Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
CACAR monyet telah ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai darurat kesehatan global. Semua negara wajib untuk waspada dan mengantisipasi agar virus itu tidak menjangkiti warga di berbagai belahan dunia.
Untuk mencegahnya, vaksin cacar diyakini dapat memberi perlindungan dari cacar monyet. Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama menjelaskan penyebab cacar monyet memang berasal dari genus penyebab cacar.
Namun, apakah vaksin cacar (smallpox) yang sebelum tahun 1980an diberikan ke manusia dapat melindungi terhadap cacar monyet (monkeypox) sekarang ini?
Tjandra menyebut dasar pendapat bahwa vaksin yang puluhan tahun lalu diberikan untuk cacar masih mungkin berperan untuk cacar monyet sekarang ini.
“Dr Anthony Fauci, penasehat penyakit menular pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa lamanya proteksi vaksin cacar dapat berbeda dari orang ke orang, sehingga kita tidak dapat menjamin sepenuhnya bahwa mereka yang dulu sudah divaksin cacar akan terlindung pula terhadap cacar monyet kini,” kata Tjandra, Selasa (9/8).
Lebih lanjut, Tjandra menyampaikan bahwa WHO dalam beberapa beberapa studi obsevasional menunjukkan bahwa vaksin cacar Vaccination punya efektifitas 85% mencegah cacar monyet.
“Artinya, setidaknya masih ada 15% yang tidak terlindungi, kalau populasi besar maka jumlah mutlaknya besar juga. WHO juga mengatakan mereka yang sudah pernah di vaksin cacar dan kemudian masih tertular cacar monyet maka gejalanya akan lebih ringan,” pungkas dia.
Sebelumnya, Juru bicara (Jubir) Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengungkapkan kasus cacar monyet atau monkeypox yang terjadi saat ini telah menyerang 99,5% laki-laki dengan usia rata-rata 37 tahun dan 60% di antaranya terjadi pada kelompok gay.
"Bahkan 41% di antaranya memiliki status HIV positif," ungkap Syahril dalam konferensi pers daring, Rabu (27/7). (H-2)
Kasus Mpox atau cacar monyet kembali muncul di Indonesia. Ketahui gejala awal, penyebab penularannya, dan langkah pencegahan efektif agar tidak tertular penyakit ini.
Angka korban tewas akibat Mpox di Afrika telah mencapai 1.200 orang, sementara jumlah kasus yang tercatat tahun ini telah melampaui 62.000.
WABAH mpox atau cacar monyet di Afrika semakin mengkhawatirkan. Jumlah korban tewas akibat wabah mpox yang sedang berlangsung di Afrika telah mencapai 1.200 jiwa.
Berita dari London mengabarkan penemuan kasus pertama virus mpox di Inggris, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet.
Penelitian menunjukkan hanya sedikit data yang ditemukan untuk menggambarkan kemanjuran agen biosida atau disinfektan terhadap virus cacar monyet.
Monkeypox adalah penyakit yang semakin menarik perhatian dunia, terutama setelah beberapa kasus dilaporkan di berbagai negara.
Penyakit mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai monkeypox virus, telah menjadi perhatian global karena penyebarannya yang cepat melalui kontak fisik.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatan anak-anak agar mereka tidak terkena penyakit cacar monyet atau MonkeyPox (mpox).
Kasus-kasus tersebut ditemukan di Ciracas, Grogol Petamburan, Jatinegara, Kebon Jeruk, Matraman, Pasar Minggu, Tanah Abang, dan Tanjung Priok.
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut program vaksinasi cacar yang dilakukan pemerintah dulu bisa memberikan proteksi dari virus mpox. Sehingga memberikan proteksi seumur hidup.
DIREKTUR Pascasarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama mendorong pemerintah agar melakukan tindakan maksimal yang tepat untuk mencegah penyakit mpox merebak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved