Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
POLITEKNIK Keuangan Negara (PKN) STAN menjadi host kegiatan Seminar Akuntansi Manajemen Ekonomi (SAME) 6 tahun 2023 dengan mengusung tema “Panggilan Aksi Kolaborasi untuk Percepatan Pembangunan dan Pemerataan Wilayah”.
SAME adalah kerja sama PKN STAN dengan Goodwood Conferences (Lembaga penerbitan karya ilmiah) dan Forum Akuntansi Manajemen dan Ekonomi yang merupakan kegiatan ilmiah nasional sebagai forum untuk bertukar pikiran, temuan, dan gagasan bagi akademisi, peneliti, serta praktisi di bidang akuntansi, manajemen, dan ekonomi.
SAME 6 diselenggarakan dalam dua rangkaian kegiatan, yaitu Seminar Nasional dan Call for Paper.
Baca juga: Tunjangan Pajak vs Pajak Ditanggung Perusahaan
Seminar Nasional diselenggarakan pada Kamis (19/10), di Gedung N Kampus PKN STAN, Bintaro, Tangerang Selatan, dengan menghadirkan sejumlah narasumber dan pembicara internasional secara hybrid (luring dan daring).
Adapun rangkaian kegiatan Call for Paper telah dimulai sejak tanggal 3 September 2023 dan diakhiri dengan sesi presentasi pararel secara daring pada Kamis, 19 Oktober 2023.
Seminar Nasional SAME 6 dibuka dengan sambutan Wakil Direktur Bidang Akademik PKN STAN Evy Mulyani. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan baik bagi civitas academica dalam pembangunan Indonesia, di antaranya melalui kajian penelitian dan analisis evidence based, memberi masukan/kritik secara konstruktif, mengawasi pelaksanaan pembangunan, serta aktif sebagai agent of change.
Dihadiri Sekretaris Irjen Kemenkeu
Seminar Nasional ini dihadiri pula oleh Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Alexander Zulkarnain serta perwakilan 12 Perguruan Tinggi Indonesia yang menjadi co-host SAME 6.
Baca juga: Cara Melihat Hasil Seleksi Administrasi SPMB PKN STAN 2023
Seminar Nasional SAME 6 dilaksanakan dalam dua panel. Panel pertama diisi Dr. Wempi Saputra, S.E., M.P.F. dari World Bank Group of Southeast Asia dan Dr. Arianto Patunru dari Department of Economics, Policy Engagement Coordinator, ANU Indonesia Project yang membahas topik ‘International View on Indonesia Potential’ dengan dimoderatori oleh Intan Puspitarini, S.E., M.Acc.Fin. dari PKN STAN.
Diskusi panel kedua membahas ‘Aksi Kolaborasi untuk Pembangunan dan Pemerataan Kesejahteraan’ bersama Dr. rer. pol. Wildan Syafitri, S.E, M.E dari Economics Departement, Brawijaya University dan Dr. Vissia Dewi Haptari, S.E., M.A.B., CRA, CRP dari PKN STAN dengan dimoderatori oleh Arif Nugrahanto, S.S.T., M.P.P. dari PKN STAN.
Selain sebagai perwujudan Tridharma Perguruan Tinggi, rangkaian kegiatan SAME 6 ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi pada dunia akademik dalam mengisi agenda pembangunan nasional berbasis pengetahuan serta menghasilkan human capital sebagai komponen bangsa.
Sementara itu, pada konferensi pers, Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik Keuangan Negara STAN, Evy Mulyani, Ak., M.B.A., Ph.D. CA, CACP, CRGP, mengatakan bahwa
SAME 6 berhubungan dengan tema G20.
Baca juga: SBN Sebagai Investasi Pilihan Generasi Muda
"Ada KTT ASEAN tahun ini, temanya yang krusial kemudian kita mengangkat menjadi topik atau tema SAME 6, harapannya SAME ini menjadi salah satu platform sarana untuk akademisi antar-perguruan tinggi bisa sharing dan berbagi ilmu pengetahuan," jelas Evy.
"Dan lebih jauh lagi semoga penelitian yang dilakukan dosen atau akademisi bisa menjadi rekomendasi kebijakan," ucapnya.
"Untuk mencapai tujuan visi Indonesia 2045 kita harus kolaborasi, akademisi memerlukan juga sarana partner berkolaborasi dan bersinergi seperti apa inilah yang menjadi background mengapa kita mengambil tema ini kita melihat berbagai tantangan dari sisi nasionalnya sendiri kita ada optimisme seperti yang disampaikan Bu Menkeu Sri Mulyani," terangnya.
"Kalau kondisi ekonomi nasional ini kan terjaga dengan baik APBN kita juga sehat dan solid tapi kita tetap harus waspada karena kondisi globalnya tentu akan memberikan dampak kepada kondisi nasional," tutur Evy.
"Saya ingin memesankan saja bahwa saya kira memang peran akademisi dalam pembangunan itu nyata di mana akademisi itu memberikan rekomendasi kebijakan dan akademisi ini dapat memberikan kritik yang konstruktif untuk kebijakan pemerintah dan pembangunan sifatnya. Kemudaian agent of change ini yang betul betul ingin kami pesankan dalam acara SAME ini," paparnya. (RO/S-4)
Empat siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) binaan Yayasan Pendidikan Astra menerima beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Keberhasilan Sergai dalam menurunkan angka stunting secara signifikan menjadi tolok ukur untuk pencapaian angka nol persen.
Program Studi Pendidikan Tata Busana & Desain Mode, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), berkolaborasi dengan Asia Fashion Show Indonesia 2025.
Pentingnya membumikan Pancasila melalui Tridharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti (FK Usakti) menerima sertifikat ISO 21001:2018 untuk Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan.
Indonesia–Korea Higher Education Forum (IKHEF) 2025 sukses digelar pada 13 Agustus lalu di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Gubernur Agustiar Sabran menegaskan komitmen Pemprov Kalteng untuk melindungi eksistensi dan martabat Masyarakat Adat Dayak sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan Kalimantan.
AI harus dilihat sebagai peluang besar untuk menciptakan solusi kreatif dalam berbagai bidang, terutama pendidikan.
Kompetensi digital harus dibarengi dengan pembentukan karakter dan nilai profesional.
Prof. Bo An menjelaskan tentang peran penting Autonomous Agents dalam memecahkan berbagai permasalahan kompleks di dunia nyata.
Melalui forum ini, Forhati menegaskan komitmen dalam mengonsolidasikan kekuatan perempuan dan membangun pengetahuan kolektif tentang isu-isu strategis perempuan di 2025.
Seminar yang diadakan Perbanas Insitute ini menjadi forum strategis untuk membahas dampak kebijakan proteksionisme global terhadap Indonesia dan strategi adaptif yang perlu diambil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved