Sumut Jadi Tuan Rumah Hari Kanker Sedunia Tingkat Nasional 2023

Yoseph Pencawan
13/7/2022 21:20
Sumut Jadi Tuan Rumah Hari Kanker Sedunia Tingkat Nasional 2023
Para tenaga kesehatan mengedukasi warga pada Hari Kanker Sedunia 2021 di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (4/2/2021).(ANTARA/Umarul Faruq)

YAYASAN Kanker Indonesia Pusat telah menunjuk Sumatra Utara menjadi tuan rumah peringatan Hari Kanker Sedunia tingkat nasional yang akan digelar pada 4 Februari 2023.

Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Sumut Nawal Lubis mengungkapkan, provinsinya telah ditunjuk menjadi tuan rumah peringatan Hari Kanker Sedunia tingkat nasional oleh YKI Pusat.

"Penunjukan ini karena Sumut dinilai sangat aktif dalam kegiatan penanggulangan kanker," ujarnya di Medan, Rabu (13/7).

Nawal menuturkan, selama ini YKI Sumut aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan pada aspek promotif, preventif, dan suportif untuk  penanggulangan kanker di provinsinya.

Berbagai kegiatan yang dilaksanakan seperti sosialisasi dan edukasi mengenai kanker di masyarakat, penelitian tentang kanker di Sumut,
dan deteksi dini di masyarakat.

YKI Sumut juga bersinergi dengan seluruh pihak termasuk masyarakat, rutin mengunjungi pasien kanker, hingga meluncurkan ambulans. YKI Sumut bahkan menyediakan nomor telepon untuk pelayanan informasi mengenai kanker yang bisa dihubungi 24 jam.


Baca juga: Claritin, Alternatif Pengobatan Alergi Secara Mandiri


Pada 21 Juni 2022, YKI Sumut juga mendirikan Rumah Singgah YKI. Rumah itu diperuntukkan bagi pasien dan keluarganya yang tidak sanggup di hotel.

Lebih jauh Nawal menuturkan, masalah utama penaggulangan kanker di Indonesia, termasuk Sumut, salah satunya ialah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker. Kesadaran masyarakat untuk melakukan perilaku hidup sehat juga menjadi masalah berikutnya.

Akibatnya, sebagian besar kanker yang ditemukan sudah pada stadium lanjut dan sulit ditanggulangi. Kondisi ini kemudian memberi beban yang besar bagi pasien kanker dan keluarganya.

Sekretaris YKI Sumut Siti Zahara menambahkan, banyak juga penderita kanker yang malah berobat ke pengobatan alternatif. Akibatnya, kondisi kanker semakin parah.

Karena itu, Zahara meminta YKI kabupaten/kota untuk terus aktif mengedukasi dan menyosialisasikan kanker kepada masyarakat. Berbagai pihak terkait tidak bisa hanya menunggu penderita datang, tetapi juga perlu menemukan penderita di tengah masyarakat.

"Selain itu dibantu juga penderita yang tidak mempunyai identitas sehingga pemerintah bisa memberi bantuan kepada mereka," kata Zahara. (OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya