Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
TANOTO Foundation dan Southeast Asian Ministers of Education Organization=Center of Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pada Rabu (14/12).
MoU tersebut merupakan awal bagi kedua pihak untuk memperkuat kolaborasi berbagai program dalam pengembangan dan pengasuhan anak usia dini (PAUD) di Indonesia. Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Head of ECED Tanoto Foundation Eddy Henry dan Direktur SEAMEO CECCEP Vina Adriany.
Eddy menyampaikan apresiasi kepada pihak SEAMEO CECCEP atas terjalinnya kerja sama tersebut. Menurutnya, program-program pengembangan anak usia dini dari Tanoto Foundation juga sejalan dengan berbagai program yang dikembangkan SEAMEO CECCEP, sehingga kolaborasi kedua pihak tersebut bisa lebih mengoptimalkan manfaatnya bagi anak-anak dan keluarga Indonesia.
"Ini memang kesepakatan bersama kita lakukan di akhir tahun, namun program-programnya akan dimulai tahun depan. Banyak diskusi akan kita lakukan bersama baik dalam memperkuat kolaborasi maupun mendukung program Kementerian/Lembaga terkait," ucap Eddy, Rabu (14/12).
Dijalaskannya, ada empat area kerja sama kedua pihak. Pertama terkait program yang mendukung peningkatan kapasitas pendidik dan pengasuh (caregivers) anak usia dini. Kemudian riset yang mendukung advokasi kebijakan pengembangan, pendidikan dan pengasuhan anak usia dini. Selanjutnya, program yang mendukung ekosistem pengembangan, pendidikan dan pengasuhan anak usia dini.
"Dan program lainnya yang berkaitan dengan anak-anak Indonesia agar bisa tumbuh optimal sesuai usia," imbuhnya.
Eddy mennambahkan, berbagai program yang sudah dikembangkan dan diterapkan di Indonesia melalui SEAMEO CECCEP bisa disosialisasikan dan dikembangkan ddi berbagai negara Asia Tenggara.
"Kami banyak menaruh harapan pada perjanjian kerjasama dan kami harapkan ini tidak terbatas pada yang tertulis, tetapi semangat kita untuk berkolaborasi. Semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi dasar untuk kerja sama yang lebih erat untuk kebaikan keluarga Indonesia," kata Eddy.
Vina mengungkapkan, landscape pendidikan memang sangat kompleks. Sebagai negara yang terluas dan memiliki populasi terbanyak di Asia Tenggara serta beragam budaya, tentu saja masih memiliki banyak pekerjaan rumah dalam pengembangan anak usia dini.
Baca juga : IISIP Jakarta Jalin Kerja Sama Dengan Walhi
"Kita tidak bisa kerja sendiri-sendiri, sekarang eranya kolaborasi," ungkap Vina sembari menekankan pentingnya bekerja sama semua pihak dalam membangun pendidikan Indonesia.
Menurutnya, semua program SEAMEO CECCEP bertujuan memberi manfaat bagi anak-anak, meningkatkan kesejahteraan anak dan keluarga di Asia Tenggara. Kesejahteraan tidak sebatas aspek fisik saja tetapi lebih pada social well-being.
Program pendidikan anak usia dini dan pengasuhan perlu dilakukan secara integratif dan peka budaya. Kolaborasi yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan diperlukan untuk memastikan bahwa anak dan keluarga menjadi penerima manfaat utama dari semua program.
"Kerja sama antara SEAMEO CECCEP dan Tanoto Foundation merupakan salah satu upaya untuk memenuhi hak anak atas pendidikan dan pengasuhan yang berkualitas," kata Vina.
Lebih lanjut, Vina mengatakan, MoU yang dilakukan hari ini juga sejalan dengan diluncurkannya deklarasi global yang baru disepakati di terkait pengembangan pendidikan anak usia dini, yaitu Deklarasi Tashkent.
"MoU merupakan yang sangat tepat secara waktu ketika secara global ada kesadaran peningkatan kualitas pendidikan dan pengasuhan usia dini," tambahnya.
Dia berharap MoU tersebut menjadi langkah awal untuk memperkuat kerja dalam membangun anak usia dini di Indonesia di masa depan. Sebelumnya, kedua pihak juga sudah pernah berkolaborasi di beberapa program.
"Mudah-mudahan ini merupakan langkah awal untuk menjadi kerja sama di masa datang. Saya optimis dengan kerja sama ke depan. Sebetulnya secara praktis bukan pertama kali, sudah ada beberapa program dilakukan secara bersama," kata dia.
"Ini akan membuka lebih banyak gerbang kebaikan untuk lebih banyak manfaatnya bagi keluarga Indonesia," tutup Vina. (RO/OL-7)
Hari Anak Nasional bukan sekadar perayaan namun merupakan momen refleksi untuk memperkuat komitmen semua pihak
Pendidikan bagi anak tidak sebatas pendidikan di lembaga formal maupun non formal, tetapi keberadaan anak di tengah-tengah keluarga juga menjadi bagian yang tidak kalah penting.
MENURUT Konvensi Hak Anak PBB tahun 1989, ada 10 hak dasar anak yang perlu dijamin oleh negara dan masyarakat, salah satunya adalah hak untuk bermain dan berekreasi.
Pendidikan pada usia dini merupakan fase yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak di masa depan.
Pada tahun ajaran baru 2025/2026 ini, ada dua menu utama yang dapat dimanfaatkan oleh Guru dan Murid, yaitu menu Sumber Belajar dan Bank Soal.
Sejumlah riset tentang otak menunjukkan bahwa fondasi penting dalam kehidupan manusia bukan lagi berada di usia sekolah dasar.
Mendiktisaintek menyayangkan turunnya minat belajar di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), padahal bidang ini menjadi tulang punggung kemajuan iptek.
Generasi muda kerap dicap sebagai generasi strawberry--generasi yang tampak menarik di permukaan namun rapuh saat menghadapi tekanan hidup.
Empat kabupaten di Sulsel susun strategi komunikasi percepatan penurunan stunting bersama Pemprov, UNICEF, dan mitra untuk dukung target Indonesia Emas 2045.
Lulusan perguruan tinggi kini menjadi kelompok dengan angka pengangguran tertinggi, mencerminkan krisis kesiapan menghadapi dunia kerja.
Di Tenggarong, Kalimantan Timur, tepatnya di Desa Ponoragan, berdiri Rumah Anak SIGAP—sebuah ruang aman dan ramah anak yang mendukung tumbuh kembang anak
Belajar bersama anak menjadi wujud cinta seorang ayah di Hari Anak Nasional, menciptakan momen hangat, penuh makna, dan ikatan yang semakin erat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved