Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

AS Setujui Pil Pertama untuk Obati Alopecia

Basuki Eka Purnama
14/6/2022 09:00
AS Setujui Pil Pertama untuk Obati Alopecia
Aktris AS Jada Pinkett Smith yang menderita alopecia.(AFP/Valerie MACON)

BADAN Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), Senin (13/6), menyetujui obat yang bernama baricitinib sebagai tablet oral pertama untuk mengobat alopecia areata parah, gangguan autoimun yang mempengaruhi lebih dari 300 ribu warga AS setiap tahunnya.

Alopecia menyebabkan kerontokan rambut sementara atau permanen. Kerontokan ini bisa mempengaruhi rambut yang ada di seluruh tubuh dan bisa menyebabkan penderitanya stres.

Alopecia menjadi sorotan setelah sejumlah selebritas mengaku pengidap penyaitu itu termasuk aktris Jada Pinkett Smith dan anggota Kongres AS Ayanna Pressley.

Baca juga: Mengenal Alopecia, Penyakit yang Diderita Jada Pinkett Smith

"Akses ke opsi pengobatan yang aman dan efektif adalah jal penting bagi warga AS yang menderita alopecia," ujar pejabat FDA Kendall Marcus.

"Persetujuan obat hari ini akan memenuhi kebutuhan bagi pasien pendeirta alopecia areata yang parah," lanjutnya.

Baricitinib, yang diproduski perusahaan farmasi AS Elu Lilly dan dikenal dengan merek dagang Olumiant, masuk dalam golongan obat Janus kinase inhibitors. Obat itu bekerja dengan menggangu jalur seluler yang menyebabkan pembengkakan.

Disetujuinya obat itu untuk digunakan pasien alopecia diputuskan berdasarkan dua uji klinis yang melibatkan 1.200 orang dewasa penderita alopecia.

Di setiap uji klinis, pasien dibagi menjadi tiga kelompok yaitu placebo, yang menerima dosis dua gram setiap hari, dan yang menerima dosis empat gram setiap hari.

Setelah 36 pekan, hampir 40% pasien yang menerima dosis tertinggi, 80% rambut mereka tumbuh kembali ketimbang 23% di kelompok yang menerima dosis rendah dan 5% pada kelompok yang menerima placebo.

Sekitar 45% pasien dari kelompok dosis tinggi juga tumbuh kembali alis dan bulu mata mereka.

Sebelumnya, pengobatan alopecia umumnya topical dan oral namun semuanya masih eksperimen dan belum ada yang resmi disetujui FDA. (AFP/OL-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya