Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Barang Rongsokan jadi Keren Ditangan Kang Juana

Depi Gunawan
29/6/2022 06:35
Barang Rongsokan jadi Keren Ditangan Kang Juana
Juana, warga Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat dari iseng menjadi ladang mengais rejeki mengolah barang rongsok.(MI/Depi Gunawan)

SIAPA Nyana, berkat sentuhan tangan kreatif, rongsokan besi bisa dirakit menjadi sebuah karya yang berharga. Bahan bekas atau limbah dimanfaatkan untuk dibuat benda menarik dengan berbagai macam bentuk dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

Ditangan Juana, 40, berbagai jenis rongsokan besi seperti cakram sepeda motor, paku, onderdil kendaraan, kawat dan lain-lainnya dikreasikan menjadi sebuah replika hewan di antaranya burung hantu, serigala, anjing, laba-laba hingga burung elang.

Warga Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat ini awalnya hanya iseng membuat replika hewan pada tiga tahun lalu. Kegiatan ini dilakukan saat waktu senggang agar tidak mengganggu aktivitas bertani.

"Dari situ saya mulai coba mengumpulkan rongsokan yang sudah tidak terpakai. Daripada dibuang mending dibuat semacam hiasan hewan berbahan besi," ucap Juana, Selasa (28/6).

Dari ratusan karyanya, ternyata sebagian hasil kreasinya menyita perhatian masyarakat, banyak karya produknya dijual ke sekitar wilayah Bandung hingga ke pulau Bali. Tak sedikit pula yang kini dipajang di bengkel sederhana miliknya.

Menurut Juana, untuk menyelesaikan satu kerajinan berbahan besi tergantung tingkat kerumitannya. Misalnya, untuk membuat replika burung elang dibutuhkan waktu sekitar dua bulan karena bahan-bahannya cukup sulit diperoleh.

"Awal-awalnya banyak teman yang mengirim rongsokan, tapi setelah banyak menerima pesanan, ternyata ada bahan besi yang harus saya beli," bebernya.

Dari hobi menciptakan replika binatang yang terlihat sangat nyata, Juana mengaku pernah menerima upah hingga belasan juta rupiah dari seseorang kolektor burung di Bandung.

Menurut dia, pembuatan replika dari besi membutuhkan ketelatenan prima, apalagi orang yang menekuni kerajinan berbahan limbah ini masih jarang sebab prosesnya membutuhkan ketelitian dan keuletan.

"Selagi ada ide, sebetulnya enggak susah mau membuat apa pun juga asalkan bahannya ada. Ditambah mood, kalau mood lagi bagus, selesainya bisa lebih cepat," ungkap Juana.

Harga yang dibandrol untuk produk kerajinan besi berkisar dari harga Rp200 ribu hingga belasan juta tergantung tingkat kerumitan pembuatan. Produk kerajinan ini dijual secara daring di media sosial.

"Pemasaran paling hanya dipajang di Facebook, kalau ada yang minat baru dijual, selain itu dipasarkan juga di grup WhatsApp," tuturnya. (OL-13)

Baca Juga: Minyak Gosok Herbal Pulihkan Pegal dan Cegah Serangan Virus



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya