Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dukung Program Kursus dan Pelatihan, Ditjen Pendidikan Vokasi Beri Apresiasi Pada Pemda dan Kampus 

Mediaindonesia.com
21/12/2022 19:36
Dukung Program Kursus dan Pelatihan, Ditjen Pendidikan Vokasi Beri Apresiasi Pada Pemda dan Kampus 
Malam Penghargaan Pendidikan Vokasi Nonformal Berprestasi 2022(Dok. Kemendikbudristek)

DIREKTORAT Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Malam Penghargaan Pendidikan Vokasi Nonformal Berprestasi 2022 di Hotel Santika Mega City Bekasi, Jawa Barat, (20/12). 

Ajang tersebut menjadi salah satu bentuk apresiasi kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan kontribusi dalam upaya menyukseskan keberhasilan program-program kursus dan pelatihan, seperti lembaga kursus dan pelatihan (LKP), lembaga sertifikasi kompetensi (LSK), pemerintah daerah (Pemda), dunia kerja, organisasi mitra, serta perguruan tinggi.  

Direktur Kursus dan Pelatihan Wartanto, dalam laporannya saat malam Penghargaan Pendidikan Vokasi Nonformal Berprestasi 2022 menyampaikan, sepanjang 2022 Direktorat Kursus dan Pelatihan telah menyelenggarakan berbagai program, di antaranya Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK), Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), Uji Kompetensi bagi Peserta Didik, serta yang terbaru adalah Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) khusus untuk lulusan kursus dan pelatihan. 

“Kami terus mendukung kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka pembinaan lembaga kursus dan pelatihan yang mandiri dan terus berinovasi,” kata Wartanto.

Menurut Wartanto, pemberian penghargaan kali ini lebih istimewa  karena tidak hanya memberikan apresiasi kepada pemenang lomba video best practice dan bahan ajar. Namun, Ditjen Pendidikan Vokasi juga memberikan penghargaan khusus kepada perguruan tinggi, pemerintah daerah, dunia kerja, dan organisasi pemberdayaan masyarakat yang dinilai telah memberikan kontribusi luar biasa kepada kursus dan pelatihan.

Penghargaan khusus kategori perguruan tinggi diberikan kepada Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Terbuka yang telah merintis program RPL khusus untuk lulusan kursus dan pelatihan bersama sejumlah LKP. 

Unesa kini sedang merintis RPL khusus untuk lulusan kursus dan pelatihan dengan 45 LKP yang ada di Jawa Timur dan juga Nusa Tenggara Barat. Sementara itu, Universitas Terbuka, selain pelaksanaan rintisan RPL untuk lulusan kursus dan pelatihan, juga dinilai melakukan pemberdayaan LKP sebagai pangkalan belajar. 

Penghargaan khusus lainnya diberikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih yang diterima langsung oleh Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya. Penghargaan ini diberikan bukan karena suatu alasan. Selama bertahun-tahun Pemkot Prabumulih telah melakukan pembinaan LKP secara berkala dan berkelanjutan, terutama mendorong LKP-LKP untuk bekerja sama dengan industri. 

Pemkot Prabumulih juga menjembatani penyaluran lulusan kursus dan pelatihan kepada perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar Kota Prabumulih. Bahkan, Pemda Prabumulih mengantarkan sendiri 1.400 lulusan kursus untuk bekerja di perusahaan tekstil Sritex Solo. 

Selain Pemkot Prabumulih, penghargaan khusus untuk kategori pemerintah daerah juga diberikan kepada Pemkot Surakarta, Jawa Tengah. Pemkot Surakarta dinilai memiliki komitmen tinggi dengan melakukan pembinaan berkala dan berkelanjutan terhadap LKP serta menjembatani penyaluran kerja para lulusan LKP ke industri di kawasan Solo Raya. Komitmen Pemkot Surakarta juga ditunjukkan dengan pengalokasian APBD untuk mendukung  pendidikan nonformal, termasuk di dalamnya untuk kursus dan pelatihan.

Baca juga : Erick Thohir Dorong Anak Muda Jadi Trendsetter Inovasi

Penghargaan khusus lainnya juga diberikan kepada Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) atas komitmen mereka selama tiga tahun berturut-turut mendukung penyelenggaraan program PKW. Pada 2020 Dekranas memberikan pelatihan kewirausahaan untuk mendukung pengembangan ragam keterampilan di 5 (lima) destinasi wisata, yaitu Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Danau Toba, dan Likupang. 

Pada 2021, kerja sama berlanjut dengan fokus pada pengembangan tenun ikat di 18 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sementara pada 2022, Dekranas mendukung PKW Tekun Tenun Indonesia 2022 di 6 (enam) provinsi, yakni Jambi, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur. 

Dari kerja sama tersebut,  Dekranas tercatat telah membina 3.000 peserta wirausaha anak usia sekolah tidak sekolah di bidang tekun tenun dan pendukung destinasi wisata prioritas.

“Harapan kami, penghargaan ini tidak hanya menjadi apresiasi, tetapi juga inspirasi bagi pihak-pihak lain yang dapat turut berperan dalam pengembangan kursus dan pelatihan di Indonesia,” kata Wartanto. 

Selain memberikan penghargaan khusus, Direktorat Kursus dan Pelatihan juga memberikan apresiasi kepada LKP penyusun video best practice dan video ajar dalam penyelenggaraan program PKK dan PKW. Sementara itu, untuk meningkatkan kinerja LSK dan LKP, Direktorat Kursus dan Pelatihan juga memberikan penghargaan kepada Lembaga Sertifikasi Kompetensi dengan Penilaian Kinerja Terbaik, LKP Penyelenggara Program PKK dalam Penempatan Lulusan Terbaik, dan LKP Penyelenggara Program PKW Pembina Rintisan Usaha Terbaik.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap penyusunan video best practice dan bahan ajar, Direktorat Kursus dan Pelatihan memberikan penghargaan berupa piagam, cendera mata, serta uang pembinaan. Adapun untuk proses seleksi lomba, pelaksanaan seleksi sendiri telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu oleh kurator dari Pusdatin Kemendikbudristek, di mana ada total 2.800 video best practice untuk program PKK dan 1.800 video best practice PKW.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kiki Yuliati mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak sehingga program-program Direktorat Kursus dan Pelatihan dapat terlaksana dengan baik dan dirasakan manfaatnya oleh anak-anak bangsa. 

“Kami berharap seluruh stakeholder pendidikan vokasi dapat terus   percaya serta menjalin kolaborasi yang konkret dalam kontribusi membangun bangsa dan negara karena kita tahu bahwa vokasi memiliki value ekonomi untuk mendukung perekonomian bangsa,” kata Kiki. 

Menurut Kiki, program PKK dan PKW telah membantu ratusan ribu anak bangsa untuk bisa meningkatkan kualitas taraf hidupnya melalui aspek pendidikan. Tercatat, ada 159.120 orang peserta program PKK dan 61.176 orang peserta program PKW pada tahun 2022.  

“Kami sangat membuka diri untuk adanya masukan, feedback, dan saran dari Bapak/Ibu semua selaku end user dari lulusan pendidikan vokasi. Harapannya, kita dapat mengakselerasi pendidikan agar semakin agile, responsive, dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja serta lulusan vokasi bisa bangga dan bahagia dalam berkontribusi membangun bangsa,” kata Dirjen Kiki yang tidak lupa mengucapkan selamat kepada para pemenang. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya