Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
LEMBAGA Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (Lamemba) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB) atau Asosisasi untuk Memajukan Perguruan Tinggi Bisnis), di Jakarta, baru-baru ini.
Nota Kesepahaman tersebut mencakup kerja sama untuk penguatan instrumen akreditasi perguruan tinggi, khususnya pada program studi EMBA (Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Akuntansi).
MoU tersebut diharapkan menjadi landasan kerja sama yang lebih luas antara kedua institusi, khususnya pada area pengembangan kurikulum pendidikan tinggi bidang EMBA dan program-program studi baru yang relevan.
Baca juga : Melalui SAME 6, Peran Akademisi Perlu Dioptimalkan dalam Pembangunan Indonesia
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Eksekutif Lamemba Prof. Dr. Ina Primiana, SE, MT dengan Geoff Perry, Wakil Presiden Eksekutif dan Chief Officer AACSB, disaksikan oleh Ketua Dewan Kehormatan Lamemba Dr. Perry Warjiyo, Anggota Majelis Akreditasi BAN-PT Arief T Surowidjodjo dan Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Dr. Lukman, yang mewakili Dirjen Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Dalam keterangan pers, Sabtu (12/11), Ina Primiana menjelaskan bahwa kerja sama tersebut akan memacu Lamemba untuk segera go international. Guru besar Fakulatas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran (Unpad) tersebut berharap kerjasama itu dapat lebih memperkenalkan standar akreditasi AACSB untuk bidang Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi (EMBA) di Indonesia.
“Bersama AACSB, Lamemba dapat memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi atau program studi yang siap go international. Banyak peluang yang bisa diraih Lamemba dan AACSB atas kerjasama ini, yang semuanya bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia,” ujar Ina Primiana.
Baca juga : Dukung Kualitas Kesehatan dan Pemberdayaan Ekonomi, Kemenag dan Unilever Jalin Kerja Sama
Sementara itu, Wakil Presiden Eksekutif dan Chief Officer AACSB Geoff Perry menyatakan bahwa pihaknya sangat senang dan terhormat dapat bekerja sama dengan Lamemba.
Lembaga Akreditasi Mandiri yang dibentuk sebagai amanat Undang-Undang No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi guna menggantikan tugas dan wewenang BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Peguruan Tinggi) dalam pengakreditasian Program Studi itu dinilai berada dalam jalur yang tepat.
“Sinergi yang kuat antara Lamemba dan AACSB akan dapat menciptakan bidang EMBA yang berkualitas tinggi dan pada gilirannya akan membuat pendidikan tinggi berkualitas serta memberikan dampak positif pada masyarakat luas,” ujarnya.
Baca juga : Universitas Terbuka (UT) Perluas Kemitraan dan Launching Pendidikan Khusus Profesi Advokat
Ketua Dewan Kehormatan Lamemba Dr. Perry Warjiyo meyakini bahwa kerja sama antara Lamemba dan AACSB akan memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Sebab, AACSB selama ini dikenal sebagai lembaga akreditasi sekolah bisnis tertua di dunia degan reputasi yang sangat tinggi. Saat ini, hanya ada sekitar 5% dari ribuan sekolah bisnis di seluruh dunia yang berhasil mendapatkan akreditasi dari institusi bergengsi tersebut.
“AACSB dapat membantu Lamemba menjadi lembaga yang bereputasi internasional dengan tata kelola yang sesuai dengan international best practice, transparan, kredibel dan akuntabel. Saya menantikan keberhasilan implementasi MoU tersebut,” ujar Perry yang juga merupakan Gubernur Bank Indonesia.
Beberapa klausul di dalam MoU tersebut, antara lain: upaya bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan bisnis, kerja sama berbagi pendekatan dalam meningkatkan kemampuan dan kepatuhan asesor, kerjasama pertukaran pendekatan dalam tata kelola badan akreditasi, dan penjajakan kemungkinan untuk pembuatan acara bersama di Indonesia. (RO/OL-08)
INSTITUT Teknologi Bandung (ITB) menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Prasetiya Mulya.
Unhas menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) penting dengan PT Vale Indonesia Tbk (Anggota Mind ID) dan Huayou di Hal Taman Antar Bangsa TAB) PT Vale di Sorowako
Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya bersama meningkatkan kualitas pengajaran Bahasa Inggris di lebih dari 160 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA).
Perpanjangan kerja sama ini merupakan tonggak penting hubungan dan kolaborasi kedua perguruan tinggi yang telah berjalan selama 10 tahun.
Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan jajarannya untuk mempelajari teknologi pertanian di Yordania yang dianggap lebih maju. Arahan itu dituangkan dalam nota kesepahaman.
BRI menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Himpunan Kawasan Industri (HKI) dalam Gathering Nasional Kawasan Industri 2025 di Jakarta.
Konsentrasi pelatihan masih lebih banyak di kota besar, sementara tenaga kesehatan di daerah masih menghadapi keterbatasan akses dan distribusi yang tidak merata.
UNIVERSITAS Syiah Kuala (USK) Aceh, kembali menoreh kemajuan. Kali ini Pusat Riset Hukum, Islam, dan Adat (PRHIA) USK dianggap sebagai pusat riset unik.
Adapun IABEE merupakan lembaga akreditasi Internasional bagian dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Ilmu Hukum menjadi salah satu program studi unggulan yang dimiliki oleh Unkris baik untuk jenjang S1, program magister maupun program doctor.
Akreditasi ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat khususnya di wilayah Pakualaman.
Rektor USK Prof Marwan mengatakan, bersyukur atas keberhasilan lima Prodi Fakultas Pertanian tersebut. Pencapaian ini sangat sejalan dengan tekad USK untuk menjadi World Class University.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved