Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PENGAMAT Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah mengatakan Kementerian Sosial seperti tidak melakukan pengawasan terhadap ratusan lembaga filantropi yang selama ini melakukan pengumpulan dana sumbangan dari masyarakat.
Menurut Trubus, tak heran jika Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kemarin menemukan ada 176 lembaga filantropi yang diduga melakukan penyelewengan. “Nggak heran lah. Selama ini memang nggak ada pengawasan kok. Jangan kan pengawasan. Di awal ketika perizinan itu juga nggak diteliti lembaga-lembaganya. Jadi kalau PPATK menemukan ada 176 yang diduga berbuat curang, ya wajar,” kata Trubus kepada Media Indonesia, Jum’at (5/8).
“Kalau menurut saya, regulasi di kitanya juga lemah. Terus ada unsur kesengajaan juga dari pemerintah untuk pembiaran. Temuan PPATK jelas mengindikasikan bahwa bantuan-bantuan itu tidak dimanage dengan baik. Banyak sekali lembaga badan sosial seperti ACT itu memanfaatkan itu semua,” imbuh Trubus.
Selain itu, Trubus juga menuturkan pemerintah terutama Kemensos harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan persoalan lembaga filantropi ini. Semua bantuan yang berkaitan dengan bencana maupun kemanusiaan, lanjut Trubus ada di bawah kewenangan Kemensos dan Pemerintah Daerah.
Baca juga: Perempuan Sumba Timur Jadi Penjaga Budaya Tenun Ikat
“Kalau ada penggalangan dana atau bantuan, kan masyarakat turut membantu. Rekening ini, rekening siapa. Lemahnya pengawasan, tata kelola yang tidak transparan. Semuanya yang ujungnya begini, penyelewengan seperti ini. Saya yakin juga, kasus ini pasti akan masuk angin juga nih. Tidak akan ada langkah apa pun,” ujar Trubus.
Sekalipun Kemensos membentuk satuan tugas (satgas) bersama PPATK untuk mengantisipasi penyelewengan di lembaga filantropi kembali terjadi, Trubus menyebut langkah itu dinilai percuma. “Mau bikin satgas atau apa namanya, kalau regulasinya masih nggak jelas, ya percuma. Celah-celah itu kan berasal dari kebijakan regulasinya,” jelas Trubus.
“Semua itu dari pangkalnya dulu, baru struktur yang di lapangan itu mengimplementasikannya. Tapi yang pasti temuan ini harus diinvestigasi. Kemudian dilakukan juga pembenahan secara menyeluruh tata kelolanya, termasuk regulasinya. Mekanisme prosedurnya. Lalu masyarakat juga harus diberi kewenangan untuk mengawasi, mengadukan kalau ada sesuatu yang seperti itu,” kata dia.
“Sekali lagi, ini juga jadi peringatan buat masyarakat. Jangan gampang percaya dengan lembaga-lembaga atau badan sosial yang selalu mengatasnamakan kepedulian dan kemanusiaan,” pungkas Trubus. (OL-4)
JAKSA penuntut umum (JPU) akan membacakan tuntutan terhadap mantan Ketua Dewan Pembina Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Novariyadi Imam Akbari.
Ahyudin diketahui terjerat kasus penyelewengan dana donasi dari PT Boeing untuk korban pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air yang jatuh pada 2018 lalu.
Mantan Vice President Operational Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Hariyana binti Hermain divonis tiga tahun penjara terkait perkara dugaan penggelapan dana bantuan sosial.
Vonis tersebut lebih rendah daripada tuntutan Jaksa Penuntut Umum.
Sumber dana pembelian itu diduga berasal dari dana bantuan Boeing Community Investment Fund (BCIF) terkait kecelakaan Lion Air 610.
Dittipideksus Bareskrim Polri melakukan penyelidikan terkait dugaan penyelewengan dana umat di ACT. Penyelidikan berbekal data intelijen PPATK.
Keberlanjutan bisnis harus berjalan beriringan dengan kontribusi terhadap masyarakat, dan pendidikan adalah akar dari perubahan yang berkelanjutan.
sebuah program dari Flip yang mengajak masyarakat membaca Al-Qur’an sambil berdonasi untuk guru ngaji.
Kegiatan yang dilakukan antara lain pogram donasi ke berbagai lapisan masyarakat, distribusi bantuan ke wilayah terdampak bencana, dan pengelolaan limbah logistik.
YAYASAN Belas Kasih meluncurkan aplikasi Belas Kasih pada Jumat (9/5). Aplikasi ini untuk memudahkan donasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan, serta wujud transparansi dana
Ramadan tahun ini, MamaSuka bersama Yayasan Kitabisa.com menggelar gerakan sosial yakni menyalurkan makanan berbuka puasa kepada masyarakat yang membutuhkan.
BAZNAS RI bekerja sama dengan MUI menggelar Safari Ramadhan Membasuh Luka Palestina 2025, yang berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp2,17 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved