Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
GUNA menggenjot peningkatan pendapatan kampus.Universitas Indonesia (UI) akan mengoptimalkan aset aset yang ada yang dimiliki. Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, mengutarakan melalui peningkatan pendapatan kampus berguna untuk mengembangkan kualitas pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat , beasiswa bagi mahasiswa.Tentu juga peningkatan kesejahteraan bagi dosen dan tenaga pendidik (tendik ) di lingkungan UI.
“Jadi kita ingin mengenalkan potensi bisnis yang bisa dikembangkan di UI yang memberikan dampak dan pendapatan bagi universitas,” kata Heri Hermansyah kepada jurnalis usai kegiatan Jalan Sehat UI di Felfest Kampus UI Depok, Minggu (27/7).
Jalan Sehat UI ini berlangsung semarak dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara seperti Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Fauzan, Wamen Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal A. Riza Patria, dan lainnya. Selain pimpinan UI, ikut juga meramaikan Jalan Sehat sejumlah tokoh publik seperti mantan Menko Polhukam M. Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva, mantan Wamen Pendidikan Nasional Fasli Jalal, serta Ketua Bawaslu Rahmat Bagja,tokoh senior budayawan Indonesia ,Taufik Ismail dan lain lain.
Lebih lanjut, Prof. Heri menjelaskan, saat ini UI mempunyai potensi aset yang sangat besar untuk meningkatkan pendapatan kampus. UI, tambahnya, memiliki 700 profesor, ribuan doktor, dan aset fisik yang apabila dikelola dengan baik dapat menghasilkan benefit Rp700 miliar. Dia menukas apabila aset ini dikelola secara produktif akan dapat membantu subsidi bagi Uang Kuliah Tunggal atau UKT bagi mahasiswa.Sehingga dapat dipertimbangkan bagi mahasiswa tertentu dengan UKT nol rupiah atau Rp 0.
Prof. Heri mencontohkan saat ini UI sedang berupaya mengembangkan kawasan-kawasan baru termasuk berupaya membuka exit jalan tol. Apabila exit menghadap tol itu sepanjang 2 kilometer dibuka, diperkirakan akan menjadi SCBD baru di selatan Jakarta. “Karena itu, UI perlu memperkenalkan secara lebih komprehensif kepada stakeholder,” ujarnya.
Dengan silaturahmi para tokoh dan pejabat negara serta alumni UI tersebut, UI mengajak pemerintah, pengusaha, dan alumni untuk memberi dukungan terhadap pengembangan kampus.
“Dari silaturahmi inilah terbentuk jaringan-jaringan baru yang mendorong kerja sama lanjutan. Kalau UI maju, alumni maju, dan bangsa ini pun akan ikut maju,” pungkas Herii.
Belum lama ini,UI menyerahkan Insentif Prestasi Kinerja (IPK) kepada dosen dan tenaga kependidikan (tendik) melalui perwakilan masing-masing unit kerja. Penyerahan ini sebagai bentuk komitmen pimpinan universitas bagi kesejahteraan para pegawai guna peningkatan kualitas UI. “Upaya ini merupakan langkah UI meningkatkan kualitas pendidikan yang bertaraf internasional yang pada ujungnya meningkatkan revenue bagi universitas,” kata Prof. Heri Hermansyah, usai penyerahan IPK dosen dan tendik di Kampus UI Depok, Rabu (23/7).
Heri berharap peningkatan kualitas pendidikan UI di level internasional, serta kualitas penelitian dan pengabdian masyarakat memudahkan UI untuk bekerja sama dengan pihak luar. Kerja sama ini berpotensi untuk memberikan pemasukan bagi universitas.
“Dan akhirnya, revenue yang ada itu bisa dikembalikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, infrastruktur, dan juga kesejahteraan para dosen,” pungkasnya. (H-2)
CALON mahasiswa Universitas Indonesia (UI) sudah bisa mulai daftar ulang sejak Kamis (29/5).
UNIVERSITAS Hasanuddin (Unhas) menegaskan tidak akan ada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Bahkan, Unhas berencana menghilangkan UKT bagi mahasiswa kelompok 1 dan 2.
Meski pemerintah berkomitmen tidak akan menaikkan UKT, Agus pun menilai pemangkasan bisa memaksa PTN untuk menaikkan uang kuliah tunggal (UKT).
Keputusan ini ambil karena pertimbangan beberapa hal. Antara lain mengingat kemampuan ekonomi masyarakat.
Brian Yuliarto mengimbau para rektor untuk berdialog langsung dengan mahasiswa, membuka ruang diskusi, dan menyampaikan dengan transparan bahwa tidak ada penaikan UKT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved