Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TANOTO Foundation dan Southeast Asian Ministers of Education Organization=Center of Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pada Rabu (14/12).
MoU tersebut merupakan awal bagi kedua pihak untuk memperkuat kolaborasi berbagai program dalam pengembangan dan pengasuhan anak usia dini (PAUD) di Indonesia. Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Head of ECED Tanoto Foundation Eddy Henry dan Direktur SEAMEO CECCEP Vina Adriany.
Eddy menyampaikan apresiasi kepada pihak SEAMEO CECCEP atas terjalinnya kerja sama tersebut. Menurutnya, program-program pengembangan anak usia dini dari Tanoto Foundation juga sejalan dengan berbagai program yang dikembangkan SEAMEO CECCEP, sehingga kolaborasi kedua pihak tersebut bisa lebih mengoptimalkan manfaatnya bagi anak-anak dan keluarga Indonesia.
"Ini memang kesepakatan bersama kita lakukan di akhir tahun, namun program-programnya akan dimulai tahun depan. Banyak diskusi akan kita lakukan bersama baik dalam memperkuat kolaborasi maupun mendukung program Kementerian/Lembaga terkait," ucap Eddy, Rabu (14/12).
Dijalaskannya, ada empat area kerja sama kedua pihak. Pertama terkait program yang mendukung peningkatan kapasitas pendidik dan pengasuh (caregivers) anak usia dini. Kemudian riset yang mendukung advokasi kebijakan pengembangan, pendidikan dan pengasuhan anak usia dini. Selanjutnya, program yang mendukung ekosistem pengembangan, pendidikan dan pengasuhan anak usia dini.
"Dan program lainnya yang berkaitan dengan anak-anak Indonesia agar bisa tumbuh optimal sesuai usia," imbuhnya.
Eddy mennambahkan, berbagai program yang sudah dikembangkan dan diterapkan di Indonesia melalui SEAMEO CECCEP bisa disosialisasikan dan dikembangkan ddi berbagai negara Asia Tenggara.
"Kami banyak menaruh harapan pada perjanjian kerjasama dan kami harapkan ini tidak terbatas pada yang tertulis, tetapi semangat kita untuk berkolaborasi. Semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi dasar untuk kerja sama yang lebih erat untuk kebaikan keluarga Indonesia," kata Eddy.
Vina mengungkapkan, landscape pendidikan memang sangat kompleks. Sebagai negara yang terluas dan memiliki populasi terbanyak di Asia Tenggara serta beragam budaya, tentu saja masih memiliki banyak pekerjaan rumah dalam pengembangan anak usia dini.
Baca juga : IISIP Jakarta Jalin Kerja Sama Dengan Walhi
"Kita tidak bisa kerja sendiri-sendiri, sekarang eranya kolaborasi," ungkap Vina sembari menekankan pentingnya bekerja sama semua pihak dalam membangun pendidikan Indonesia.
Menurutnya, semua program SEAMEO CECCEP bertujuan memberi manfaat bagi anak-anak, meningkatkan kesejahteraan anak dan keluarga di Asia Tenggara. Kesejahteraan tidak sebatas aspek fisik saja tetapi lebih pada social well-being.
Program pendidikan anak usia dini dan pengasuhan perlu dilakukan secara integratif dan peka budaya. Kolaborasi yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan diperlukan untuk memastikan bahwa anak dan keluarga menjadi penerima manfaat utama dari semua program.
"Kerja sama antara SEAMEO CECCEP dan Tanoto Foundation merupakan salah satu upaya untuk memenuhi hak anak atas pendidikan dan pengasuhan yang berkualitas," kata Vina.
Lebih lanjut, Vina mengatakan, MoU yang dilakukan hari ini juga sejalan dengan diluncurkannya deklarasi global yang baru disepakati di terkait pengembangan pendidikan anak usia dini, yaitu Deklarasi Tashkent.
"MoU merupakan yang sangat tepat secara waktu ketika secara global ada kesadaran peningkatan kualitas pendidikan dan pengasuhan usia dini," tambahnya.
Dia berharap MoU tersebut menjadi langkah awal untuk memperkuat kerja dalam membangun anak usia dini di Indonesia di masa depan. Sebelumnya, kedua pihak juga sudah pernah berkolaborasi di beberapa program.
"Mudah-mudahan ini merupakan langkah awal untuk menjadi kerja sama di masa datang. Saya optimis dengan kerja sama ke depan. Sebetulnya secara praktis bukan pertama kali, sudah ada beberapa program dilakukan secara bersama," kata dia.
"Ini akan membuka lebih banyak gerbang kebaikan untuk lebih banyak manfaatnya bagi keluarga Indonesia," tutup Vina. (RO/OL-7)
Gerakan bersama yang mendasari transisi peserta didik PAUD ke SD/MI/ sederajat dengan cara yang menyenangkan dan dimulai sejak tahun ajaran baru 2023.
Adapun pendidikan kepada guru-guru PAUD se-Indonesia tersebut nantinya akan dilaksanakan di Jakarta.
Pasalnya, serapannya hanya 62,15% dari total anggaran sebesar Rp65,1 miliar. Padahal, DKI sudah menganggarkan biaya pelatihan untuk tenaga pendidikan yang tidak sedikit
Anies mengingatkan kembali komitmen Indonesia untuk melakukan perluasan akses pendidikan, salah satunya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang dinilai bisa mengembangkan karakter anak
Layanan ini akan mulai berlaku pada Tahun Ajaran Baru 2021/2022 mendatang bagi anak usia 5 sampai dengan 6 tahun.
Kepala Bagian Humas Disdik DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) dan TK belum menggelar PTM terbatas lantaran adanya kendala.
Agni Project adalah inisiatif pemberdayaan penyandang disabilitas di Yogyakarta yang terinspirasi dari komunitas UMKM kreatif di kota asal Tiara.
Pembangunan Rumah Anak SIGAP yang berlokasi di RPTRA Jaya Makmur ini merupakan hasil donasi yang dihimpun dari keterlibatan warga Jakarta,
Saat pengasuhan anak berada pada usia 7-14 tahun dan 8-15 tahun, kehadiran sosok ayah di tahap perkembangan ini sangatlah dibutuhkan.
IMD sangat perlu dilakukan paling lambat dalam waktu satu jam setelah bayi dilahirkan,
ASI eksklusif adalah pemberian ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain
Kolostrum adalah ASI yang keluar di awal proses menyusui, khususnya di hari pertama hingga hari 4-5, jumlahnya memang terbatas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved