Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

RS Kanker Dharmais Gelar Ground Breaking Woman and Child Cancer Care Building

Mediaindonesia.com
18/11/2022 14:39
RS Kanker Dharmais Gelar Ground Breaking Woman and Child Cancer Care Building
Ground breaking woman adn child cancer care building RS Kanker Dharmais(Dok. RS Kanker Dharmais)

RUMAH Sakit Kanker Dharmais Jakarta memggelar peletakan baru pertama (ground breaking) Woman and Child Cancer Care Building yang masuk dalam program The Strengthening of National Referral Hospitals and Vertical Technical Units Project Islamic Development Bank Project IDN-1031.

RS Kanker Dharmais Jakarta, menjadi bagian dalam proyek pembangunan dalam hal luasan, termasuk pengembangan fisik bangunan, pemutakhiran peralatan kesehatan, peningkatan kapasitas SDM, dan layanan project management. Sehingga Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta dapat menjadi Rumah Sakit rujukan yang lebih diandalkan di Indonesia khususnya dalam hal penyakit kanker.

Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, merupakan salah satu yang menjadi bagian dari proyek tersebut, selain Rumah Sakit Kanker Dharmais terdapat lima Rumah Sakit lain di Indonesia yang tersebar di lima Propinsi yaitu RSUP Persahabatan Provinsi DKI Jakarta, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Provinsi Jawa Barat, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, RSUP Dr. Sardjito Provinsi D.I. Yogyakarta, RSUP Prof I.G.N.G. Ngoerah Provinsi Bali. 

Rumah Sakit Kanker Dharmais merupakan salah satu unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan ditunjuk sebagai Pusat Kanker Nasional, dengan peran dalam hal pelayanan kesehatan kanker yang komprehensif, pusat pendidikan dan penelitian kanker nasional, serta pusat data dan informasi kanker nasional.

"Tujuan dari dibangunnya Woman and Child Cancer Care Building adalah untuk mewujudkan cita-cita Rumah Sakit Kanker Dharmais dalam upaya mengembangkan layanan kanker komprehensif dengan fokus layanan unggulan di bidang penanganan kanker bagi wanita dan anak, dan telah mendapatkan dukungan dari ISDB atau Islamic Development Bank," ungkap Anjari, Plt. Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum, Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta dalam acara Ground Breaking yang dilaksanakan di Auditorium Rumah Sakit Kanker Dharmais, DKI Jakarta.

Proyek The Strengthening of National Referral Hospitals and Vertical Technical Units adalah proyek bantuan investasi melalui pinjaman luar negeri dengan tujuan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, kualitas, dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan melalui peningkatan enam rumah sakit rujukan nasional dan unit teknis vertikal.

Ruang lingkup pada proyek ini meliputi: pembangunan gedung baru; pengadaan alat medis, non medis, dan furniture; penguatan kapasitas SDM rumah sakit; penguatan institusi rumah sakit; kesiapsiagaan kegawatdaruratan; manajemen proyek; dan audit finansial.

Pengembangan pelayanan unggulan yang disiapkan pada Woman and Child Cancer Care Building di RS Kanker Dharmais Jakarta, antara lain terkait fasilitas Rehabilitasi Medik, Pelayanan Onkologi, Center of Excellence-breast, Center of Excellence-serviks, High Care Unit (HCU), Intensive care unit (ICU), Pediatrics Intensive Care Unit (PICU), Chemotherapy, Ruang VVIP dan lain-lain.

Woman and Child Cancer Care Building di Rumah Sakit Kanker Dharmais, terletak pada bagian sisi barat rumah sakit , terdapat bangunan yang memiliki tinggi 76 meter, 18 lantai, dan tiga basement dengan total luas bangunan 35.680 meter persegi. 

Bentuk dasar menara Woman and Child Cancer Care Building, diambil dari metafora wanita dan anak-anak, serta proses penyembuhan sel kanker, hal ini terlihat dari bentuk bangunan yang berbeda-beda. 

Baca juga : IsDB Dukung Agenda Transformasi Kesehatan Indonesia

Konsep arsitektur Woman and Child Cancer Care tidak terlepas dari bangunan eksisting, sehingga keberadaannya diharapkan menjadi penegasan Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional.

Dalam sambutannya di acara Ground Breaking yang terpusat di Bali tersebut, Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengungkapkan tentang target pengembangan kesehatan yang akan dicapai hingga 2025 adalah peningkatan status kesehatan masyarakat yang terlihat dari peningkatan angka harapan hidup, penurunan angka kematian anak dan ibu hamil. 

Untuk mencapai tujuan ini, layanan kesehatan di enam Rumah Sakit rujukan nasional harus diperkuat secara komprehensif dan terintegrasi demi meningkatkan akses dan kualitas layanan primer dan layanan kesehatan rujukan.  

"RS Persahabatan Jakarta, RS Kanker Dharmais Jakarta, RS Hasan Sadikin Bandung, RS Sardjito Yogyakarta, RS Prof. Ngoerah Denpasar,dan RS Wahidin Sudirohusodo Makassar akan ditingkatkan secara luas, termasuk pengembangan fisik bangunan, pemutakhiran peralatan kesehatan, peningkatan kapasitas SDM, dan layanan project management," ujarnya. 

Transformasi Layanan Rujukan dalam bentuk penataan sistem rujukan yang dilakukan saat ini adalah dengan pengembangan jejaring Rumah Sakit rujukan Nasional, Provinsi, dan Regional, serta penguatan tata laksana rujukan. Saat ini pengembangan Layanan unggulan Rumah Sakit diarahkan pada sembilan jenis penyakit prioritas dengan tingkat morbiditas dan mortalitas tertinggi secara nasional yaitu jantung, kanker, diabetes melitus, ginjal, hati, stroke/otak, kesehatan ibu dan anak (KIA), tuberkulosis, dan penyakit infeksi.

Bantuan proyek tersebut sejalan dengan misi IsDB untuk mengurangi kemiskinan, mendorong pembangunan manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi Islam, perbankkan dan keuangan, dan meningkatkan kerjasama antara negara-negara anggota melalui mitra pembangunan IsDB.

Hal itu sejalan dengan tujuan SDG’s 2030 diantaranya memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia dengan target pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran dan mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada bayi baru lahir dan balita, serta setiap negara menargetkan untuk mengurangi kematian neonatal setidaknya menjadi kurang dari 12 per 1000 kelahiran dan kematian balita menjadi serendah - rendahnya 25 per 1000 kelahiran.

Untuk mencapai target SDG’s tersebut masih membutuhkan berbagai upaya percepatan. Kebijakan Kementerian Kesehatan, melalui transformasi pelayanan kesehatan yang terdiri dari enam pilar yaitu Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan merupakan salah satu upaya percepatan tersebut.

"Mari kita cegah kanker dengan perilaku Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik/olahraga, Diet sehat gizi seimbang, Istirahat cukup, Kelola Stres (CERDIK). Walaupun kini kita diberikan fasilitas kesehatan yang lebih baik, akan tetapi mencegah adalah tindakan tercerdik yang perlu kita lakukan sejak dini dan dari diri sendiri demi diri sendiri dan orang-orang tercinta disekitar kita, serta demi Indonesia lebih sehat," imbuh Anjari. (RO/OL-7) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya