Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Komisi X DPR RI mendorong Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) untuk mempertajam Unsur Pembangunan Literasi Masyarakat (UPLM) sebagai variabel kajian penyusunan indeks literasi nasional.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menyatakan indeks literasi masyarakat yang disusun Perpusnas dapat menjadi landasan kebijakan literasi pemerintah. Selain itu, dibutuhkan penguatan kelembagaan Perpusnas untuk mengelola program dan kegiatan literasi agar menjadi suatu gerakan literasi secara nasional.
“Kami sudah banyak berdiskusi dengan beberapa kementerian dan lembaga tentang literasi, namun kebanyakan hanya berhenti di program dan proyek yang bentuknya fisik saja seperti bangunan dan buku-buku. Jadi jangan sampai berhenti di program saja, tapi bagaimana literasi bisa gerakan, di mana Perpusnas bisa menjadi inisiator untuk mengajak berbagai kementerian dan lembaga berkolaborasi,” ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR RI dengan Perpusnas, Kamis (24/11).
Sementara itu, legislator Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Moh. Haerul Amri, menyampaikan apresiasinya atas capaian yang diraih Perpusnas. Dia menilai, Perpusnas perlu melakukan kolaborasi dan sinergitas dengan Kemendikbud dalam rangka penguatan literasi.
"Perkembangan indeks pembangunan literasi masyarakat dari tahun 2018 hingga 2021 mengalami kenaikan yang signifikan. Saya kira ini capaian yang sangat bagus, namun tentunya harus ada kolaborasi dan sinergitas dengan Kemendikbud," terangnya.
Anggota Komisi X Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Zainuddin Maliki, mengatakan bahwa kemajuan sebuah bangsa ditentukan oleh jumlah manusia terdidik dan bermental kuat, bukan karena jumlah penduduk maupun sumber daya alamnya. “Untuk mengukur kualitas manusia terdidik dari suatu negara salah satunya dilihat dari kesadaran literasi masyarakatnya. Dan peran Perpusnas dalam meningkatkan indeks literasi sangat strategis,” ungkapnya.
Anggota Komisi X Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahmi Alaydroes, menjelaskan Perpusnas harus menjadi leading sector dalam pembangunan literasi masyarakat.
“Komisi X harus berjuang agar anggaran Perpusnas bisa lebih besar. Narasi pentingnya literasi juga harus terus digelorakan oleh Perpusnas,” kata dia.
Lebih lanjut, Fahmi mendorong Perpusnas agar meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah salah satunya melalui penyusunan peraturan daerah. “Dengan begitu gerak langkah peningkatan literasi di seluruh Indonesia dengan dukungan penganggaran di daerah,” tukasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, menjelaskan literasi bukan hanya sekadar pandai baca tulis. Sejatinya, literasi adalah kemampuan menciptakan barang dan jasa yang bermutu yang dapat mengantarkan bangsa Indonesia sebagai bangsa produsen, bukan konsumen.
Untuk itu, Kepala Perpusnas menegaskan dibutuhkan kesamaan persepsi antara seluruh pihak mengenai makna literasi, sumber daya manusia unggul, negara maju dan produsen. “Manusia unggul adalah manusia yang memiliki kapasitas pengetahuan dan teknologi, juga inovasi dan kreativitas,” pungkasnya. (OL-12)
Saat ini, masyarakat yang berkunjung ke Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin bisa mencapai 3.600 orang.
Pada puncak acara pada 17 Mei 2024, Wakil Presiden Republik Indonesia akan melakukan pencanangan "Gerakan Literasi Desa".
Budaya bertutur yang menyampaikan banyak cerita menarik yang sampai saat ini masih terpelihara, semuanya menyatu dalam kehidupan seharihari.
Kepala Biro Perencanaan-Keuangan Perpusnas, Joko Santoso, menyebut ada harapan besar dari program untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat tersebut.
Melalui KPK Corner di Perpustakaan Jakarta, KPK berharap meningkatkan partisipasi masyarakat memberantas korupsi.
Adin Bondar menyatakan dana Rp9,5 miliar bukan dipergunakan untuk anggaran rutin rapat kantor.
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, layanan ini membukukan 443 juta transaksi, didukung oleh 1,19 juta agen yang tersebar di 67.013 desa di seluruh Indonesia.
Lo Kheng Hong menekankan mahasiswa agar tidak mudah tergiur janji keuntungan cepat. Karena itu pentingnya kesabaran dalam berinvestasi.
Orangtua, pendidik, dan berbagai lembaga kini mulai menyasar kalangan anak dan remaja untuk menanamkan literasi keuangan yang bisa menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan.
Kemenag meningkatkan pendidikan berkualitas yang merata melalui peningkatan kualitas pendidikan agama Islam (PAI) bagi guru PAI dan siswa muslim di sekolah.
Manajemen keuangan merupakan pengetahuan esensial bagi generasi muda untuk membentuk kebiasaan yang baik dalam mengelola uang.
Festival Literasi Nasional telah menjadi ajang apresiasi bergengsi yang mengangkat semangat berkarya siswa dan guru melalui berbagai program.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved