Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
LANJUT usia (Lansia) yang melakukan olahraga rutin perlu juga memperhatikan risiko cedera. Meskipun masih boleh melakukan olahraga favorit semasa muda, perlu diingat bahwa ketika memasuki usia lanjut, secara alami akan terjadi perubahan pada otot, tulang, dan sendi.
Demikian disampaikan dokter spesialis Kedokteran Olahraga Sport Medicine, Injury & Recovery Center RS Pondok Indah Bintaro Jaya, dr Antonius Andi Kurniawan, Sp.KO. Ia mengatakan menurunnya kepadatan tulang menyebabkan risiko cedera tulang jadi lebih besar. Pada usia lanjut, proses pemulihan dan perbaikan sel mungkin tidak secepat sebelumnya.
"Belum lagi adanya penurunan massa tulang dan otot, menipisnya struktur penunjang sendi, serta menurunnya kelenturan struktur tubuh rentan menyebabkan cedera olahraga," kata dr Antonius, Sp.KO Kamis (12/10).
Terdapat beberapa risiko cedera pada lansia. Pertama, patah tulang karena menurunnya kepadatan tulang meningkatkan risiko patah tulang di usia lanjut, apalagi jika melakukan olahraga high impact atau terjadi cedera karena trauma, misalnya ketika jatuh dari sepeda.
Kedua, low back pain yakni cedera ini dapat disebabkan karena mengangkat benda terlalu berat atau posisi tubuh yang kurang tepat ketika berolahraga.
"Adanya proses degeneratif pada bantalan tulang belakang dan riwayat saraf terjepit juga meningkatkan risiko gangguan kesehatan ini," ujar dr Antonius.
Ketiga adalah rotator cuff yaitu robekan bantalan sendi bahu ini biasa terjadi pada lansia yang kerap berolahraga golf atau yang banyak menggunakan sendi bahu dalam kegiatan sehari-hari.
Dan terakhir yaitu terjadinya robekan pada struktur lutut. Lansia dengan berat badan berlebih memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami cedera lutut yakni adanya robekan pada ligamen maupun meniskus yang menunjang kestabilan lutut.
"Cedera ini terutama dapat terjadi ketika terlalu banyak naik turun tangga, mendarat dalam posisi yang kurang tepat setelah melompat, berputar terlalu cepat, maupun adanya beban yang diberikan secara tiba-tiba saat kedua kaki menapak tanah," ungkapnya.
Adapun penanganan cedera olahraga pada lansia seperti tindakan operasi biasanya dapat dilakukan oleh dokter spesialis bedah ortopedi konsultan sports injury dan arthtroskopi.
"Dokter akan menggunakan teknik minimal invasive dengan sayatan minimal, sehingga lansia dapat pulih lebih cepat dibandingkan dengan operasi konvensional. Setelah tindakan operatif dijalani, lakukan program recovery hingga tuntas, untuk meminimalisir risiko kekambuhan di kemudian hari," jelasnya.
Sementara, untuk menangani cedera yang tidak memerlukan operasi, serta upaya proses pemulihan pasca operasi, dokter spesialis kedokteran olahraga akan melakukan evaluasi untuk kemudian merancang program recovery yang sesuai dengan kondisi lansia.
Dirinya memberi opsi olahraga yang minim risiko pada lansia seperti berjalan, bersepeda, berdansa, berenang, pilates, dan yoga. (OL-13)
Baca Juga: Antisipasi Stroke pada Lansia, Begini Cara Pencegahannya
Sarapan bukan sekadar rutinitas, tapi langkah penting untuk menjaga energi, fungsi otak, dan kesehatan jantung—terutama bagi lansia.
Seperti banyak fungsi tubuh lainnya, kemampuan ginjal cenderung berkurang seiring bertambahnya usia, yang dapat meningkatkan risiko munculnya beberapa kondisi kesehatan.
Dengan vaksinasi yang tepat dan gaya hidup yang sehat, para lansia dapat menikmati masa tua yang lebih aktif, mandiri, dan penuh semangat.
Secara rata-rata usia harapan hidup di Sleman baik laki-laki maupun perempuan mencapai 75,26 tahun.
Hari Kesadaran Kekerasan terhadap Lansia Sedunia diperingati WEAAD pertama kali diperingati pada 15 Juni 2006 dan diakui oleh PBB.
Kedatangan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti siang ke RS Pratama Yogyakarta bertujuan untuk meninjau layanan BPJS Kesehatan di Rumah Sakit (RS) Pratama Yogyakarta.
Cedera menjadi perhatian serius bagi Enzo Maresca mengingat Chelsea akan menghadapi Real Madrid atau Paris Saint-Germain di partai final Piala Dunia Antarklub 2025.
Anthony Davis tampil dalam 11 pertandingan bersama Dallas musim lalu, termasuk dua laga play-in ketika ia membukukan rata-rata 33,5 poin dan 9 rebound per pertandingan.
Presiden Indiana Pacers Kevin Pritchard menegaskan bahwa Tyrese Haliburton tidak akan bermain musim depan demi memastikan pemulihan total pascaoperasi.
Cedera tersebut dialami bek Persib Achmad Jufriyanto pada menit keenam pertandingan, seusai terlibat benturan dengan pemain Port FC, Brayan Vargas.
Jannik Sinner terjatuh dan menopang dirinya dengan lengan kanannya, kemudian menerima waktu istirahat medis. Dia berencana untuk menjalani MRI guna menganalisa lebih lanjut cederanya.
Grigor Dimitrov, unggulan ke-19 asal Bulgaria, mengalami cedera otot dada kanan saat unggul 6-3, 7-5, dan 2-2 atas Jannik Sinner di laga 16 besar Wimbledon..
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved