Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENINGKATNYA jumlah penderita Hepatitis B pada ibu hamil masih menjadi persoalan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan di 2021 dari 2.946.013 ibu hamil diketahui, sebanyak 1,61% (47.550) terdeteksi positif terinfeksi hepatitis B.
“Ini berarti, ibu hamil tersebut dapat menularkan hepatitis B kepada anak yang dikandungnya,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu dalam diskusi tentang hepatitis pada Kamis (28/7).
Maxi menyebutkan Kementerian Kesehatan terus berupaya untuk memutus mata rantai penularan Hepatitis B dari ibu ke anak. Salah satunya melalui pemberian tenofovir kepada ibu hamil. “Untuk mencegah penularan hepatitis B dari ibu ke anak yang dikandungnya, akan dilakukan pemberian obat anti virus tenovofir kepada ibu hamil pada usia kehamilan 28 minggu,” ujarnya.
Intervensi pemberian tenofovir telah dilaksanakan di beberapa negara endemis hepatitis B dan merupakan salah satu intervensi yang dapat dipilih untuk mencegah penularan hepatitis B pada ibu hamil sesuai pedoman WHO. Di Indonesia, pemberian obat tenofovir telah dilaksanakan di RS Wahidin Makasar Sulawesi Selatan dan RS Karyadi Semarang Jawa Tengah.
Kegiatan intervensi ini rencananya akan diperluas pada 10 kabupaten/kota yaitu Kota Bandar Lampung, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Surabaya, Banjarmasin, Makassar dan Kupang di 6 provinsi yaitu Provinsi DKI Jakarta, Lampung, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur.
Tidak hanya itu, sejak tahun 2017, Kementerian Kesehatan mewajibkan program Imunisasi Hepatitis B pada bayi baru lahir dan dilanjutkan dengan imunisasi rutin HB1 pada usia 2 bulan, HB2 pada usia 3 bulan dan HB3 pada usia 4 bulan.
Upaya lain dengan melakukan deteksi dini Hepatitis B (DDHB) pada Ibu Hamil dan memberikan Hepatitis B Imunoglobulin (HBIG) <24 jam pada bayi lahir dari ibu yang reaktif Hepatitis B. “Model pengendalian ini diharapkan bisa memutuskan penularan Virus Hepatitis B dari ibu ke anak sampai dengan 95,” pungkas Maxi. (H-1)
Penyakit anemia lebih rentan terjadi pada kaum perempuan, terutama anak-anak, remaja putri, dan perempuan hamil
Menurut dokter spesialis gizi, konsep Isi Piringku yang dikampanyekan Kementerian Kesehatan juga dapat diterapkan sebagai salah satu cara mencegah masalah anemia.
Untuk іtu, bаgі ibu hаmіl, mеnjаgа kondisi kеѕеhаtаn ѕаngаt реntіng dіlаkukаn. Sаlаh ѕаtunуа dengan tіdаk ѕеmbаrаngаn mеmіlіh jеnіѕ mаkаnаn.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso Agustina Nurmala menekankan pentingnya para ibu hamil memahami tanda-tanda bahaya persalinan.
Meskipun sering kali dianggap penting hanya pada masa anak-anak, imunisasi sepanjang hidup adalah praktek yang sangat penting untuk menjaga kesehatan kita.
Edukasi yang dibarengi contoh nyata diperlukan untuk menambah pengetahuan ibu hamil dalam mempersiapkan bayinya agar tidak stunting.
Masalah obesitas semakin meresahkan masyarakat Indonesia, dengan data terbaru dari WHO menunjukkan peningkatan yang signifikan, terutama pada wanita.
Skrining akan adanya faktor risiko di atas dilakukan minimal setahun sekali. Skrining dapat dilakukan di puskesmas, puskesmas pembantu, dan posyandu.
Tema hari Pencegahan Bunuh Diri 2024 adalah “Changing the Narrative on Suicide”
Sekitar 65 juta anak di dunia menderita mata minus dan diprediksi meningkat menjadi 275 juta di tahun 2050.
Cara penyimpanan makan juga memiliki potensi untuk merusak kandungan nutrisi atau gizi yang terdapat dalam makanan yang nantinya hendak dikonsumsi.
Pemerintah tengah mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi covid-19 di seluruh Tanah Air agar pelaksanaan program tersebut berjalan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved