Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DAFTAR tunggu ibadah haji yang tersaji dalam aplikasi Haji Pintar atau situs Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) menunjukkan data estimasi keberangkatan yang semakin lama.
Adapun beberapa provinsi bahkan masa tunggunya lebih dari 90 tahun. Kasubdit Sistem Informasi Haji Terpadu Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hasan Afandi menjelaskan bahwa mundurnya estimasi keberangkatan disebabkan bilangan pembagi daftar tunggu mengacu pada kuota haji tahun berjalan.
“Estimasi keberangkatan selalu menggunakan angka kuota tahun terakhir sebagai angka pembagi. Tahun ini kebetulan kuota haji Indonesia hanya 100.051 atau sekitar 46% dari kuota normal tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Hasan dalam keterangan resmi, Rabu (15/6).
Baca juga: 25.929 Jemaah Haji Sudah Diberangkatkan ke Tanah Suci
Menurut Hasan, sebelum ada kepastian kuota penyelenggaraan haji 1443 H pada pertengahan Mei 2022, bilangan asumsi yang digunakan sebagai bilangan pembagi masih menggunakan kuota berdasarkan MoU penyelenggaraan haji 2020.
Namun, diketahui ada kebijakan membatalkan keberangkatan haji karena pandemi covid-19, yaitu 210 ribu. Sejak ada kepastian bahwa kuota haji 1443 H adalah sekitar 100 ribu, bilangan pembaginya mengalami penyesuaian.
“Hal ini yang secara otomatis menyebabkan estimasi keberangkatan semakin lama. Sebab, ketika kuota turun, otomatis estimasi keberangkatan akan naik,” jelas Hasan.
Baca juga: Jelang Keberangkatan, Jemaah Calon Haji Pidie Diimbau Isolasi Diri
Estimasi ini akan terus berjalan sampai dengan adanya kepastian kuota haji pada tahun 1444 H/2023 M. Jika kuota kembali normal, misalnya kembali ke 210 ribu atau bahkan lebih, maka estimasi keberangkatan akan mengalami penyesuaian.
Hasan memastikan, perubahan estimasi keberangkatan bukan karena naiknya jumlah pendaftar dalam kurun Mei-Juni 2022. Apabila terjadi kenaikan jumlah pendaftar, dampaknya hanya pada yang baru mendaftar.
Dalam hal in, tidak berpengaruh pada perubahan estimasi keberangkatan jemaah yang sudah lama mendaftar. Pihaknya berharap tahun depan kuota haji Indonesia kembali normal, atau bahkan lebih banyak dari kuota normal.(OL-11)
Sehari menjelang lebaran, ribuan pemudik masih memadati stasiun Gambir, Jakarta Pusat untuk bersiap berangkat ke daerah asalnya masing-masing.
Upaya dari Binawan ini merupakan rencana untuk menjawab kebutuhan tenaga kesehatan Indonesia di Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Uni Arab Emirat, dan Jepang.
Tahun ini, Indonesia akan memberangkatkan 92.825 jemaah haji. Terdiri dari 92.246 jemaah haji reguler, 114 KBIHU dan 465 petugas haji daerah
Kemenkes mengimbau jemaah haji lebih membatasi kegiatan dan fokus persiapan menuju Tanah Suci. Sehingga, terhindar dari risiko penularan covid-19.
Sejauh ini, total 19.935 jemaah haji telah diberangkatkan ke Arab Saudi. Keberangkatan 8 kloter jemaah pada hari ini berasal dari enam embarkasi.
Kementerian Agama mencatat hingga Senin (13/6) ini, total jemaah haji asal Indonesia yang telah diberangkatkan ke Tanah Suci mencapai 23.718 orang.
Alasan di balik pelarangan tersebut sering kali disembunyikan. Baik pengacara maupun terdakwa tidak dapat mengaksesnya.
Para analis mengatakan bahwa hubungan diplomatik Saudi dengan Israel tidak akan dimungkinkan selama Raja Salman, 86, masih memerintah.
Iran pada Jumat (5/8) meminta Arab Saudi membebaskan salah satu warga negaranya yang ditangkap selama haji.
Iran menggunakan semua kekuatan untuk mengamankan pembebasan salah satu warga negaranya yang ditangkap di Arab Saudi selama haji bulan lalu.
Untuk vaksinasi covid-19 juga per siang ini jemaah haji Indonesia yang sudah memenuhi dosis lengkap sebanyak 95 persen sudah tervaksin covid-19 dua kali.
"Mungkinkah para negara-negara Islam pengirim jemaah haji melakukan nego-nego dengan pihak Pemerintah Arab Saudi,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved