Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

India Laporkan Varian Covid-19 Terbaru, Centaurus dan Bad Ned

Dinda Shabrina
11/7/2022 14:12
India Laporkan Varian Covid-19 Terbaru, Centaurus dan Bad Ned
Ilustrasi covid-19(Dok MI)

INDIA dikenal sebagai negara yang pertama kali melaporkan varian Delta, yang kemudian nyaris meluluhlantakkan dunia kesehatan. Kini, negara tersebut kembali melaporkan subvarian baru yaitu BA.2.75 atau sebagian pihak menyebutnya centaurus.

“Ini tentu belum nama resminya. Selain BA.2.75 yang memang sudah dalam monitoring WHO, ada juga subvarian lain yang perlu dapat perhatian, antaranya adalah BA.5.3.1 yang disebut juga sebagai “Bad Ned” karena ada mutasi pada N:E136D. Otoritas kesehatan Shanghai kemarin (10 Juli) juga menyebut tentang BA.5.2.1 yang terdeteksi di Pudong, Shanghai,” kata Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga  Aditama dalam keterangannya, Senin (11/7).

Tjandra mengungkapkan badan ilmiah di India, Indian SARS-CoV-2 Consortium on Genomics (INSACOG), pada akhir minggu yang lalu melaporkan di negara itu BA.2 kini mendominasi. Di India BA.4 dan BA.5 hanya ditemukan pada kurang dari 10% sampel mereka, sementara BA2.38 ada pada 30% sampelnya.

“Bagusnya, Indonesia juga punya konsorsium genomik seperti ini. Selain itu kita di Indonesia juga amat perlu melakukan pengumpulan data ke arah BA.2 ini dan turunannya, hasilnya dimumumkan ke publik,” imbuh Tjandra.

Sejauh ini, ucap Tjandra, memang belum ada kepastian tentang penularan dan berat ringannya dampak BA.2.75 serta kemungkinan menghindar dari sistem imun seseorang.

“Hanya sejak dari India maka kini kasus sudah menyebar ke 10 negara, penyebaran yang cukup cepat mengingatkan kita seperti varian Delta yang lalu,” tukasnya.

Baca juga:  Sakit Kepala jadi Gejala Dominan Subvarian BA.4 dan BA.5

Data sementara yang ada menunjukkan BA.2.75 menunjukkan setidaknya 8 mutasi tambahan daripada BA.5 yang sekarang banyak di Indonesia, utamanya di terminal N, punya pengaruh menghindar dari imunitas yang sudah ada.

“Semua perkembangan ini membuat kita perlu waspada. Kita berbesar hati dengan arahan Presiden Jokowi pada saat Idul Adha bahwa baik di dalam maupun luar ruangan memakai masker masih sebuah keharusan,” ujar Tjandra.

Tjandra mengimbau agar masyarakat dapat memperhatikan arahan Presiden, bukan saja karena perlindungan dengan masker memang amat penting, tetapi juga agar mencegah berbagai varian baru kembali melanda Indonesia.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya