Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PEMERINTAH Indonesia mengajak dunia untuk berkomitmen mengimplementasikan kesepakatan global, seperti Kerangka Sendai, Perjanjian Paris dan agenda tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Sebab, komitmen bersama penting dalam upaya pengurangan risiko bencana dan mitigasi perubahan iklim. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat menghadiri The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
"Saya mengajak seluruh negara berkomitmen dan bersungguh-sungguh mengimplementasikannya. Pengurangan risiko bencana efektif mencegah kerusakan di masa depan," ujar Jokowi, sapaan akrabnya, Rabu (25/5).
Baca juga: Indonesia Siap Tawarkan Solusi Resiliensi Berkelanjutan di GPDRR 2022
Sebagai tuan rumah penyelenggaraan GPDRR 2022, Indonesia siap berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai mitigasi bencana, sekaligus belajar dari negara lain. Pada forum tersebut, pemerintah menawarkan konsep resiliensi berkelanjutan sebagai solusi menjawab tantangan risiko sistemik dan menghadapi bencana, termasuk pandemi.
Presiden menekankan beberapa poin dalam konsep tersebut. Pertama, memperkuat budaya kelembagaan yang responsif dan adaptif menghadapi bencana. Kedua, menjaga negara berinvestasi untuk sains, teknologi dan inovasi, mencakup jaminan akses pendanaan dan transfer teknologi.
"Akses pendanaan merupakan isu serius. Indonesia menyusun strategi pendanaan dan asuransi bencana, dengan membentuk dana bersama. Serta, penggunaan dana pembangunan di tingkat desa melalui Dana Desa untuk mendukung upaya mitigasi dan kesiapsigaan," imbuh Kepala Negara.
Baca juga: Psikolog Sebut Tetap Prokes Bisa Atasi Rasa Cemas Saat Kewajiban Masker Dilonggarkan
Ketiga, diperlukan pembangunan infrastruktur yang tangguh bencana dan tanggap perubahan iklim. Selain infrastruktur fisik, seperti dam (bendungan), pemecah ombak, waduk dan tanggul, Jokowi menekankan pentingnya infrastruktur hijau seperti hutan mangrove dan tanaman petifer untuk mencegah longsor.
Terakhir, lanjut dia, memastikan perlindungan bagi kelompok rentan yang bertempat tinggal di wilayah risiko tinggi bencana. Menurut Jokowi, pandemi covid-19 merupakan bencana terbesar, yang menginfeksi lebih dari 527 juta orang dan merenggut 6,3 juta orang di dunia.
Dalam merespons ini, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan dinamis, yakni gas dan rem, untuk menjaga keseimbangan dari sisi kesehatan dan ekonomi. Melalui kebijakan itu, pemerintah mengklaim berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi 5,01% dan inflasi di level aman 3,5%.(OL-11)
Menurut Menko PMK, suksesnya kegiatan GPDRR juga memiliki arti penting dalam membantu proses pemulihan sosial ekonomi di Bali
INDONESIA mengajak negara-negara ASEAN untuk mengarusutamakan Bali Agenda for Resilience (BAR) di kawasan regional.
KELURAHAN Tanjung Benoa di Bali dikukuhkan sebagai Komunitas Siaga Tsunami internasional UNESCO IOC atau Tsunami Ready Community, dalam rangkaian GPDRR ke-7, pekan lalu.
Air seharusnya berada di laut, sungai, atau selokan. Jika ia sampai menggenangi daratan, berarti kita yang tidak becus mengelolanya.
"Sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo bahwa di semua event internasional kita harus mempromosikan pariwisata dan hasil ekonomi kreatif," kata Sandiaga
Kolaborasi regulator dan media menjadi kunci penting dalam penyebaran informasi kebencanaan.
Penelitian terbaru mencatat lebih dari 5.000 mamalia laut terdampar di pesisir Skotlandia sejak 1992.
Studi terbaru di jurnal One Earth mengungkap 60% wilayah daratan Bumi kini berisiko, dengan 38% menghadapi risiko tinggi.
Banjir monsun telah menyapu bersih seluruh desa, memicu tanah longsor, dan menyebabkan banyak orang hilang.
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved