Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KOLABORASI Universitas Tarumanagara (Untar) dan Universitas Udayana (Unud) dalam rangka membina dan mendampingi para pelaku UMKM penyandang disabilitas, disambut antusias. Sebagai bentuk implementasi kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali, Untar bersama Unud mengadakan kegiatan bersama mengembangkan lebih dari 100 pelaku UMKM.
Diawali dengan kegiatan Seminar bertema “Pentingnya Peran UMKM dalam Mendorong Industri Pariwisata” pada Jumat (21/10) di kampus Unud, kegiatan bersama dilanjutkan dengan melakukan pendampingan secara intensif melalui coaching clinic online maupun offline terkait bidang keahlian yang dimiliki dunia kampus.
"Keahlian para dosen dan mahasiswa di bidang keuangan, pemasaran, komunikasi, desain, dan teknologi, diharapkan mampu untuk mendukung pengembangan usaha mereka," ujar Rektor Untar Agustinus Purna Irawan
Ketua Inkubator Bisnis Unud DN Dewi Indira Laksmi mengungkapkan, pandemi Covid-19 mengakibatkan industri pariwisata di Bali mengalami mati suri, bahkan lumpuh, yaitu mengalami anjlok hingga -12,32% pada kuartal ketiga.
“Tapi pada kenyataannya, di masa pandemi, UMKM justru menjadi penggerak utama ekonomi negara yang dengan cepat melakukan adaptasi atas perubahan teknologi, khususnya dalam bertransaksi. Kolaborasi bersama Unud ini diharapkan dapat memberikan jalan keluar bagi pelaku UMKM di Bali, khususnya para penyandang disabilitas,” Katanya.
Agustinus menegaskan, kegiatan itu adalah bentuk implementasi kerja sama Pemda Provinsi Bali dan Untar yang telah disepakati dalam nota kesepahaman antara Gubernur Bali Wayan Koster an Rektor Untar saat memberikan Orasi pada acara Wisuda ke-80 Untar, Oktober silam.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Untar Jap Tji Beng menekankan kembali berbagai program yang telah dilakukan Untar dalam pengembangan kewirausahaan baik dalam bentuk sosialisasi, pelatihan, maupun pendampingan yang sudah berjalan dengan mitra UMKM di Jambi dan Belitung.
Seminar itu juga menghadirkan beberapa dosen Untar dari berbagai bidang ilmu, antara lain psikologi, ekonomi, komunikasi dan desain. Pemaparan narasumber Sri Tiatri Psikolog memberikan penguatan bagi pelaku UMKM penyandang disabilitas untuk tetap tangguh, walaupun terkadang masyarakat masih memandang sebelah mata.
Baca juga : Ide Classik Mahasiswa Untar Juarai Metaversitas
"Kegiatan hari ini memberikan wadah bagi para UMKM khususnya penyandang disabilitas untuk saling mendukung agar lebih berkembang,” ujar Jigo pemilik UMKM Jig-o-jig.
Dengan usahanya yang menjual berbagai merchandise mulai dari pakaian, hingga produk yang mendukung go green seperti sedotan bambu, ia berharap UMKM disabilitas juga mampu bersaing di taraf internasional.
"Kegiatan kolaborasi Untar dan Unud memberikan wawasan bagi saya dan teman-teman akan pentingnya perkembangan teknologi digital agar tidak tertinggal dan dapat bersaing,” ujar Yustina, pemilik usaha keripik singkong yang telah terpilih oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk dibimbing.
I Gusti Komang Aryana, penyandang disabilitas tunanetra yang telah menggeluti usaha pijat selama 8 tahun, juga menyampaikan tren pengusaha saat ini telah beralih dari berbasis analog ke basis digital.
“Hal ini membuat saya sangat semangat mengikuti seminar ini karena penting untuk mengembangkan usaha saya, khususnya melalui materi pemasaran digital yang dipaparkan. Semoga ke depannya program serupa terus ada karena sangat membantu mengembangkan usaha kami,” ujarnya.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untar Paula T. Anggarina mengajak para pemilik UMKM untuk beradaptasi dan mulai memberdayakan media sosial dalam mengembangkan bisnis.
“Seiring perkembangan jaman, kita perlu merambah dunia digital agar tidak ketinggalan jaman. Bisnis dapat dilakukan dengan cara non tradisional, ada banyak marketplace bahkan media sosial yang dapat diberdayakan untuk mengembangkan usaha. Berkolaborasi dengan para pelanggan dalam membuat konten di media sosial, menjadi salah satu cara untuk semakin dikenal,” ujarnya. (RO/OL-7)
Rektor Universitas Udayana berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik dinyatakan terlibat dalam kasus korupsi dana sumbangan pengembangan institusi (SPI) Universitas Udayana.
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau SR017 bisa menjadi salah satu alternatif investasi masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang dibayangi inflasi yang tinggi serta ancaman resesi
UNIVERSITAS Udayana (Unud), Bali sedang menangani banyaknya mahasiswa asing di program internasional, yang belum bisa masuk Bali akibat berbagai kendala dalam pengurusan visa.
Salah satu kunci penting program air bersih untuk Bali, NTB, dan NTT adalah prajurit Babinsa.
KULIAH umum ini memperluas wawasan mahasiswa dan dosen Unud terkait peran dan fungsi BI sebagai bank sentral di Indonesia.
PNM melalui Mekaar Home menghadirkan akses rumah layak dan produktif bagi perempuan prasejahtera.
BAZNAS RI meluncurkan program pemberdayaan ekonomi ZChicken di Kabupaten Tangerang dengan menyalurkan bantuan senilai Rp522,5 juta.
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Natuna resmi meluncurkan program pinjaman modal usaha mikro tanpa bunga.
Presiden NGG Puguh Pamungkas menyampaikan bahwa menjadi komitmen NGG sejak berdirinya 5 tahun yang lalu untuk turut serta memberikan kontribusi dalam melahirkan generasi berdaya.
Sejak 2024, lebih dari 100 pelaku UMKM dari tujuh kecamatan di Kabupaten Sumbawa mendapatkan pendampingan, pelatihan, dan mentoring intensif melalui program Bale Berdaya.
Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 menghadirkan ruang kolaborasi bagi para pakar, praktisi, UMKM, dan masyarakat untuk saling terhubung, belajar, dan berkembang bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved