Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa sekitar 60% kasus gangguan pendengaran sebenarnya dapat dicegah. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, gangguan pendengaran pada penduduk usia 5 tahun ke atas di Indonesia sebesar 2,6%.
Artinya, 2-3 orang dari 100 orang mengalami gangguan pendengaran dan angka ketulian sebesar 0,09%. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan insiden bayi lahir tuli berkisar 0,1-0,2, dengan angka kelahiran sekitar 2,6%. Setiap tahunnya, diperkirakan terdapat 5.200 bayi lahir tuli di Indonesia.
"Sehingga berisiko mengalami hambatan dalam proses belajar mengajar dan kemampuan berbicara. Kasus infeksi telinga juga menjadi salah satu penyebab terbanyak gangguan pendengaran pada anak," jelas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Eva Susanti, Rabu (1/3).
Baca juga: Ini Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Telinga
"Diperkirakan, sekitar 22,6% kasus radang telinga kronik (Otitis Media Supuratif Kronik/OMSK) terjadi pada anak berusia di bawah 5 tahun," imbuhnya.
Selain infeksi, penyebab gangguan pada telinga adalah paparan suara bising, yang merupakan faktor risiko bagi anak dan dewasa. Dalam hal ini, bukan hanya terjadi karena gangguan pendengaran, namun juga masalah kesehatan, seperti insomnia dan penyakit jantung.
Paparan kebisingan dengan intensitas di atas 80 desibel pada durasi lebih dari 40 jam per minggu, juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang merusak sel rambut sensorik di dalam telinga bagian dalam.
Baca juga: Kemen PPA: Usut Tuntas Kasus Pelecehan Seksual Sembilan Mahasiswi Universitas Andalas
"Kita tahu bahwa di era globalisasi dan teknologi informasi yang semakin canggih, masalah pendengaran semakin kompleks. Tantangan semakin meningkat akibat kebiasaan baru pascapandemi, yang mengondisikan banyak orang melakukan aktivitas dengan piranti dengar," pungkas Eva.
Bahkan, lanjut Eva, sebagian orang cukup abai dengan kesehatan telinga. Diperkirakan, satu sampai satu miliar anak muda berisiko mengalami gangguan pendengaran. Terutama, akibat paparan bising dari mendengarkan musik.
Kemudian, lebih dari 50% orang berusia 12-35 tahun mendengarkan musik melalui perangkat audio personal, seperti MP3, ponsel pintar dan perangkat lainnya, dengan volume yang berisiko terhadap penurunan pendengaran.(OL-11)
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, mengatakan bahwa kandungan gula garam dan lemak pada (GGL) pada makanan yang dikonsumsi ditengarai menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.
Rasio dokter di Indonesia hanya sekitar 0,60 hingga 0,72 dokter per 1.000 penduduk. Angka itu jauh di bawah standar WHO yaitu 1 dokter per 1.000 penduduk.
Sebanyak 103 lokasi Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi proyek percontohan untuk kehadiran klinik dan apotek desa.
DIREKTUR Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, mengatakan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam penemuan kasus kusta di dunia pada 2023.
Jika keluhan rasa lelah tak kunjung membaik, hal tersebut dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang.
Konsumsi sekedar satu potong daging olahan atau sekaleng soda sehari sudah dikaitkan dengan lonjakan resiko penyakit serius.
Herpes zoster biasanya diidentifikasi dengan munculnya rasa nyeri di kulit yang diikuti kemunculan ruam dan lepuhan berisi cairan.
TERAPAN stem cell therapy diklaim mampu mengobati penyakit yang sulit diobati dengan obat-obatan konvensional. Ada sejumlah terapi stem cell yang berkembang.
Pneumonia bisa menjadi invasif dan berat bagi orang dewasa, terlebih bagi individu yang memiliki penyakit komorbid misalnya HIV atau penyakit jantung pada usia lanjut.
Gejala pneumonia berbeda dengan flu dan pada kasus berat, penyakit bisa menyebar ke organ tubuh lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved