Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
KETUA Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengingatkan orangtua agar tidak asal melarang atau membolehkan anak-anak bermain tetapi memperhatikan sejumlah aspek seperti keamanan dan edukasinya.
Dia mengatakan, bermain merupakan suatu dunia alamiah anak. Namun, sambung dia, sayangnya, di masa modern saat ini, bermain bergeser menjadi kegiatan daring seiring hadirnya permainan daring.
"Banyak juga yang terjebak dengan gadget, adiksi gadget, kecanduan game online. Bahkan ada anak yang semalaman di warnet, tidak pulang-pulang. Saya kira ini sudah tidak sehat dan butuh edukasi dari ahlinya, seperti apa permainan anak-anak yang menimbulkan stimulasi," kata Piprim, dikutip Selasa (17/1).
Baca juga: Banyak Sekolah Larang Siswa Bermain Lato-Lato, KPAI: Jangan Rampas Hak Anak untuk Bermain
Piprim mengingatkan, kebutuhan dasar anak yakni Asuh, Asih dan Asah. Bermain merupakan salah satu komponen dalam Asuh yang membantu menstimulasi, baik itu kognitif maupun psikomotor anak. Komponen Asih atau kebutuhan emosional juga dimungkinkan ada di dalam bermain.
Dalam kesempatan itu, Ketua Bidang 3 Pengurus Pusat IDAI Bernie Endyarni Medise menekankan pentingnya pendampingan orangtua, khususnya saat memilih mainan dan permainan yang tepat untuk anak.
Menurut dia, pemilihan dapat disesuaikan dengan aspek perkembangan anak dan keamanannya untuk anak.
"Untuk usia tiga tahun ke bawah ada aturan-aturan salah satunya ukurannya tidak boleh terlalu kecil, karena anak usia di bawah tiga tahun masih suka memasukkan apapun ke dalam mulut, takutnya dia tersedak, tutur Bernie.
Sementara, untuk anak usia tiga tahun hingga enam tahun, yang umumnya sudah mulai tertarik mengeksplorasi, orangtua bisa memilih mainan yang bisa memancing minat petualangan anak, sehingga membuat mereka lebih percaya diri untuk mengeksplorasi lingkungan.
"Anak yang lebih besar lagi, anak usia prasekolah, (bisa dipilihkan permainan yang) membantu mereka mengembangkan rasa kerja sama dan sosialiasi mereka," kata Bernie.
Sementara, untuk anak usia sekolah dengan kemampuan yang sudah lebih lagi, bisa dicarikan permainan atau mainan yang merangsang kemampuan ketangkasan, kreativitas, perkembangan motorik, memecah masalah yang lebih tinggi sehingga permainan dapat lebih kompleks.
Bermain, sambung Bernie, memiliki banyak manfaat bagi anak antara lain membantu dalam kemampuan berpikir, emosi, fisik, kreativitas, imajinasi, komunikasi, interaksi, sosial emosi, kemampuan memecahkan masalah hingga belajar menunggu giliran.
"Bermain adalah aktivitas yang menyenangkan hati. Bermain harus menyenangkan," pesan dia. (Ant/OL-1)
PENATAAN ruang digital harus mampu mewujudkan perlindungan setiap warga negara sekaligus mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.
Setiap anak memiliki potensi luar biasa dan peran orangtua sangat menentukan bagaimana potensi itu tumbuh.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved