Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023). Rakornas yang bertajuk "Penguatan Resiliensi Berkelanjutan dalam Menghadapi Bencana" ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ditutup oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Selain itu, BNPB bersama dengan pelaku industri yakni PT Expoindo Kayanna Mandiri, juga menggelar pameran industri kebencanaan yaitu Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference (ADEXCO) pada 2-3 Maret 2023.
ADEXCO merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan seluruh elemen bangsa terkait pemanfaatan teknologi dalam pengurangan resiko dan penanganan bencana.
Menurut Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati, rakornas digelar sebagai tindak lanjut pesan Presiden Jokowi yang disampaikan saat pelaksanaan Global Platform for Disaster ke-7 di Bali, yang dihadiri 185 negara.
"Bapak Presiden mengajak komunitas global terkait dengan resiliensi berkelanjutan atau kita sebut sustainable resilience. Hal ini adalah suara ajakan, karena resilience kita sangat dinamis karena kita sering ancaman dan bencana," ujar Raditya kepada wartawan.
"Karena itu, dalam pelaksanaan rakornas kali ini berbeda dengan rakornas-rakornas sebelumnya. Karena kita bersandingan dengan pameran industrialisasi kebencanaan dalam negeri. Kejadian bencana ada di sini, kalau kita tidak siap bagaimana upaya kita menghadapi pra dan pasca bencana. Industrinya ada di sini dan tidak perlu impor," imbuhnya.
Sementara, Direktur Operasional Pameran, Andrian Cader mengatakan ADEXCO merupakan wujud nyata kolaborasi multi helix yang diusung oleh BNPB.
"Kami mencoba untuk bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat jadi memang ini adalah wujud nyata kolaborasi. Jadi kami di sini sendiri alhamdulillah merasa apa yang kami targetkan kerja keras kami untuk sama-sama mengusung resiliensi berkelanjutan yang digaungkan oleh pemerintah Indonesia itu ke depannya bisa tercapai," ujar Andrian.
"Jadi kami sangat berterima kasih atas dukungan dari pemerintah Indonesia terutama dari Presiden RI, Bapak Wakil Presiden RI serta Kepala BNPB dan jajaran," imbuhnya.
ADEXCO yang mengusung tagline "Reinforce Our Future For Sustainable Resilience", diharapkan dapat menempatkan Indonesia sebagai pusat solusi kebencanaan di kawasan Asia. Selain berkolaborasi dengan BNPB, ADEXCO didukung oleh Kemenko PMK, BRIN, BMKG, BPBD, TNI , Polri dan pihak swasta lainnya.
Dalam rangkaian acara ADEXCO juga akan menghadirkan program konferensi “Global Forum for Sustainable Resilience” yang akan dilaksanakan dalam tiga sesi menjadi wadah pertemuan untuk menyampaikan ide dan gagasan dari para pemangku kepentingan, terkait kebencanaan yang akan menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri.
"Diharapkan pameran dan konferensi ini dapat menjadi wadah pertemuan industri kebencanaan dan para pemangku kepentingan terkait kebencanaan dari dalam dan luar negeri. Serta dapat meningkatkan nilai investasi dari berbagai bidang sehingga tercapainya penanggulangan bencana yang tangguh dan berkelanjutan," tandas Andrian. (Ant/OL-13)
Baca Juga: BNPB: Pencairan Dana Bantuan Rumah Korban Gempa Dilakukan Bertahap
Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau telah membakar sekitar 96 ha sejak awal tahun.
Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebanyak tujuh unit rumah rusak ringan, satu unit rumah rusak sedang, dan tiga unit rumah rusak berat akibat angin kencang pada Sabtu (10/5).
Sebanyak 248 orang terdampak bencana angin puting beliung yang melanda dua desa di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo. Saat ini, mereka dalam pendampingan petugas BNPB.
Berdasarkan data BNPB, luas karhutla di Riau hingga Mei 2025 mencapai 87,81 hektare.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut Riau menjadi salah satu provinsi prioritas darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun ini.
Banjir yang melanda di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah (Kalteng), terus meluas. Total warga yang terdampak mencapai 60.694 jiwa.
PEMERINTAH menggelontorkan Rp1,4 miliar dana siap pakai untuk dukungan penanganan bencana, salah satunya banjir di Bekasi.
Anggaran untuk respons cepat terhadap bencana tetap tersedia dan menjadi prioritas pemerintah dalam melindungi masyarakat tidak berubah.
Menko PMK Pratikno memastikan efisiensi anggaran yang saat ini dilakukan tidak akan berdampak pada upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.
Salah satu penanganan darurat bencana yang bisa menjadi pembelajaran terkait kepemimpinan dalam fungsi komando adalah penanganan Tanggap Darurat Bencana di Sukabumi.
Apel relawan Rumah Zakat juga dilaksanakan di 25 titik di Indonesia
Terjangan badai tropis Kristine dan Topan Leon berdampak pada total 7.134.954 orang, atau 1.789.276 keluarga, di 17 wilayah di Filipina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved