Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Fase Pelana Kuda dan Gejala DBD 

Meilani Teniwut
23/8/2022 12:44
Fase Pelana Kuda dan Gejala DBD 
Suasana di salah satu ruangan perawatan bagi pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Tc Hillers di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.(ANTARA/Kornelis Kaha)

PENINGKATAN kasus demam berdarah dengue (DBD) terus terjadi, terutama saat musim hujan. Kementerian Kesehatan mencatat pada 2022, jumlah kumulatif kasus DBD di Indonesia sampai dengan pekan ke-22 dilaporkan sebanyak 45.387 kasus. Sementara jumlah kematian akibat DBD mencapai 432 kasus.

Baca juga: Peningkatan Kasus DBD di Daerah Mesti Diantisipasi

Nah, berbicara demam berdarah, ada fase dan gejala khas yang tidak boleh dilupakan. Fase dan gejala ini dikenal dengan sebutan Siklus Pelana Kuda. Seperti apa sih siklus pelana kuda pada demam berdarah? 

Fase Pertama, Hari 1–3

Di fase ini, gejala DBD akan muncul, khususnya demam tinggi antara 39–41 derajat Celsius. 

Demamnya bisa berlangsung selama 3–4 hari, biasanya tidak dapat diredakan dengan obat penurun panas biasa. 

Demam memang bisa menjadi gejala dari berbagai penyakit. Akan tetapi, bila demam tidak kunjung turun dalam waktu 2–3 dan disertai gejala DBD lainnya, segeralah temui dokter. 

Fase Kedua, Hari 3–5

Pada fase ini demam akan mereda. Hal yang perlu diamati, jangan terkecoh pada fase ini. Sebab banyak pengidapnya yang keliru ketika suhu sudah kembali normal, bahkan mengaitkannya dengan kesembuhan. Padahal, di fase ini mereka sedang memasuki masa di mana risiko tertinggi dari DBD dapat terjadi. 

Di fase ini, pembuluh darah akan mengalami pelebaran. Hal inilah yang memunculkan ruam atau bintik merah pada kulit. 

Fase kritis ini bisa berlangsung 24–48 jam. Komplikasi yang bisa ditimbulkan di fase ini bisa berupa perdarahan dan kelainan metabolik, seperti hipoglikemia, hipokalsemia, atau hiperglikemia. 

Fase Penyembuhan, Hari 6–7 

Ketika fase kedua atau kritis berakhir, maka suhu tubuh akan kembali naik. Dalam fase ketika atau penyembuhan ini denyut nadi akan kembali menguat, pendarahan berhenti, dan terjadinya perbaikan fungsi tubuh lainnya. Di samping itu, dalam beberapa kasus bintik atau ruam merah pada kulit pun berkurang. 

Bisa Berujung Komplikasi

Jangan sekali-kali meremehkan penyakit ini. Segeralah temui dokter bila mengalami gejala demam berdarah. Ingat, demam berdarah bisa menimbulkan berbagai komplikasi pada pengidapnya bila tak ditangani dengan tepat. Komplikasi yang mungkin terjadi pada pengidap demam berdarah adalah kerusakan pembuluh darah yang bisa mengakibatkan perdarahan.

Selain itu, seseorang yang mengidap DBD bisa mengalami muntah secara terus-menerus, perdarahan pada hidung dan gusi, darah pada urine, nyeri perut, cepat lelah, hingga sulit bernapas.

Gejala Demam Berdarah

Penyakit demam berdarah terbagi menjadi 2 jenis. Pertama, demam berdarah dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) yang membuat kebocoran pembuluh darah. Lalu, demam dengue (Dengue Fever) yang tidak membuat pembuluh darah bocor. 

Umumnya, demam berdarah menyerang anak-anak berusia kurang dari 15 tahun, dan sebagian dialami juga oleh orang dewasa.

Gejala demam berdarah, antara lain: 

  • Demam. Pada tahap awal demam berdarah sulit dibedakan dengan demam pada penyakit atau flu biasa. Tetapi pada DBD, demam naik turun (demam bifasik) yang terjadi 2-7 hari.
  • Muncul bintik bintik kemerahan
  • Nyeri sendi
  • Nyeri otot
  • Nyeri pada area belakang bola mata
  • Manifestasi perdarahan (kulit, mukosa, pencernaan)

Kemudian, sekitar 1 dari 20 orang yang sakit demam berdarah akan mengalami demam berdarah yang parah. Perhatikan tanda dan gejala demam berdarah yang parah. Tanda-tanda peringatan biasanya dimulai dalam 24-48 jam setelah demam menghilang.

Berikut ini tanda peringatan demam berdarah yang parah: 

  • Sakit perut, nyeri saat tekan
  • Muntah (minimal 3 kali dalam 24 jam)
  • Pendarahan dari hidung atau gusi
  • Muntah darah, atau darah dalam tinja
  • Merasa lelah, gelisah, atau mudah tersinggung

Jika kalian pernah menderita demam berdarah di masa lalu, Anda lebih mungkin terkena demam berdarah yang parah. Bayi dan perempuan hamil berisiko lebih tinggi terkena demam berdarah parah.

Nah, jika kalian menemukan gejala-gejala seperti yang diuraikan, sebaiknya langsung periksa ke dokter untuk memastikan demam biasa atau demam berdarah. 

Setelah memperoleh diagnosa pasti, sebenarnya tidak ada pengobatan khusus yang dapat diberikan. Penderita akan disarankan untuk banyak beristirahat dan minum air putih yang banyak untuk mencegah dehidrasi. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya