Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Mendorong Potensi Daerah agar Terkenal

Ihfa Firdausya
03/2/2023 09:00

KOPI Indonesia terkenal dengan beragam karakteristik lantaran luasnya wilayah Tanah Air. Beberapa kopi memang sudah harum Namanya, seperti kopi gayo, kopi puntang, dan kopi dari papua.

Selain itu, ada beberapa kopi daerah yang punya potensi lebih dikenal pencinta kopi Tanah Air bahkan dunia seperti kopi Bengkulu.

Lukman Suliawan dari Kopi Chi Nho Nha, peserta Festival Kopi Nusantara asal Bengkulu, mengatakan sebenarnya kopi Bengkulu sudah dikenal dari zaman Belanda. Namun, pengelolaannya masih amatir atau kopi asalan.

“Awalnya dari kopi asalan. Lantaran saya melihat banyak keistimewaan, enam tahun terakhir saya coba buat premium,” ungkap Lukman dalam sesi talkshow pada acara Festival Kopi Nusantara, di kompleks Media Group Network, Jakarta, kemarin.

“Keahlian yang saya punya, dari ngulik-ngulik, tanya sana-sini. Lalu, saya buat premium kopi arabika, liberika, dan robusta,” imbuhnya.

Dengan letak geografis di perbatasan Padang dan Lampung, kopi Bengkulu rata-rata memiliki karakteristik robusta. Lukman menyebutkan daerahnya berpotensi besar karena di daerah tersebut bukan hanya ada perkebunan kopi, melainkan juga hutan kopi.

Sejauh ini, kopi Bengkulu sudah dipasarkan ke banyak wilayah, antara lain Jatim, Jateng, Jakarta, Tangerang, hingga Lampung. “Hampir semua (pasar) sudah saya masuki. Dan kami (setiap) panen raya (menghasilkan) 35 ribu-40 ribu ton,” katanya.

Untuk kopi premium, dalam enam tahun terakhir, dia memiliki kelompok tani kopi khatulistiwa dan kopi kepahiang. “Hasilnya kami yang beli, kami di bawah binaan guru besar pertanian di Universitas Bengkulu,” ungkap Lukman.

Bergabung ke komunitas    

Di samping Bengkulu, Jawa Tengah rupanya memiliki potensi kopi yang sangat beragam. Fannie, perwakilan Asosiasi Kopi Indonesia (Aski) Jateng dan DI Yogyakarta, menyebutkan kopi asal Jawa Tengah belum banyak diketahui publik.    

“Ternyata kopi Jawa Tengah yang dulu kami tidak tahu banyak, ratusan. Bahkan, satu pegunungan (di Jawa Tengah) bisa 5-10 klan. Beda bentuk dan rasa, padahal satu tanah,” kata Fannie dalam kesempatan yang sama.    

Menurutnya, orang baru mengetahui robusta Temanggung. Kopi Temanggung memiliki rasa cukup istimewa karena wilayahnya yang diapit dua gunung, yakni Sumbing dengan ketinggian 3.500 mdpl.

“Namun, arabika dalam 10 tahun terakhir, mereka (pet- ani) sudah berusaha memperbaiki proses dan penanamannya,” kata Fanny.

Lewat Kontes Kopi Spesialti Indonesia (KKSI), katanya, kopi arabika dan robusta dari Jawa Tengah sudah diekspor ke Belanda dan Prancis.

Sementara itu, Julius dari Aski Jakarta, menyebut pentingnya pelaku kopi bergabung ke komunitas. “Bergabung ke komunitas memiliki banyak manfaat. Produk kita bisa dibantu untuk di-share ke teman-teman. Ada event seperti ini pun (Festival Kopi Nusantara), akan diajak bareng-bareng buat promosi,” kata Julius.

Tidak cuma jualan, tetapi juga ilmu yang didapat banyak sekali, termasuk link. “Sama komunitas lain juga, (Aski) menjalin hubungan kerja sama. Aski terbuka untuk petani, pemilik coffee shop, dan barista,” tutup Julius. (S-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya