Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DIREKTUR Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi, Kiki Yuliati, meresmikan topping off sebagai tanda berakhirnya proses konstruksi pembangunan proyek Gedung Smart Automation Workshop (SAW) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), di Kompleks Kampus PENS, Kamis (15/12).
Proyek gedung bernilai kontrak Rp142 miliar tersebut didanai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan skema tahun jamak (multiyear).
“SBSN ini merupakan dukungan pemerintah untuk peningkatan kualitas pendidikan melalui pembangunan sarana dan prasarana. Pembangunan ini tentu tidak bisa kita lihat hanya soal fisik semata, tetapi bagaimana gedung ini akan dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas mahasiswa dalam aktivitas perkuliahan,” kata Kiki.
Proyek pembangunan Gedung SAW yang ditargetkan akan rampung dan beroperasi pada November 2023 mendatang, menurut Dirjen Kiki menjadi salah satu proyek pembangunan yang paling ditunggu realisasi dan pemanfaatannya. Oleh karena itu, ia berharap, waktu penyelesaian pembangunan gedung dapat rampung sesuai target.
Dirjen Kiki menilai bahwa PENS saat ini terus berkembang dan diharapkan menjadi salah satu perguruan tinggi vokasi unggulan di Indonesia dengan berbagai program pendidikan yang ada.
Dari Gedung SAW pula, ia berharap akan lahir lulusan-lulusan yang memiliki daya saing tinggi; pemecah masalah (problem solver) yang andal untuk menjawab tantangan industri di masa depan; serta menjadi individu yang memiliki kemampuan, keahlian, pemahaman dan kepribadian yang mumpuni guna mencapai kesuksesan hidup di masa depan.
“Gedung ini bukan hanya untuk gedung kuliah, tetapi juga ruang-ruang pembelajaran berbasis proyek, produk, maupun masalah untuk (dibahas bersama guna memperkaya kompetensi) masa depan para mahasiswa PENS,” kata Kiki menambahkan.
Direktur PENS Aliridho Barakbah mengatakan, pembangunan Gedung SAW dilatarbelakangi oleh kebutuhan sarana prasarana belajar mahasiswa yang sudah melebihi kapasitas. Tingkat kepadatan mahasiswa PENS saat ini, menurut Ali, sudah mencapai 0,4 meter persegi per mahasiswa atau melebihi dari standar yang ditetapkan, yakni dua meter persegi per mahasiswa.
Kondisi tersebut membuat suasana di luar ruang kelas kerap menjadi begitu riuh layaknya pasar setelah kelas selesai.
“Luas PENS saat ini sekitar 4,3 hektare dan itu dihuni sekitar 3.000 mahasiswa,” jelasnya.
Baca juga : Ditjen Diktiristek Luncurkan Program Kampung Cekattan, Bantu Masyarakat Terdampak Gempa Cianjur
Tak hanya soal kepadatan mahasiswa, PENS juga belum memiliki bengkel-bengkel atau workshop-workshop khusus untuk mendukung pembelajaran yang lebih optimal bagi mahasiswa. Padahal, keberadaan bengkel maupun workshop merupakan hal penting untuk mengembangkan kompetensi para mahasiswa.
“Selama ini bengkel-bengkel itu ya dipindahkan di kelas-kelas. Jadi, mahasiswanya menjadi kurang nyaman,” ujar Ali.
Oleh karena itu, Ali berharap, keberadaan Gedung SAW nantinya dapat menunjang penyelenggaraan pembelajaran yang aktif, kreatif, kolaboratif, menyenangkan, dan efektif bagi para mahasiswa. Kehadiran gedung baru juga diharapkan bisa mendukung rencana strategis (Renstra) yang disusun oleh PENS untuk meningkatkan target mahasiswa mencapai 7.000 mahasiswa.
Sementara itu, Project Manager Pembangunan Gedung SAW dari PT Adhi Karya, Abdul Somad, mengatakan, proses topping off ini menjadi batu loncatan bagi pembangunan Gedung SWA yang peletakan batu pertamanya dilakukan sejak Agustus 2022 lalu. Namun, berkat kerja keras bersama seluruh pihak, pekerjaan struktur bangunan pada Desember ini sudah mencapai 99 persen dengan nilai kontrak sudah mencapai 41 persen.
“Kami optimis, Gedung SAW ini akan tepat waktu dengan mutu yang baik dan zero accident,” kata Abdul Somad optimistis.
Lebih lanjut, Abdul Somad mengatakan, proses pembangunan gedung 12 lantai tersebut dilengkapi dengan sejumlah teknologi canggih. Salah satunya adalah augmented reality (AR), di mana masyarakat bisa melihat gambaran setiap ruangan atau lantai dalam bangunan tersebut secara utuh nantinya setelah gedung benar-benar beroperasi.
“Jadi, ketika terjadi ketidaksesuaian antara kondisi riil bangunan dengan desain yang dirancang akan segera diketahui,” kata Abdul Somad.
Topping Off Ceremony Gedung SAW PENS ditandai dengan penekanan sirene oleh Dirjen Kiki. Pada kesempatan ini, Kiki Yuliati yang berkesempatan menggunakan teknologi VR untuk melihat desain gedung secara langsung mengaku sangat kagum dengan desain Gedung SAW yang dinilai sangat futuristik tersebut.
Selain Dirjen Kiki, acara ini juga turut dihadiri oleh Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja; Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Henri Tambunan; Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Uuf Brajawidagda; Pelaksana tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Plt. Sesditjen Diksi), Saryadi; serta sejumlah pimpinan politeknik negeri. (RO/OL-7)
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Melalui perhelatan tersebut Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbud-Ristek berhasil menunjukkan capaian baik dari karya artistik anak bangsa.
Modena juga telah berupaya untuk mengintegrasikan praktik-praktik bisnis berkelanjutan dengan berinvestasi di berbagai program pengembangan sumber manusia dan pemanfaatan teknologi.
FHI menjadi wadah bagi warga negara asing untuk mengasah kemahiran dan kreativitas mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia. Puncak FHI 2024 yang berlangsung meriah pada Jumat (30/8) di Bali
SPP Poltekpar cuma Rp2 jutaan, masa tunggu bekerja maksimal tiga bulan.
Sebanyak 74 mahasiswa dari 11 universitas di Indonesia termasuk mahasiswa politeknik di bawah naungan Kemenperin menerima beasiswa.
Dalam wisuda kali ini, Politeknik STMI Jakarta berhasil meluluskan sejumlah 283 lulusan yang berasal dari lulusan Program Reguler Sarjana Terapan dan 19 wisudawan Program Setara Diploma-1.
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, ingin lulusan Politeknik Harapan Bersama (Harber) bersiap-siap menjadi warga global.
Pada tahun ajaran kali ini jumlah mahasiswa baru Politeknik STMI Jakarta mencapai 400 mahasiswa yang terbagi ke dalam lima Program Studi.
PROGRAM Studi MICE PNJ (Politeknik Negeri Jakarta) sukses menyelenggarakan rangkaian pameran Craftopiart Exhibition 2024 yang diadakan selama dua hari berturut-turut di akhir pekan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved