Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MANDEKNYA kualitas pendidikan Indonesia dalam 20 tahun terakhir, berdasarkan pengamatan PISA dari OECD, harus disudahi. Dalam hal ini, melalui penerapan Kurikulum Merdeka, sehingga tidak perlu ada pergantian kurikulum ketika menteri berganti.
"Menurut saya, rencana penerapan secara bertahap Kurikulum Merdeka merupakan langkah yang baik dan harus kita dukung," ujar Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian saat dihubungi, Senin (15/8).
Capaian score PISA Indonesia telah menjadi pembahasan intens antara Komisi X DPR RI, Kemendikbudristek dan stakeholders terkait selama beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Guru Bimbingan dan Konseling Berperan Arahkan Minat Studi Siswa
Score PISA juga menjadi salah satu landasan dalam merancang Peta Jalan Pendidikan Nasional, berikut draft RUU Sistem Pendidikan Nasional. "Karena, Kurikulum Merdeka bukan hanya sekedar mengganti kurikulum saja, namun juga menyiapkan ekosistem pendukungnya," imbuhnya.
Adapun perubahan yang holistik dalam Kurikulum Merdeka diharapkan berjalan berkelanjutan. Sehingga, tidak perlu lagi ada pergantian kurikulum di masa mendatang. Pada prinsipnya, ada beberapa hal yang masih perlu penyempurnaan dari sistem pendidikan Indonesia.
Baca juga: Mendikbudristek Ingin Ekosistem Teknologi Terus Dorong Inovasi
Namun, melihat keseriusan pemerintah dalam memberikan solusi, tentu harus dikawal dan didukung "Pertama, kita harus menjamin kesejahteraan guru. Kita upayakan dengan rekrutmen PPPK di seluruh daerah. Jika guru sejahtera, kualitas pengajaran diharapkan meningkat," tutur Hetifah.
Kedua, pemerataan kualitas pendidikan melalui pemerataan infrastruktur fisik dan nonfisik. Hal ini diupayakan dengan DAK Fisik dan Non Fisik. Utamanya, Dana BOS yang memberi keleluasaan bagi sekolah untuk memanfaatkan sesuai kebutuhan.
"Ketiga, peningkatan APK/APM melalui beasiswa. Sejauh ini, beasiswa PIP, KIP, hingga UKT sangat membantu. Harus menjangkau lebih banyak," pungkasnya.(OL-11)
Nasir Djamil mengapresiasi keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil alih sengketa 4 pulau antara Aceh dan Sumatera Utara (Sumut)
Dr. Edy Wuryanto tegaskan istitha’ah kesehatan jemaah haji jadi wewenang Kemenkes. Koordinasi dengan Kemenag penting untuk seleksi calon jemaah berisiko.
Angka kematian jemaah haji Indonesia disorot Saudi. Timwas DPR minta seleksi kesehatan diperketat demi keselamatan jemaah, khususnya lansia berpenyakit.
Timwas DPR RI soroti rasio tak ideal tenaga medis haji Indonesia. Usul bangun RS Haji di Makkah demi layanan lebih maksimal bagi jemaah.
Anggota DPR Maman Imanulhaq menyoroti pentingnya kesiapan digital, seleksi kesehatan, dan pembagian peran otoritas dalam sistem haji baru Arab Saudi.
Anggota Timwas Haji DPR RI, Satori, mendorong evaluasi total terhadap petugas haji Indonesia.
DI tengah perubahan sistem pendidikan yang kerap berganti mengikuti dinamika kebijakan pemerintah, Kurikulum Merdeka tetap menonjolkan kelebihan yang tak lekang oleh waktu: kolaborasi.
Anggota Komisi X DPR Sofyan Tan mengingatkan pemerintah untuk mengubah kurikulum pendidikan. Hal itu menyusul adanya isu akan digantinya Merdeka Belajar.
Abdul Mu'ti akan mendengarkan terlebih dahulu masukan dan aspirasi dari masyarakat terkait kelebihan dan kekurangan tiga kebijakan tersebut sejauh ini.
Pemerintahan baru nanti diharapkan gerak cepat untuk berkoordinasi melakukan evaluasi dan penetapan kurikulum yang tepat dan tetap ke depannya.
Sekolah Al Azhar di bawah naungan Yayasan Waqaf Al Muhajirien menggunakan tiga kurikulum yaitu Kurikulum Al Azhar, Kurikulum Merdeka, dan Kurikulum Cambridge.
Kemendikbud-Ristek menegaskan bahwa pendidikan perubahan iklim yang masuk dalam kurikulum Merdeka sebenarnya bukan baru dan sudah ada.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved