Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PFIZER mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan aplikasinya ke Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) untuk vaksin covid-19 tiga dosis pada anak-anak berusia 6 bulan hingga di bawah 5 tahun. Badan federal pun telah menerima aplikasi tersebut.
"Pfizer dan BioNTech menyelesaikan aplikasi bergulir ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk otorisasi penggunaan darurat (EUA) dari dosis 3-µg [mikrogram] Vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 untuk anak-anak 6 bulan hingga 4 tahun usia (juga disebut sebagai 6 bulan hingga di bawah 5 tahun) pada 1 Juni 2022," jelas perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
FDA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menerima permintaan Pfizer untuk EUA.
"Kami menyadari bahwa para orang tua sangat ingin anak-anak mereka divaksinasi terhadap covid-19 dan sementara FDA tidak dapat memprediksi berapa lama evaluasi data dan informasinya, kami akan meninjau setiap permintaan EUA yang kami terima secepat mungkin menggunakan pendekatan berbasis sains," ujar badan tersebut.
Bulan lalu, melansir dari ABC News, Pfizer mengumumkan bahwa vaksinnya untuk anak-anak yang lebih kecil 80% efektif melawan gejala covid-19. Namun, perusahaan mengatakan perkiraan ini masih awal dan dapat berubah karena lebih banyak data dikumpulkan.
Panel penasihat independen FDA, Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi Terkait, merencanakan audiensi publik pada pertengahan Juni untuk membahas vaksin Pfizer dan Moderna pada anak-anak yang lebih kecil.
FDA mengatakan bahwa mereka akan mengadakan pertemuan VRBPAC pada tanggal 15 Juni untuk membahas permintaan EUA Pfizer dan Moderna untuk populasi ini di mana 6 bulan hingga 4 tahun untuk Pfizer dan 6 bulan hingga 5 tahun untuk Moderna.
Moderna meminta FDA untuk mengesahkan vaksin dua dosisnya untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun pada 28 April.
Selama lonjakan Omicron, perusahaan mengatakan vaksinnya 51% efektif melawan infeksi termasuk infeksi tanpa gejala dan ringan, di antara mereka yang berusia 6 bulan hingga di bawah usia 2 tahun. Efektifitasnya mencapao sebesar 37% untuk mereka yang berusia 2 hingga 5 tahun.
Jika FDA memutuskan untuk mengizinkan vaksin untuk anak-anak yang lebih muda setelah sidang dan penasihat independen Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) setuju, itu bisa berarti vaksin dapat tersedia untuk mereka yang berusia di bawah 5 tahun pada akhir Juni. (Medcom.id/H-2)
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Mitos seputar pemberian MPASI itu mulai dari pemberian madu untuk anak yang baru lahir, hingga larangan pemberian MPASI bertekstur hingga anak tumbuh gigi.
Studi terbaru ungkap lebih dari 17 juta bayi lahir dari fertilisasi in vitro (IVF) sejak 1978.
Susu formula harus diberikan kepada bayi yang mengalami kelainan metabolisme bawaan atau kelainan genetik yang menyebabkan dirinya tidak bisa mencerna ASI.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Lonjakan kasus Respiratory Syncytial Virus (RSV) memicu kekhawatiran di kalangan medis, khususnya karena virus ini menyerang kelompok paling rentan: bayi dan lansia.
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved