Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Universitas Brawijaya Luncurkan Pangkalan Data Program 1.000 Desa di Jatim

Bagus Suryo
06/1/2023 09:40
Universitas Brawijaya Luncurkan Pangkalan Data Program 1.000 Desa di Jatim
Ilustrasi(dok.mi)

UNIVERSITAS Brawijaya (UB) Malang, membangun pangkalan data program membangun seribu desa di Jawa Timur. Pangkalan data itu berbasis digital menerapkan konsep inovasi dan keilmuan masa depan.

"Kami mengembangkan the future science dan future innovation dengan infrastruktur sistem koneksi berkecepatan tinggi," tegas Rektor Universitas Brawijaya, Prof Widodo, Jumat (6/1).

Pembangunan infrastruktur itu selain koneksi kecepatan tinggi 100 Mbps juga dilengkapi super komputer. Lalu, pusat data itu dikaitkan dengan berbagai aktivitas mahasiswa.

"Database bisa untuk pembangunan sumber daya manusia dan pangkalan data di Indonesia," katanya.

Saat ini, UB menerapkan program membangun 1.000 desa melibatkan mahasiswa dan dosen. Dengan program itu UB berkontribusi dalam pembangunan sampai pelosok dusun. Karena itu pangkalan data diperlukan agar manfaatnya luas bagi masyarakat.

Program itu pula dimaksudkan guna mencapai target peringkat internasional semula UB bertengger di peringkat 800 besar dunia menjadi peringkat 500 yang akan dicapai dalam 5 tahun kedepan.

Sementara itu, penggunaan teknologi pertanian diterapkan dalam program doktor mengabdi. Di Kota Batu, Jatim, petani milenial mengembangkan hulu-hilir usaha tani bermitra dengan petani buah jambu kristal.

Mahasiswa pun ambil bagian dengan membuat inovasi Ormnicro. Inovasi itu alat pengolah sampah organik dan alat monitoring kendang lalat BSF di Tumpang, Kabupaten Malang. Tim pembuat inovasi, yaitu Shafina Rifdhayanti Zein, Charis Maulana, Akhdan Zaim, Ridho Firmansyah dan
Aulia Angkasa.

"Ormnicro merupakan sistem pengolahan sampah organik dan sistem monitoring kandang lalat BSF yang terintegrasi internet of things," tegas Charis Maulana.(OL-13)

Baca Juga: Terjawab Sudah! Nasib Aplikasi PeduliLindungi Setelah Pencabutan Status PPKM



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya