Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

UI dan Kemenparekraf Salurkan Peralatan K3 di Desa Wisata Hanjeli Sukabumi

Mediaindonesia.com
27/9/2022 18:33
UI dan Kemenparekraf Salurkan Peralatan K3 di Desa Wisata Hanjeli Sukabumi
UI dan Kemenparekraf salurkan perlatan K3 di Desa Wisata Hanjeli, Sukabumi, Jawa Barat(Dok. UJ)

UNIVERSITAS Indonesia (UI) melalui Hibah Kedaireka Matching Fund dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan donasi peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan kebencanaan di Desa Wisata Hanjeli, Sukabumi. 

Adapun peralatan yang disalurkan, yakni 1 set Bidai, 1 buah Manekin CPR Bayi, 1 buah manekin dewasa, 1 buah tandu lipat, 1 KED, 1 buah collar neck, 1 buah mask CPR, dan 1 buah tensimeter.

Donasi tersebut disalurkan melalui program “Mewujudkan Desa Wisata (DeWi) Berkelas Dunia (World Class DeWi) Melalui Implementasi CHSE dan Mitigasi Bencana untuk Penerima Anugrah Desa Wisata". Dalam pelaksanaannya melibatkan dosen, mahasiswa, Alumni FKM UI, Departemen K3, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dan Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia.

"Aspek K3 juga menjadi persyaratan dalam kategori Anugerah Desa Wisata Indonesia serta persyaratan didalam penghargaan internasional untuk Tourism Village," ungkap Kepala Disaster Risk Reduction Center (DRRC) UI Fatma Lestari, melalui keterangannya, Selasa (27/9).

Fatma menjelaskan, sejak dunia mengalami pandemi covid-19, sektor pariwisata dituntut untuk menerapkan program CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment) serta penerapan protokol kesehatan. 

Berdasarkan data jaringan desa wisata (Jadesta) 2021 diketahui bahwa implementasi CHSE dan mitigasi bencana masih rendah dengan kurangnya pemahaman risiko CHSE dan bencana, serta minimnya kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia di Desa Wisata.

Dengan jumlah desa wisata di Indonesia yang mencapai lebih dari 7.000 desa, edukasi CHSE dan mitigasi bencana sangat dibutuhkan, serta perlu didukung dengan ketersediaan pemetaan risiko desa wisata di lokasi rawan bencana. Pemetaan risiko desa wisata di lokasi rawan bencana menjadi sangat penting guna peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan perlindungan wisatawan.

Baca juga : FFID Berbagi Kebahagiaan Dengan Penghuni Panti Asuhan

Ia menjelaskan program ini menjadi salah satu solusi yang ditujukan untuk melakukan identifikasi risiko CHSE dan bencana, serta meningkatkan kualitas SDM di Desa Wisata melalui penerapan karya rekacipta dosen, mahasiswa, Alumni FKM UI, Departemen K3 FKM UI, dan Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Salah satu kegiatannya diawali dengan pemberian donasi peralatan K3 dan kebencanaan yang ditujukan untuk meningkatkan implementasi manajemen risiko HSE & Bencana untuk Desa Wisata, serta sebagai pendukung dalam peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Desa Wisata.

Program itu sendiri akan dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain Identifikasi risiko HSE dan kebencananaan, pelatihan daring HSE dan mitigasi kebencanaan, verifikasi lapangan pelatihan HSE & kebencanaan, Sistem Informasi Desa Wisata (SIDEWITA) HSE & kebencanaan. Selanjutnya, Analisis Dampak bencana, Manajemen Krisis Tata Kelola Destinasi, serta Pengelolaan Program. 

Pengembangan materi edukasi daring CHSE dan mitigasi bencana yang akan digunakan berupa modul dan video yang dapat diakses melalui platform EDURISK yang telah dikembangkan oleh Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia sebagai solusi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di desa wisata secara masif.

Dengan hadirnya program kerja sama antara Universitas Indonesia melalui Unit Kerja Khusus Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Disaster Risk Reduction Center (DRRC) UI dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat membangkitkan sektor pariwisata melalui perwujudan desa wisata berkelas dunia (World class DeWi). 

Dengan begitu dapat meningkatkan kunjungan wisatawan nasional dan internasional ke desa wisata, serta pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya