Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KETUA Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengingatkan orangtua agar tidak asal melarang atau membolehkan anak-anak bermain tetapi memperhatikan sejumlah aspek seperti keamanan dan edukasinya.
Dia mengatakan, bermain merupakan suatu dunia alamiah anak. Namun, sambung dia, sayangnya, di masa modern saat ini, bermain bergeser menjadi kegiatan daring seiring hadirnya permainan daring.
"Banyak juga yang terjebak dengan gadget, adiksi gadget, kecanduan game online. Bahkan ada anak yang semalaman di warnet, tidak pulang-pulang. Saya kira ini sudah tidak sehat dan butuh edukasi dari ahlinya, seperti apa permainan anak-anak yang menimbulkan stimulasi," kata Piprim, dikutip Selasa (17/1).
Baca juga: Banyak Sekolah Larang Siswa Bermain Lato-Lato, KPAI: Jangan Rampas Hak Anak untuk Bermain
Piprim mengingatkan, kebutuhan dasar anak yakni Asuh, Asih dan Asah. Bermain merupakan salah satu komponen dalam Asuh yang membantu menstimulasi, baik itu kognitif maupun psikomotor anak. Komponen Asih atau kebutuhan emosional juga dimungkinkan ada di dalam bermain.
Dalam kesempatan itu, Ketua Bidang 3 Pengurus Pusat IDAI Bernie Endyarni Medise menekankan pentingnya pendampingan orangtua, khususnya saat memilih mainan dan permainan yang tepat untuk anak.
Menurut dia, pemilihan dapat disesuaikan dengan aspek perkembangan anak dan keamanannya untuk anak.
"Untuk usia tiga tahun ke bawah ada aturan-aturan salah satunya ukurannya tidak boleh terlalu kecil, karena anak usia di bawah tiga tahun masih suka memasukkan apapun ke dalam mulut, takutnya dia tersedak, tutur Bernie.
Sementara, untuk anak usia tiga tahun hingga enam tahun, yang umumnya sudah mulai tertarik mengeksplorasi, orangtua bisa memilih mainan yang bisa memancing minat petualangan anak, sehingga membuat mereka lebih percaya diri untuk mengeksplorasi lingkungan.
"Anak yang lebih besar lagi, anak usia prasekolah, (bisa dipilihkan permainan yang) membantu mereka mengembangkan rasa kerja sama dan sosialiasi mereka," kata Bernie.
Sementara, untuk anak usia sekolah dengan kemampuan yang sudah lebih lagi, bisa dicarikan permainan atau mainan yang merangsang kemampuan ketangkasan, kreativitas, perkembangan motorik, memecah masalah yang lebih tinggi sehingga permainan dapat lebih kompleks.
Bermain, sambung Bernie, memiliki banyak manfaat bagi anak antara lain membantu dalam kemampuan berpikir, emosi, fisik, kreativitas, imajinasi, komunikasi, interaksi, sosial emosi, kemampuan memecahkan masalah hingga belajar menunggu giliran.
"Bermain adalah aktivitas yang menyenangkan hati. Bermain harus menyenangkan," pesan dia. (Ant/OL-1)
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Batuk pilek yang berulang selain mengganggu perkembangan anak, kondisi ini juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan lain jika tidak ditangani dengan baik.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Asmirandah mengatakan bahwa informasi kesehatan yang berseliweran di media sosial tidak selalu benar, jadi lebih baik bertanya langsung kepada tenaga kesehatan profesional.
Virus yang menempel di saluran pernafasan juga dapat cepat terbuang saat cuci hidung dan diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan pasien.
Orangtua sebaiknya lebih dulu menanyakan dan mengamati gejala sakit yang dialami oleh anak sebelum membeli obat.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved