Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa sekitar 60% kasus gangguan pendengaran sebenarnya dapat dicegah. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, gangguan pendengaran pada penduduk usia 5 tahun ke atas di Indonesia sebesar 2,6%.
Artinya, 2-3 orang dari 100 orang mengalami gangguan pendengaran dan angka ketulian sebesar 0,09%. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan insiden bayi lahir tuli berkisar 0,1-0,2, dengan angka kelahiran sekitar 2,6%. Setiap tahunnya, diperkirakan terdapat 5.200 bayi lahir tuli di Indonesia.
"Sehingga berisiko mengalami hambatan dalam proses belajar mengajar dan kemampuan berbicara. Kasus infeksi telinga juga menjadi salah satu penyebab terbanyak gangguan pendengaran pada anak," jelas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Eva Susanti, Rabu (1/3).
Baca juga: Ini Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Telinga
"Diperkirakan, sekitar 22,6% kasus radang telinga kronik (Otitis Media Supuratif Kronik/OMSK) terjadi pada anak berusia di bawah 5 tahun," imbuhnya.
Selain infeksi, penyebab gangguan pada telinga adalah paparan suara bising, yang merupakan faktor risiko bagi anak dan dewasa. Dalam hal ini, bukan hanya terjadi karena gangguan pendengaran, namun juga masalah kesehatan, seperti insomnia dan penyakit jantung.
Paparan kebisingan dengan intensitas di atas 80 desibel pada durasi lebih dari 40 jam per minggu, juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang merusak sel rambut sensorik di dalam telinga bagian dalam.
Baca juga: Kemen PPA: Usut Tuntas Kasus Pelecehan Seksual Sembilan Mahasiswi Universitas Andalas
"Kita tahu bahwa di era globalisasi dan teknologi informasi yang semakin canggih, masalah pendengaran semakin kompleks. Tantangan semakin meningkat akibat kebiasaan baru pascapandemi, yang mengondisikan banyak orang melakukan aktivitas dengan piranti dengar," pungkas Eva.
Bahkan, lanjut Eva, sebagian orang cukup abai dengan kesehatan telinga. Diperkirakan, satu sampai satu miliar anak muda berisiko mengalami gangguan pendengaran. Terutama, akibat paparan bising dari mendengarkan musik.
Kemudian, lebih dari 50% orang berusia 12-35 tahun mendengarkan musik melalui perangkat audio personal, seperti MP3, ponsel pintar dan perangkat lainnya, dengan volume yang berisiko terhadap penurunan pendengaran.(OL-11)
PENYAKIT hipertensi, diabetes melitus, hingga masalah gigi menjadi penyakit yang banyak ditemukan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur melakukan penyelidikan epidemiolog menyusul temuan 2 kasus covid-19 di provinsi tersebut.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pentingnya memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Lonjakan terbaru kasus covid-19 di sejumlah negara di Asia kembali menghadirkan tantangan kesehatan masyarakat yang harus segera ditangani.
DISPARITAS prevalensi stunting antara provinsi masih sangat besar. Provinsi Bali menjadi provinsi terbaik dalam hal penurunan stunting, bahkan jauh di bawah angka nasional.
Penemuan ilmiah terbaru mengungkap kenyataan mengejutkan: penyakit jantung, khususnya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), bukanlah momok eksklusif zaman modern
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Selain menyebabkan ruam di kulit, cacar api juga dapat menimbulkan rasa sakit ekstrem seperti terasa tersengat listrik, rasa terbakar, atau tertusuk paku.
Saat ini, covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
Kemenkes dan AstraZeneca dalam penanganan penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, kanker, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), infeksi virus RSV, penyakit ginjal kronis.
MASYARAKAT diajak tanggap terhadap dampak kolesterol yang dapat memengaruhi kualitas hidup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved