Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEMANGAT rekonsiliasi nasional makin mendengung di tengah rencana pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati dan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI Prabowo Subianto. Namun, rekonsiliasi tersebut dinilai tak signifikan jika merembet pada urusan pertemuan Megawati dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor berpendapat, tidak mudah bagi Megawati untuk memaafkan seseorang. Di sisi lain, posisi Partai Demokrat yang saat ini diketuai oleh anak sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, juga tidak terlalu strategis dalam peta perpolitikan Tanah Air.
"Dari delapan partai (di DPR RI), Demokrat termasuk yang di posisi buncit. Bukan kekuatan yang signifikan," ujarnya kepada Media Indonesia, Sabtu (18/1).
Pada Pemilu Legislatif 2024, PDI Perjuangan berhasil memepertahankan kemenangan dua edisi sebelumnya sebagai partai yang memperoleh suara terbanyak. Partai Gerindra sendiri berada di posisi ketiga, di bawah Partai Golkar. Adapun Partai Demokrat menduduki peringkat ketujuh, satu posisi di atas Partai Amanat Nasional.
Meskipun Partai Demokrat bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo, Firman menilai pertemuan Megawati dengan SBY tidak diperlukan bagi PDI Perjuangan. Ibaratnya, PDI Perjuangan justru menurunkan derajat sebagai partai dengan anggota legislatif terbanyak di Senayan saat ini.
Oleh karena itu, status quo antara Megawati dan SBY yang saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu masuk akal saja untuk dipertahankan. Lagi pula, baik PDI Perjuangan maupun Partai Demokrat juga tetap bekerja sama di beberapa daerah saat Pilkada 2024 lalu.
"Keduanya juga sudah merasa lebih baik tidak berdekatan. Jalan masing-masing, enggak saling ganggu. Demokrat udah nyaman dengan yang sekarang, enggak ada masalah," kata Firman. (Tri/I-2)
SBY mengungkapkan, lukisan tersebut menggambarkan dua sisi kehidupan dunia saat ini yakni kekerasan akibat perang dan pentingnya berdamai dengan alam.
SBY mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.
Meskipun tantangan terbesar berada di kawasan Afrika, kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia tidak boleh lengah.
Presiden RI ke-6 itu juga menyoroti wilayah Papua yang masih menyumbang 93% dari beban malaria nasional, dan menekankan pentingnya komitmen lintas pemerintahan.
SBY menyoroti, konflik dan peperangan geopolitik yang terus berlangsung.
Menurut dia, hal tersebut tindakan luar biasa yang patut diapresiasi.
SBY menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto. Ada satu hal yang SBY rindukan, yaitu melukis meski dengan tangan diinfus
SBY mengakui, dinamika demokrasi di Indonesia mengalami berbagai pasang surut.
Ia menyoroti perubahan kebijakan Amerika Serikat di bawah pemerintahan terbaru, yang menurutnya berdampak pada stabilitas global.
Menko Kumham Imipas, Yusril Ihza Mahendra, menanggapi narasi kembalinya Dwifungsi TNI yang saat ini menjadi sorotan publik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved