Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Insurance Forum 2022 Wujud Transformasi Industri Asuransi

Mediaindonesia.com
31/10/2022 15:26

ASOSIASI Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan bertajuk Digital & Risk Management in Insurance (DRiM) di Nusa Dua, Bali pada 17-18 Oktober 2022.

Tahun ini, AAJI didukung Global Federation Insurance Association (GFIA) membalut seminar DRiM dalam acara yang lebih besar bernama Insurance Forum 2022 dengan mengangkat tema "Supportive Strong, Inclusive & Sustainable Recovery".

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan, kegiatan Insurance Forum merupakan inisiasi dari GFIA yang selalu dilaksanakan di negara yang menjadi tuan rumah G20 Presidency.

Insurance Forum bertujuan menyelaraskan rencana strategis industri perasuransian dengan fokus perekonomian yang diangkat oleh para pimpinan negara dalam diskusi G20 Presidency.

Sejak Desember 2021, AAJI telah resmi menjadi salah satu anggota dari GFIA. Oleh karenanya, bertepatan dengan penyelenggaraan G20 Presidency di Indonesia, AAJI berkesempatan menyelenggarakan Insurance Forum 2022.

"Pada kegiatan ini kami berharap akan muncul berbagai rencana strategis yang dapat diterapkan oleh industri asuransi dalam mendukung strategi pemulihan kehidupan sosial masyarakat dan ekonomi nasional," papar Budi dalam konferensi pers Insurance Forum 2022.

Penyelenggaraan Insurance Forum ini merupakan yang pertama kalinya di Indonesia. Ketua Panitia Insurance Forum 2022 Sainthan Satyamoorthy mengatakan, pelaksanaan yang pertama ini merupakan sebuah prestasi sekaligus tantangan bagi AAJI, untuk bisa menyajikan acara yang mampu menghasilkan solusi atas setiap permasalahan yang ada di industri asuransi Indonesia.

"Insurance Forum merupakan wadah untuk saling terhubung, berdiskusi, bertukar pengalaman dan ide serta memformulasikan strategi yang mampu menjadi jawaban atas berbagai tantangan yang dihadapi industri asuransi saat ini," jelas Sainthan.

"Setiap strategi yang dihasilkan seluruhnya akan bermuara pada peningkatan perlindungan dan pelayanan para pemegang polis," ujar Sainthan.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Peserta, Garda Medika Bersinergi dengan Kimia Farma

Insurance Forum 2022 berfokus pada pembahasan peran industri asuransi dalam potensi perkembangan ekonomi global.

Sebagai gambaran penggunaan asuransi di Indonesia pada saat ini, berdasarkan data kinerja Industri Asuransi Jiwa total penetrasi asuransi jiwa terhadap total penduduk Indonesia pada periode Semester 1 2022, baru mencapai angka 8%.

Sejatinya angka ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya mencapai 7,4%.

"Angka penetrasi ini didorong oleh peningkatan total tertanggung yang mencapai 19,1% atau berjumlah 73,9 juta orang. Peningkatan ini sesungguhnya menjadi angin segar bagi industri di tengah berbagai perlambatan yang terjadi di beberapa sektor industri keuangan," ujarnya.

Sementara itu. Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB OJK), Ogi Prastomiyono dalam sambutannya mengatakan, pandemi covid-19 mendorong interaksi digital jauh lebih banyak daripada sebelumnya, tak terkecuali di industri asuransi.

Pandemi telah mengubah proses bisnis sektor asuransi menuju digitalisasi. Digitalisasi tidak hanya membantu perusahaan asuransi meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga membantu meningkatkan efisiensi operasi bisnis.

"Oleh karena Itu, OJK mendorong industri asuransi untuk bertransformasi dalam proses bisnis dan penyediaan layanan kepada konsumen, dengan mengoptimalkan penggunaan digital tools," jelas Ogi.

Ajang Insurance Forum 2022 yang juga didukung PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, PT Prudential Life Assurance, PT AIA Financial, dan PT Asuransi Allianz Life Indonesia itu, menghadirkan sejumlah pembicara kelas dunia ini tidak hanya berfokus pada pengembangan bisnis asuransi, tapi lebih jauh lagi acara ini dilaksanakan sebagai titik awal transformasi industri asuransi.

Dalam forum itu, Chief Risk Officer Allianz Asia Pacific Sungwoo Park, Direktur Keuangan PT AIA Financial Dominique Gavin D'Rosario, Direktur Kepatuhan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Apriliani Siregar, dan Presiden Direktur PT Prudential Sharia Life Insurance Omar Sjawaldy Anwar, ikut menjadi narasumber.

Sungwoo Park menegaskan, industri asuransi punya peran penting dalam ekonomi berkelanjutan dan pembangunan sosial. Menurutnya ada 3 peran penting industri asuransi, yaitu sebagai penjamin dan manajer risiko; investor dan manajer aset; serta sebagai perusahaan yang memperkerjakan orang untuk memberikan nilai tambah bagi komunitas di masyarakat.

Dominique Gavin D'Rosario menambahkan, sebagai perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan, pihaknya berkomitmen untuk berkontribusi dalam membangun masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakat yang AIA layani.

"ESG sangat penting untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan kami, membuktikan bisnis kami di masa depan, dan mewujudkan tujuan kami untuk membantu orang hidup lebih sehat, lebih lama, dan (mendapatkan) kehidupan yang Lebih Baik," ujarnya.

Omar Sjawaldy Anwar menegaskan, Prudential Indonesia dan Prudential Syariah berkomitmen mendukung keluarga Indonesia hidup lebih sehat dan kaya, sehingga mereka bisa mendapatkan hasil maksimal dari kehidupan.

Omar menambahkan, pihaknya juga berkomitmen memudahkan akses layanan melalui layanan digital yang terus dikembangkan.

Director and Chief Legal and Compliance Officer PT Manulife Indonesia Apriliani Siregar dalam pemaparannya menilai, hal tersebut terjadi karena literasi keuangan masyarakat Indonesia masih rendah.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 38,03 persen.

“Asuransi jiwa bahkan tidak masuk dalam lima layanan finansial yang paling dipahami masyarakat Indonesia,” ujar Apriliani.

Masih menurut SNLIK, lima layanan finansial yang paling dipahami masyarakat Indonesia meliputi tabungan, transfer uang, deposito, pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, lanjut Apriliani, industri asuransi jiwa melakukan berbagai upaya guna memberikan pelayanan terbaik dalam upaya perlindungan kesehatan masyarakat Indonesia. Salah satunya, dengan melakukan transformasi digital.

Upaya serupa pun dilakukan Prudential. President Director Prudential Syariah, Omar Sjawaldy Anwar mengatakan, transformasi digital mendorong industri asuransi jiwa untuk untuk memberikan value lebih kepada para nasabah.

“Prudential memulai perjalanan transformasi digital kami jauh sebelum pandemi, di mana kami terus meningkatkan kemampuan digital dan memperluas ekosistem digital demi mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera,” kata Omar. (RS/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya