Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SURYA Satelit-1 (SS-1), satelit nano pertama Indonesia, sukses masuk ke dalam lingkaran orbit luar angkasa dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Kesuksesan SS-1 ditargetkan dapat meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan satelit komunikasi di Indonesia.
CEO PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso menyampaikan, ini menjadi sejarah bagi industri satelit nasional karena merupakan satelit nano pertama buatan anak muda Indonesia di dalam negeri yang mengangkasa ke lingkaran orbit. Bahkan, satelit ini dapat diakses secara umum untuk kepentingan yang bersifat non komersial dan pengembangan ilmu pengetahuan keantariksaan yang lebih inklusif.
“Keberhasilan ini juga tentu saja bisa menjadi salah satu pencapaian penting dalam industri satelit di Indonesia. Kami mendukung penuh pengembangan satelit nano SS-1 ini karena bisa menjadi proyek percontohan dalam mendorong kemandirian industri satelit nasional, demi meningkatkan infrastruktur strategis berbasis satelit yang lebih canggih dan efisien di Indonesia. PSN memiliki visi agar teknologi satelit ini menjadi lebih inklusif dan bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat” ujar Adi Rahman Adiwoso.
Baca juga: Kesehatan Mental Adalah Fondasi untuk Masa Depan Anak
Pelepasan SS-1 ke orbit luar angkasa ini menjadi tahap akhir dari proses peluncuran satelit yang sebelumnya telah diluncurkan bersama misi Commercial Resupply Services yang ke-26 (CRS-26) yang dilakukan pada November 2022 lalu menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX di Florida, Amerika Serikat. Satelit SS-1 ini akan menempati titik orbit 380-420 km dengan inklinasi 51.6 derajat. Satelit ini rencananya akan menjadi satelit open source dan bisa diakses secara umum. Tujuannya adalah untuk mempelajari perilaku komunikasi dengan memanfaatkan frekuensi yang dikirimkan melalui satelit. Dengan dibukanya akses frekuensi ini, SS-1 ini bisa menjadi learning point bagi seluruh pemangku kepentingan satelit di Indonesia.
Ketua Tim Pengembangan SS-1 Setra Yoman Prahyang mengatakan, keberhasilan peluncuran satelit nano ini memungkinkan peningkatan kemampuan komunikasi pesan teks secara real-time melalui frekuensi radio. Selain itu, Berhasilnya pembangunan satelit ini juga bisa menjadi benchmark bagi misi satelit Indonesia lain di Indonesia, sehingga lebih banyak misi inovatif lain yang bisa dikembangkan generasi muda Indonesia berikutnya.
“Target utama pengembangan Satelit SS-1 ini adalah untuk penelitian dan pengembangan, sehingga satelit bisa diakses secara bebas oleh masyarakat. Kami yakin keterbukaan akses SS-1 ini merupakan bagian dari semangat kolaborasi dalam pengembangan dan pemanfaatan industri di Indonesia. Karena itu, SS-1 tidak difokuskan untuk aktivitas komersial dan fokus pada aspek ilmu pengetahuan,” ujar Setra.
Setelah satelit SS-1 ini berhasil memancarkan sinyal pertama, maka ini menjadi bukti bahwa satelit berfungsi secara normal. SS-1 akan memasuki fase Commissioning untuk memastikan seluruh perangkat satelit dalam keadaan prima dan layak fungsi. Seluruh komponen satelit juga dipastikan dalam kondisi optimal dan tidak terdapat kondisi anomali yang berpotensi mengganggu operasional. (R-3)
Mengapa luar angkasa tampak gelap meskipun Matahari bersinar terang dan miliaran bintang menghuni jagat raya? Pertanyaan ini menjadi topik menarik yang sering dicari di Google.
Luar angkasa masih terlihat gelap, padahal ada miliaran bintang yang bersinar. Simak penjelasan ilmiahnya berikut.
LUAR angkasa menjadi salah satu simbol imajinasi yang tanpa batas sekaligus mengajak kita untuk bermimpi lebih tinggi.
Katy Perry mengungkapkan penerbangannya ke luar angkasa bersama Blue Origin pada 14 April 2025 telah menjadi pengalaman yang sangat emosional dan transformatif.
Setelah kembali dari misi luar angkasa bersejarah bersama kru perempuan pertama Blue Origin, Gayle King dan Lauren Sánchez buka suara menanggapi kritik.
Pengamatan terbaru teleskop ALMA di Cile mengungkap detail luar biasa dari "tornado luar angkasa" yang berputar di sekitar lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti.
Peneliti ETH Zurich berhasil memecahkan misteri zona D'' di kedalaman 3.000 km bawah Bumi.
Terdapat 14.904 satelit yang mengorbit Bumi, 60% didominasi Starlink.
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa Venus, planet yang selama ini dikenal sebagai dunia yang sangat tidak bersahabat, ternyata bisa jadi lebih mirip Bumi daripada yang kita bayangkan.
Wahana antariksa Kosmos 482 milik Uni Soviet jatuh ke Bumi pada 10 Mei 2025 setelah lebih dari 50 tahun mengorbit.
Apakah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua nyamuk tiba-tiba lenyap?Seorang Medical Scientist dmemberikan penjelasan mengenai dampak hilangnya nyamuk dari muka bumi.
Sebuah perhitungan ilmiah yang mengejutkan mengungkapkan bahwa jika Bumi dapat dijual, harganya bisa mencapai angka US$5 kuadriliun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved