NILAI investasi Biotis Pharmaceutical Indonesia pada produksi vaksin dalam negeri yakni vaksin Merah Putih (Inavac) capai USD140 juta. Produksi vaksin tersebut bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
"Kita sebenarnya di lokasi ini sudah mengeluarkan investasi, inisial invesment sekitar USD100 juta," kata Direktur Utama Biotis Pharmaceutical Indonesia, FX Sudirman di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Rabu (7/9).
Karena tidak didesain untuk platform inactovated, maka ada additional invesment, dari USD100 juta bertambah USD40 juta sehingga totalnya sekitar USD140 juta.
Dirinya berharap produk vaksin Inavac dibeli pemerintah, karena hingga kini status pandemi belum dicabut, ditambah perlunya peningkatan vaksinasi booster atau vaksinasi ketiga dan keempat.
Baca juga: Festival Telusur Tanah Berjejak 2022 Tampilkan Seni sebagai Unsur Budaya
"Harusnya pemerintah menuntaskan itu, dan pandemi juga belum sepenuhnya selesai juga. Jadi menurut saya pemerintah bisa membiayai ini paling nggak sampai tahun depan gitu," ujarnya.
Selain itu FX Sudirman juga berharap dengan diproduksinya vaksin dalam negeri ini maka vaksin impor akan berhenti selama kebutuhan vaksin covid-19 dalam negeri terpenuhi.
"Saya rasa komitmen pemerintah Presiden Joko Widodo itu sangat baik, dan mendukung situasi invesment sangat baik. Kalau kita bersaing dengan produk luar, bukan tidak bisa, tapi akan panjang.
Saya berharap pemerintah akan meneruskan program ini paling tidak sampai 2023," pungkasnya. (H-3)