Rabu 15 Februari 2023, 06:45 WIB

Ini Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

Basuki Eka Purnama | Humaniora
Ini Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

Wisegeek
Ilustrasi

 

KETUA Unit Kerja Koordinasi Kardiologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Rizky Adriansyah memaparkan tanda dan gejala Penyakit Jantung Bawaan (PJB) pada anak yang mampu dideteksi.

"Tanda dan gejala PJB pada anak yang paling umum dan mudah untuk diketahui adalah berat badan yang sulit naik," kata Rizky pada media briefing IDAI yang disiarkan secara daring, Selasa (14/2).

Adapun penyakit jantung bawaan adalah kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang ditemukan sejak bayi dilahirkan.

Baca juga: Gejala Penyakit Jantung Bawaan Ternyata Tergantung Usia

Kelainan ini terjadi pada saat janin berkembang dalam kandungan. Sebuah survei di Amerika Serikat (AS) menyatakan setiap tahun sedikitnya 35.000 bayi menderita kelainan ini.

Rizky mengatakan ada tanda-tanda lain yang mampu menjadi gejala PJB atau gagal jantung, seperti mudah lelah dan sesak napas.

"Ini yang sering salah diagnosis, sering dianggap bahwa anak yang mengalami gejala itu sebagai penyakit asma, memang mirip namun bisa jadi itu tanda PJB," imbuhnya.

Rizky menambahkan, gejala lain yang kerap tidak disadari orangtua misalnya mengalami pneumonia, sesak, dan flu yang berulang.

"Ini terjadi berulang-ulang, misal sembuh sebentar nanti sakit lagi, sembuh nanti sakit lagi," jelas Rizky.

Kondisi-kondisi seperti ini, menurut Rizky, boleh saja dilakukan skrining ke dokter spesialis jantung anak. Setelah diagnosa yang telah tegak dan tepat, dapat dilakukan ekokardiografi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Adapun ekokardiografi atau biasa disebut USG jantung, adalah peralatan medis untuk memeriksa struktur dan fungsi jantung menggunakan gelombang ultrasonik.

Melalui teknologi tersebut, kelainan struktur dan kelainan irama jantung pada anak bahkan janin dapat terdeteksi.

Pemeriksaan ekokardiografi ini dapat membantu untuk memberikan gambaran tindakan apa yang perlu dilakukan sedini mungkin apabila bayi memang terdeteksi mengalami penyakit jantung.

Selain pada bayi dan anak yang baru lahir, deteksi struktur jantung yang cacat, bisa dilakukan setelah struktur janin sempurna terbentuk atau pada saat ibu memasuki usia kandungan 16 minggu.

"Deteksi dini itu sangat krusial untuk mencegah kerusakan lebih jauh bahkan kematian pada bayi," pungkas Rizky. (Ant/OL-1)

Baca Juga

Freepik

Doa Memulai Pekerjaan Arab, Latin, dan Terjemahnya

👤Meilani Teniwut 🕔Jumat 02 Juni 2023, 06:35 WIB
Selain perlindungan dan kelancaran, berdoa sebelum bekerja juga dapat memberikan ketenangan hati sehingga pekerjaan dapat dituntaskan...
MCH 2023

450 Bus Shalawat Antar Jemaah Haji ke Masjidil Haram Nonstop

👤Windy Dyah Indriantari 🕔Jumat 02 Juni 2023, 05:20 WIB
Sebanyak 450 bus shalawat dengan 230 petugas disiapkan untuk melayani aktivitas jemaah haji...
Ist

Jawab Kebutuhan Pemahaman Bahasa, UAI Buka Magister Linguistik Terapan

👤Media Indonesia 🕔Kamis 01 Juni 2023, 22:46 WIB
Generasi muda kini harus memiliki pemahaman lebih mendalam mengenai teori dan metodologi linguistik terapan dalam berbagai konteks, seperti...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya