Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KETUA Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof.Syafiq A. Mughni, H., MA., Ph.D., mengatakan," Bila kita saling memahami, maka kita akan saling mencintai."
“Perlu saling mengenal agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dengan saling memahami itulah kemudian kita saling mencintai,” katanya di sela kunjungan delegasi ormas Ahlulbait Indonesia (ABI) ke kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/6).
Beliau juga menekankan pentingnya komunikasi dan rasa saling mencintai yang tidak terputus di tengah perbedaan-perbedaan yang ada.
Menyikapi perbedaan tersebut, beliau mengatakan bahwa Muhammadiyah bersikap rasional, toleran, dan demokratis.
“Soal perbedaan memang ada, tapi itu bukan hanya terhadap ABI. Juga terhadap yang lain, bahkan di dalam Muhammadiyah juga sering kali ada perbedaan, tegasnya.
“Kita anggap sebagai sesuatu yang wajar. Yang penting adalah bagaimana menyikapi itu secara dewasa,” tambahnya.
Dengan saling mengenali, menurut Prof.Syafiq, maka ABI dan Muhammadiyah bisa melakukan gerakan-gerakan yang sama untuk kepentingan masyarakat.
Baca juga: Muhammadiyah dan Media Indonesia Bersinergi Syiarkan Kebajikan
Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu’ti M.Ed yang juga hadir pada pertemuan, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan delegasi ABI ke Kantor PP Muhammadiyah.
"Pertemuan ini saya pandang sangat penting, ujarnya. Sebab, menurutnya, banyak hal disalahpahami yang berkembang di tengah masyarakat dapat diselesaikan dengan baik melalui silaturahmi," jelas Prof.Abdul Mu'ti.
Kemudian ia menceritakan soal isu al-Quran muslim Syiah yang katanya berbeda dengan al-Quran yang diyakini umat Muslim dari mazhab lain. “Saya bilang, siapa yang bilang beda?” tanyanya retorik.
“Itu karena belum membaca saja, saya baca tafsir-tafsir yang ditulis oleh para ulama Syiah dan al-Qurannya sama. Kalau tafsirnya beda, di kalangan Sunni juga tafsirnya beda-beda, tapi al-Qurannya kan sama,” ujarnya.
“Nah, yang seperti ini memang terkadang menjadi persoalan tersendiri karena tidak ada upaya memahami dari dalam komunitas Ahlul Bait,” lanjutnya.
Ia juga menegaskan bahwa Islam menjadi kuat karena bisa saling menerima, memahami, dan pada akhirnya juga semua kembali kepada pilihan masing-masing.
“Dan yang disalahpahami tidak hanya Syiah, Muhammadiyah juga sering,” tuturnya.
Karena itu, ia mengatakan bahwa seharusnya umat Islam tidak lagi mewarisi konflik masa lalu dan harus mulai melintas batas, dengan mencoba membangun relasi baru.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum ABI, Habib Zahir bin Yahya mengungkapkan rasa terima kasihnya atas penyambutan penuh hangat dan apresiasi dari Ketua dan sejumlah pengurus PP Muhammadiyah terhadap delegasi ABI.
Dalam sambutannya, Habib Zahir mengatakan bahwa tujuan kedatangan perwakilan ABI yang dipimpinnya kali ini adalah untuk bersilaturahmi dan saling mengenal satu sama lain.
Habib Zahir juga menegaskan komitmen Ormas ABI atas prinsip-prinsip kebangsaan, ukhuwah, toleransi, perdamaian, dan sejenisnya. “Ormas ABI berdiri di atas nilai-nilai tersebut,“ ungkapnya.
Beliau juga berharap agar ormas ABI mendapat kesempatan untuk ikut mengambil pelajaran dari berbagai pengalaman yang telah dimiliki ormas-ormas besar keislaman, khususnya Muhammadiyah yang telah terlihat manfaatnya bagi masyarakat, di berbagai lini dan bidang, terutama sosial, pendidikan, dan lainya.
“Kami pun ingin menjadi ormas yang bermanfaat bagi masyarakat luas, komunitas, dan umat manusia,“ ujar Habib Zahir.
Beliau juga berharap, Muhammadiyah turut mendukung hak-hak dasar dan asasi komunitas Muslim Syiah, agar menikmati hak-hak dasarnya dalam hidup dan berkeyakinan, serta dalam mengamalkan ibadah sesuai keyakinannya sebagai bagian tak tepisahkan dari warga Indonesia.
Delegasi ABI yang berkunjung siang itu dipimpin oleh Habib Zahir terdiri dari Wakil Ketua Umum Ust. Ahmad Hidayat, Anggota Dewan Syura ABI, Dr. Ust. Muhsin Labib, Sekjen ABI Sayyid Ali Ridho, Wakil Bendahara Umum ABI Bpk. Fatah Masinai, dan Ketua Bidang Humas dan Penerangan ABI Ust. Dede Azwar.
Pada kesempatan tersebut Habib Zahir memberikan cindera mata berupa Buku Putih Mazhab Syiah dan Buku Manifesto ABI kepada Ketua PP Muhammadiyah Prof. Syafiq. (RO/OL-09)
Jaga lisanmu! Temukan cara menjaga lisan menurut Islam agar terhindar dari dosa ghibah, fitnah, dan perkataan buruk lainnya. Tips praktis ada di sini!
Suami istri ideal dalam Islam? Temukan peran & tanggung jawab masing-masing! Tips harmonis & berkah di keluarga Islami. Klik sekarang!
Oleh karena itu, Prabowo mengingatkan pemimpin negara Islam untuk tidak mudah dipengaruhi oleh pihak yang ingin mengadu domba.
Said Aqil mengingatkan pentingnya membangun koneksi ruhani yang mendalam dengan Allah di tengah dunia yang semakin sekuler.
Remisi khusus (RK) narapidana dan pengurangan masa pidana pada Nyepi dan Idulfitri mampu menekan pengeluaran pemerintah untuk biaya makan warga binaan sampai Rp81 miliar lebih
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Tim dari Majelis Hukum dan HAM Muhammadiyah yang terdiri dari para ahli hukum akan siap memberikan arahan dan pendampingan.
Penyakit lingkungan di Jakarta masih sangat kompleks, seperti kenakalan remaja, tawur, narkoba, hingga judi online.
WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengatakan, kampus yang berkemajuan ialah kampus yang mampu memberikan dampak bagi masyarakat lokal.
MOMEN Mei-Juni penting untuk disegarkan kembali.
KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, syariat lahiriyah dalam momentum Idul Adha ialah menyembelih hewan kurban.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah & 'Aisyiyah (PTMA) memiliki tantangan strategis untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kenaikan mahasiswa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved