Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
KETUA Umum Asosiasi Dai dan Daiyah Indonesia (ADDI) Moch Syarif Hidayatulla mengatakan mimbar agama sangat rentan disalahgunakan kelompok tertentu, seperti radikalisme yang mengatasnamakan agama untuk melakukan penyebaran atau propaganda paham mereka.
"Itu harus diakui karena faktanya mimbar agama dari dulu sampai sekarang. Seperti di Islam, dakwah-dakwah melalui mimbar agama, seperti khutbah Jumat sudah sejak awal dipakai untuk menyampaikan ajaran Islam," kata Syarif seperti dilansir Antara di Jakarta, Kamis (30/6).
Oleh karenanya, lanjut dia, ada penjelasan juga di dalam hadis yang menyebut ketika khatib sedang berkhutbah, jemaah dilarang melakukan aktivitas lain selain mendengarkan khutbah itu.
"Supaya apa? Supaya khutbah itu bisa dipahami, bisa dimengerti lalu kemudian bisa diimplementasikan atau diamalkan," imbuhnya.
Namun demikian, ungkap Syarif, dalam perjalanan penggunaan mimbar masjid ini yang khususnya di media khutbah dipakai untuk ideologisasi untuk kepentingan ideologi tertentu seperti dalam Islam soal teologi maupun fiqih. Hal ini menjadi bahan penelitian dalam disertasinya yang secara khusus tentang khutbah jihad.
"Bahkan mimbar khutbah dipakai juga untuk memobilisasi massa, misalkan, berjihad. Termasuk yang saya teliti dalam konteks perang Aceh itu digerakkan juga melalui mimbar khutbah," ungkap Wakil Dekan Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Baca juga: Wapres Minta Pemuda Waspadai Aspek Pemecah Belah Bangsa
Syarif menilai tidak bisa dipungkiri bahwa mimbar dakwah di masjid atau tempat ibadah agama lain, sangat efektif untuk menyampaikan ajaran kepada jamaah, dan para jamaah cenderung sangat memperhatikan apa yang disampaikan penceramah.
Dia mengungkapkan di sini lah kemudian dipakai oleh kelompok kepentingan tertentu, kelompok ideologi tertentu untuk melakukan ideologisasi, untuk melakukan agitasi, politisasi, dan seterusnya.
Menurutnya, inilah pentingnya buat para dai atau khotib atau penceramah untuk diberikan juga wawasan bahwa dalam berceramah atau dalam menyampaikan materi keagamaan di mimbar agama atau di kegiatan dakwah yang lain itu ada tanggung jawabnya. Baik tanggung jawab moral, tanggung jawab kepada Allah SWT terhadap apa pun yang disampaikan.
"Saya sampaikan jangan sampai mimbar masjid itu dipakai untuk kepentingan agitasi, dipakai untuk kepentingan yang bukan kepentingan agama. Apalagi seperti biasa dalam musim-musim Pilpres, Pilkada itu ada kelompok-kelompok kepentingan yang sengaja masuk ke masjid untuk mengganggu," tutur Syarif.
Menurutnya, hal ini harus disadari meski dalam pengamatannya, kadang-kadang ada Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) juga ikut- terlibat di situ. Padahal, DKM seharusnya menjadi wasit dengan mengingatkan para khatib atau ustaz atau dai agar tidak keluar dari perspektif agama.
"Intinya peran DKM sangat penting dimana sebelum khotib itu naik mimbar untuk mengingatkan materi dakwah agar tidak 'offside'," ucapnya.
Namun, ia mengakui hanya sebagian kecil masjid yang melampaui batas sehingga ikut dalam residu Pilpres atau residu politik praktis, dan sebagainya. (Ant/S-2)
PERNYATAAN Ketum PAN sekaligus Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) sangat disayangkan dan menjadi pemantik terjadinya lagi isu politisasi agama di pemilh 2024.
PENELITI senior dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menyayangkan pernyataan Ketum PAN Zulkifli Hasan yang termasuk melakukan politisasi agama.
Sikap hati-hati sangat diperlukan demi mencegah masuknya isu-isu yang sengaja dibuat untuk memecah belah persatuan bangsa.
KOORDINATOR Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat sekaligus anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty meminta adanya upaya bersama untuk memperjelas definisi SARA
kekhawatiran terhadap akan terulangnya polarisasi masyarakat memiliki basis argumentasi yang referensial dan patut dikemukakan.
Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melihat ada dua kata penting yang perlu didalami, 'politik' dan 'agama'.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Program berupa pelatihan kewirausahaan berbasis perempuan ini merupakan wujud women empowerement di sisi lingkup yang lebih luas dan berkelompok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved