Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ini 10 Ciri-ciri Kanker Serviks

Joan Imanuella Hanna Pangemanan
29/11/2022 14:15
Ini 10 Ciri-ciri Kanker Serviks
Seorang warga didata oleh petugas sebelum pemeriksaan IVA ( Inspeksi Visual Asam Asetat ) di Puskesmas Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.(MI/Atet Dwi Pramadia)

KANKER serviks adalah salah satu jenis kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Serviks atau leher rahim merupakan bagian dari rahim yang terhubung ke vagina. 

Serviks berfungsi memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual dan untuk melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar.

Kanker serviks merupakan jenis kanker yang sering terjadi pada perempuan. Terdapat dua jenis kanker serviks yaitu karsinoma sel skuamosa (KSS) dan adenokarsinoma. 

Baca juga: Deteksi Dini Kanker Serviks Penting karena Infeksi Rahim tidak Bergejala

Karsinoma sel skuamosa adalah jenis kanker serviks yang paling sering terjadi. KSS bermula di sel skuamosa serviks, yaitu sel yang melapisi bagian luar leher rahim. Sementara adenokarsinoma adalah jenis kanker serviks yang bermula di sel kelenjar pada saluran leher rahim.

Penyebab Kanker Serviks

Mutasi yang terjadi pada sel sehat menyebabkan pertumbuhan tidak normal dan tidak terkendali sehingga membentuk sel kanker. Belum diketahui apa yang menyebabkan perubahan pada gen tersebut. Namun, kondisi ini diketahui terkait dengan infeksi HPV.

Ciri-ciri Kanker Serviks

1. Pendarahan vagina yang tidak normal

Pendarahan yang dialami oleh seorang perempuan penderita kanker serviks biasanya lebih banyak atau lebih sedikit dari menstruasi pada umumnya. Selain itu, perdarahan juga dapat terjadi di antara periode menstruasi, pada wanita yang sudah menopause, atau saat sedang berhubungan seksual.

2. Keputihan yang tidak biasa

Lendir pada keputihan akan mengalami perubahan warna, memiliki aroma tidak sedap, serta terjadi perubahan tekstur dan konsistensi cairan vagina.

3. Nyeri saat berhubungan badan

Pasien akan merasakan nyeri panggul saat berhubungan intim. Nyeri ini menimbulkan rasa tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual.

4. Sering buang air kecil

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sel kanker yang tumbuh mengelilingi leher rahim, lalu menyebar hingga ke kandung kemih. Namun, gejala ini juga bisa muncul akibat infeksi saluran kemih (ISK) sehingga Anda perlu ke dokter untuk memastikannya.

5. Mudah lelah

Kelelahan dapat terjadi karena perdarahan yang tidak normal pada vagina, sehingga lama kelamaan tubuh mengalami kekurangan sel darah merah atau anemia yang menyebabkan munculnya rasa lelah.

6. Pembengkakan di salah satu tungkai

Pembengkakan di salah satu tungkai dapat terjadi ketika benjolan akibat kanker menekan pembuluh darah di panggul, sehingga menghambat sirkulasi darah ke tungkai. Akibatnya, terjadi penimbunan cairan yang membuat tungkai menjadi bengkak.

7. Kehilangan nafsu makan

Hal ini karena penyebaran sel kanker bisa membuat metabolisme tubuh berubah, sehingga berpengaruh terhadap nafsu makan. Selain itu, penurunan berat badan drastis yang tidak diketahui penyebabnya juga perlu dicurigai sebagai gejala kanker.

8. Sembelit

Kanker serviks yang telah menyebar ke usus besar akan berpotensi menyebabkan konstipasi atau sembelit. Kondisi ini dapat terjadi saat kanker serviks sudah memasuki stadium lanjut. 

9. Bercak darah di urine

Urine yang bercampur darah adalah salah satu gejala dari kanker serviks.

10. Keluar urine atau feses dari vagina

Saat sudah memasuki stadium lanjut, kanker serviks dapat menimbulkan kebocoran urine atau keluarnya tinja dari vagina. Hal ini bisa terjadi akibat terbentuknya fistula antara vagina dan saluran kemih atau fistula ani antara vagina dan anus, sehingga urine dan feses dapat melewati vagina.

Pengobatan kanker serviks

Dokter akan menyarankan kemoterapi, radioterapi, bedah, atau kombinasi dari ketiganya sebagai pengobatan dari kanker serviks. Namun, pengobatannya tergantung pada stadium yang dialami pasien. 

Pencegahan infeksi HPV yang dapat memicu kanker ini juga dapat dilakukan dengan vaksin sejak usia 10 tahun. 

Oleh karena itu, seorang perempuan harus melakukan pengecekan sejak dini dan berkala untuk mengetahui jika Ia adalah penderita kanker serviks atau bukan. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya