Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
FAKULTAS Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) berhasil meraih akreditasi dari lembaga internasional The Royal Society of Chemistry (RSC) untuk program studi (prodi) jenjang magister Ilmu Kimia.
"Capaian akreditasi internasional ini memperkuat bukti kinerja FMIPA UI terutama pada Indikator Kinerja Utama (IKU) 8 yakni jumlah prodi
terakreditasi internasional," ujar Dekan FMIPA UI Dede Djuhana PhD di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (20/1).
Menurut dia, berkat fondasi di Departemen Kimia yang cukup baik, mulai dari kualitas SDM, manajemen, fasilitas, serta para sivitas akademikanya yang produktif menghasilkan publikasi jurnal internasional.
Dede menilai jajaran di Departemen Kimia cukup adaptif dalam merespons berbagai perubahan kebijakan, sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan aturan-aturan baru terkait akreditasi internasional dan sejenisnya.
Ia berharap seluruh prodi di FMIPA UI yang telah meraih akreditasi internasional untuk dapat menguatkan jejaring dengan mitra-mitra
internasional.
Capaian akreditasi prodi magister Ilmu Kimia menyusul kesuksesan prodi S1 Kimia yang sudah lebih dulu mendapatkan akreditasi yang sama pada 2019. Pengumuman akreditasi tersebut disampaikan langsung oleh tim RSC pada 10 Desember 2022 melalui surat elektronik resmi.
Ketua Unit Penjaminan Mutu Akademik FMIPA UI Dr Denny R Silaban mengatakan sebagai lembaga akreditasi khusus di bidang kimia, RSC menetapkan berbagai indikator penilaian yang terdiri atas aims of the department, delivery methods, transferable skills, quality assurance, resources, laboratory facilities, library and it resources, safety and practical documentation, laboratory supervision, inclusion and diversity, staff development, academic development and wellbeing, dan feedback from previous accreditation.
Baca juga: Universitas Budi Luhur Luncurkan Sekolah Pintar Politik
Proses akreditasi RSC untuk prodi magister Ilmu Kimia ini, kata dia, tidak jauh berbeda dengan proses akreditasi pada prodi S1 Kimia. Asesmen berfokus pada kualitas pembelajaran, di antaranya visi dan misi departemen yang diturunkan dalam learning outcomes (LO), strategic plan, yakni strategi agar lulusan mencapai LO, kurikulum, peningkatan keterampilan mahasiswa melalui kegiatan praktikum, kesempatan mahasiswa untuk melakukan praktik kerja lapangan, serta sistem pelaksanaan tugas akhir mahasiswa.
"Tidak jauh berbeda dengan proses akreditasi pada prodi S1 dan S2 (magister). Untuk S2 lebih ditekankan kepada kedalaman pengetahuan yang diberikan, kesesuaian metode pangajaran, dan metode asesmen untuk tingkat magister. Selain itu, professional skill, practical skill, learning environment, dan project work juga turut diperhatikan," ujar Denny.
Ketua Departemen Kimia FMIPA UI Dr Asep Sefumillah mengatakan bahwa kualitas prodi harus berdampak bagi masyarakat, bangsa, dan negara, terutama dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, kompetitif, dan inovatif serta adaptif terhadap perubahan.
Dengan capaian akreditasi ini, Departemen Kimia dan prodinya memperoleh berbagai manfaat, di antaranya memiliki nilai tambah bagi lulusan sehingga lebih unggul dan kompetitif dalam memasuki pasar kerja, memiliki nilai jual bagi para calon mahasiswa baru untuk mendaftarkan diri melanjutkan studi di Departemen Kimia UI, kesempatan lebih luas dalam mendapatkan dana riset dan beasiswa, menambah pengakuan secara internasional, sehingga lebih mempunyai kesempatan untuk memperluas jejaring kolaborasi internasional.
"Keuntungan dari akreditasi RSC ini bagi Departemen Kimia adalah meningkatkan kepercayaan dari alumni-alumni kami dalam memulai kariernya, dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para mahasiswa dan dosen dalam menjaring kolaborasi dengan mitra kerja sama bidang akademik dan riset di tingkat nasional maupun internasional," kata Dr Asep. (Ant/OL-16)
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Penandatanganan ini merupakan upaya mendukung UI menjadi universitas unggul dan berdampak secara global.
Para konsultan ini sebenarnya memiliki opini-opini, terlebih saat diskusi. Namun, untuk menuangkannya ke dalam bentuk tulisan tetap perlu diasah.
Pemerintah didorong untuk lebih memperhatikan hal tersebut, sebab keberadaan kampus asing dapat menimbulkan risiko keluarnya devisa dalam bidang pendidikan tinggi.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Program kuliah gratis ini merupakan bentuk komitmen UI dalam memperluas akses pendidikan dan memberikan bantuan kepada tenaga kependidikan dan tenaga pendidik (dosen) di lingkungan UI.
Konsentrasi pelatihan masih lebih banyak di kota besar, sementara tenaga kesehatan di daerah masih menghadapi keterbatasan akses dan distribusi yang tidak merata.
UNIVERSITAS Syiah Kuala (USK) Aceh, kembali menoreh kemajuan. Kali ini Pusat Riset Hukum, Islam, dan Adat (PRHIA) USK dianggap sebagai pusat riset unik.
Adapun IABEE merupakan lembaga akreditasi Internasional bagian dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Ilmu Hukum menjadi salah satu program studi unggulan yang dimiliki oleh Unkris baik untuk jenjang S1, program magister maupun program doctor.
Akreditasi ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat khususnya di wilayah Pakualaman.
Rektor USK Prof Marwan mengatakan, bersyukur atas keberhasilan lima Prodi Fakultas Pertanian tersebut. Pencapaian ini sangat sejalan dengan tekad USK untuk menjadi World Class University.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved