Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ANGGOTA Komisi III DPR RI Habiburokhman mendorong Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk semakin memperbanyak tempat rehabilitasi narkoba.
Berdasarkan pengamatannya mayoritas dalam kasus-kasus penangkapan selama ini merupakan penangkapan berulang dengan tersangka yang sama dan rentang tahun penangkapan yang tergolong dekat dari tahun penangkapan sebelumnya.
Demikian disampaikan Habiburokhman saat menghadiri Rapat Komisi III DPR RI Rapat Kerja dengan Kepala BNN beserta segenap jajaran dengan agenda pembahasan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga (RKA K/L) Tahun 2023 dan pembahasan usulan program yang akan didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) yang digelar di Ruang Rapat Komisi III, Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (7/9).
“Saya tekankan soal rehabilitasi. Pandangan saya, rehabilitasi sama pentingnya dengan pencegahan. Aspek pencegahan saya lihat banyak sekali item-nya dalam prioritas nasional BNN, tapi kalau rehabilitasi yang saya lihat hanya ada di dua poin salah satunya lembaga rehabilitasi narkoba yang memenuhi standar pelayanan minimal angka Rp 3 miliar. Ini biayanya menurut saya terlalu kecil sekali dibanding kompleksitas masalah rehabilitasi,” ujar Habiburokhman.
Baca juga: Puan Minta Evaluasi Sistem Belajar di Ponpes Agar Tak Terulang Kasus Kekerasan
Terkait hal itu, politikus Fraksi Partai Gerindra ini menegaskan kembali pentingnya BNN untuk semakin menambah jumlah tempat rehabilitasi.
Mengingat, ungkap Habiburokhman, saat-saat ini kasus narkoba sudah dalam posisi yang tidak biasa saja dimana jumlah orang yang terpapar sudah demikian besar tapi tidak diimbangi dengan jumlah tempat rehabilitasi yang tidak memadai.
“Sehingga terus berulang dan berulang.Kalau saya ikuti, perkara-perkara penangkapan-penangkapan narkoba itu kebanyakan pengguna berulang Pak. Sudah berapa tahun yang lalu ditangkap kemudian masuk lagi. Itu karena memang rehabilitasinya gak jalan. Maka, aspek rehabilitasi dan soal treatment harus benar-benar dimaksimalkan kedepannya,” pungkas Legislator daerah pemilihan DKI Jakarta I tersebut. (RO/OL-09)
Kedua tersangka merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di kampus UIN Suska Riau.
Kepala BNN mengungkap sebanyak 312 ribu anak usia remaja di Indonesia terpapar narkotika
BEA Cukai Sabang dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Sabang menindak tiga kapal nelayan yang diduga terlibat dalam penyalahgunaan narkotika di wilayah perairan Sabang.
Kehadiran BNN di Bali diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi masyarakat dalam mendorong berbagai perbaikan, khususnya dalam upaya pemberantasan narkotika.
Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 bukan sekadar seremoni tahunan.
BNN tidak hanya akan fokus pada pendekatan dan penindakan, tetapi juga pada pencegahan dan pemberdayaan.
Kedua tersangka merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di kampus UIN Suska Riau.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Kepala BNN mengungkap sebanyak 312 ribu anak usia remaja di Indonesia terpapar narkotika
Dengan hukuman Satria Nanda yang lebih berat dibanding Teddy Minahasa dapat memberikan efek getar kepada Korps Bhayangkara.
Tidak hanya berhenti di Kepri, polisi juga melakukan pengembangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Direktorat Reserse Narkoba juga menyita obat keras tertentu sebanyak 5,7 juta butir dan psikotropika 2.580 butir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved