya, Dosen Teknik dan Manajemen Lingkungan Sekolah Vokasi IPB University menjelaskan penanggulangan pemanasan global terhadap pertanaman meliputi tiga hal, di antaranya upaya antisipasi, mitigasi dan adaptasi.
“Rencana aksi antisipasi perubahan iklim di sektor pertanian dapat difokuskan pada penyesuaian sistem produksi pangan, perluasan area pertanian pangan dan budidaya perikanan, perbaikan dan pengembangan infrastruktur pertanian yang climate proof hingga pengembangan teknologi adaptif dan inovatif,” urainya dilansir dari laman IPB University.
Menurutnya, sistem pertanian adaptif dapat dibangun mulai dari pemetaan komoditas sesuai iklim agar menjamin peluang produktivitas tinggi. Dilanjut dengan pengembangan varietas tanaman unggul yang toleran terhadap stress lingkungan.
“Upaya ini perlu didukung juga dengan aplikasi informasi iklim sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan. Serta mengembangkan teknologi pengolahan tanah dan tanaman untuk meningkatkan daya adaptasi lingkungan,” imbuhnya.
Ia menambahkan petani juga perlu mendapat sistem perlindungan usaha tani dari kegagalan akibat perubahan iklim. Peran stakeholder juga sangat penting dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim.
Nurul Jannah, Dosen Teknik dan Manajemen Lingkungan SV IPB University menekankan, stakeholder yang dimaksud adalah ilmuwan, masyarakat petani, pemerintah dan masyarakat.
Adapun strategi yang perlu dilakukan stakeholder meliputi upaya mitigasi, yaitu upaya pencegahan serta upaya adaptasi atau penyesuaian. "Upaya tersebut perlu dilakukan aktif oleh setiap pemangku kepentingan dalam menghadapi kenyataan perubahan iklim,” katanya.
“Namun tetap perlu ada strategi jangka panjang berupa perencanaan pembangunan pertanian terpadu, sistematis dan komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait pertanian, khususnya agroklimatologi,” jelasnya.
Selanjutnya, tambahnya, perlu ada diversifikasi produksi pangan melalui pengembangan usaha tani komoditas unggulan sebagai inti bisnis tani. Pengembangan komoditas unggulan lokal ini dilakukan berbasis kondisi agroekosistem. Caranya dilakukan dengan penguatan teknik budidaya sesuai kearifan lokal.
Demikian antisipasi yang perlu dilakukan untum meredam dampak perubahan iklim di sektor pertanian. (Z-4)
serangan hama wereng batang coklat (WBC) dan tikus yang terjadi di wilayah Kabupaten menyebabkan banyak para petani mengalami kerugian setelah lahan yang telah mereka tanam terserang hama
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
Selama Juni-Juli, petani mengalami gagal panen dan saat ini terancam kekeringan
Upaya pengendalian hama dan penyakit pun sulit dilakukan karena membutuhkan biaya yang tak sedikit.
Menurutnya di musim kemarau nanti, sawah sawah yang ada di Babel khususnya di Desa Rias Bangka Selatan sangat rawan gagal panen akibat kekurangan air.
Harga bahan pokok setelah Idul Adha masih tinggi di sejumlah pasar belum adanya penurunan terjadi pada beras kualitas medium dijual Rp13.500 per kg dan premium menjadi Rp 15 ribu per kg.
Urban farming juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkotaan. Hasil panen tidak hanya dapat dijual tetapi juga dapat dikonsumsi sendiri.
dampak positif globalisasi terhadap berbagai aspek, mulai dari politik hingga hiburan yang dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat
PPIU Program YESS memberikan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda di perdesaan untuk menjadi wirausahawan dan petani handal do Subang, Jawa Barat.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved