Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mendorong para mahasiswa agar implementasikan nilai-nilai Pancasila dengan perkuat keterampilan (skill).
Hal itu disampaiakn saat menjadi Keynote Speaker pada acara Sekolah Toleransi bertajuk “Interfaith Studies: Merawat Kebhinekaan, Menyemai Perdamaian", yang diselenggarakan atas Kerjasama Universitas Negeri Hindu Bali dan UIN Syarif Hidayatullah di Bangli, Bali (22/2).
"Kita ini Bhineka Tunggal Ika, kita harus bersatu, ini yang sangat penting. Jadi dalam mendirikan negara, kita ini negara terhebat di muka bumi. Mari kita implementasikan nilai-nilai Pancasila, supaya lebih kuat, maka caranya adek-adek perkuatlah skill, ilmu teknologi salah satunya, tentu yang sesuai dengan minat bakat adek-adek," tuturnya.
Kepala BPIP yang didampingi langsung oleh Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi dan Komunikasi Prakoso, berharap Sosialisasi Pancasila bagi Mahasiswa Studi Agama-Agama ini dapat melahirkan berbagai pemikiran tentang nilai-nilai luhur bangsa yang senantiasa dituangkan menjadi sebuah tulisan maupun aksi.
"Banyak anak muda di depan kita yang memiliki semangat tinggi untuk menjadi agent of change dan intermediary actor yang mampu menjadi penjembatan antara generasi boomer dan generasi z, antara masyarakat dengan pemerintah, bahkan antara modernitas dan tradisionalitas," ujarnya.
Yudian mendorong para mahasiswa agar dapat melahirkan berbagai gagasan-gagasan yang sejuk, damai, dan mampu memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara. Ia menyampaikan harmonisitas antar warga, suku, budaya, dan agama menjadi pondasi yang dibangun sejak lama bagi akar peradaban Indonesia.
Baca juga : BPIP dan Lima Kementerian/Lembaga Kick Off Meeting Pancasila dalam Tindakan
"Jadi, jika mengedepankan semangat kebangsaan maka nilai keseimbangan akan menjadi standard yang harus dijaga dan ditumbuhkembangkan kepada generasi selanjutnya," tegasnya.
Selain itu, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, peran warga negara dalam memajukan demokrasi di Indonesia sangat besar. Berbeda dengan praktik di negara-negara lain, masyarakat Indonesia tidak mengedepankan basis identitas primordial maupun identitas agama dalam membangun kerukunan sosial.
"Karena negara melalui konstitusinya, menjamin setiap penduduk untuk memeluk agama dan beribadat sesuai dengan agama dan kepercayaannya sehingga pluralitas agama dan kepercayaan di Indonesia meniscayakan ruang ekspresi keberagamaan yang setara, non diskriminatif, dan tanpa kekerasan," ujarnya.
Di akhir acara dilakukan deklarasi mahasiswa penggerak literasi Pancasila yang disaksikan langsung oleh Kepala BPIP dan Rektor Universitas Hindu Negeri I Gusti Ngurah Sugiana.
Para mahasiswa nyatakan 6 butir deklarasi, yaitu:
(RO/OL-7)
KETUA Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya merespons polemik hak royalti untuk pemutaran lagu di ruang publik. Ia meminta semua pihak mengedepankan falsafah Pancasila dan tidak saling serang.
KETUA Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri menekankan pentingnya pemahaman sejarah dan refleksi perjuangan para pejuang bangsa Indonesia.
HUT ke-80 Republik Indonesia, ada fenomena pengibaran bendera bajak laut dari anime One Piece. BPIP mengajak generasi muda bijak dalam mengekspresikan kritik sosial
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran Gerakan Nasional Waktu Bermain Anak dan Penguatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Di tengah dinamika kebangsaan yang kerap diwarnai ketegangan antara identitas agama dan tenun pluralitas, sebuah pertanyaan fundamental layak kita ajukan kembali.
KEPALA BPIP Yudian Wahyudi menyebut kehadiran nilai-nilai Pancasila di Kabupaten Natuna bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebagai kekuatan hidup yang terwujud di NKRI
Program beasiswa ini adalah bentuk penghormatan UBSI terhadap nilai-nilai spiritual yang menjadi fondasi karakter bangsa.
Antusias membaktikan diri terjun ke desa, mahasiswa berbagai perguruan tinggi patahkan citra negatif Gen Z. Seperti apa cerita kiprah mereka?
Itu merupakan wujud nyata kolaborasi atau kerjasama perguruan tinggi dan masyarakat untuk mengangkat potensi lokal.
Mahasiswa diajak untuk memahami konsep dasar pengelolaan keuangan pribadi, pentingnya perencanaan keuangan sejak dini, serta mengenali risiko dan peluang dalam dunia keuangan digital.
Harimurti menambahkan ketidakpastian hukum ini dapat dilihat dari data empiris yang menunjukkan adanya variasi putusan pengadilan dalam memaknai Pasal 31 UU No 24 Tahun 2009.
Pameran ini merefleksikan bagaimana gagasan mahasiswa mulai bergema di luar ruang kuliah dan memasuki industri, komunitas, dan budaya yang lebih luas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved