Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Jokowi: Perlu Komitmen Global untuk Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim

Indriyani Astuti
25/5/2022 14:14
Jokowi: Perlu Komitmen Global untuk Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim
Presiden Jokowi menyampaikan sambutan diĀ Global Platform for Disaster Risk Reduction 2022.(Antara)

PEMERINTAH Indonesia mengajak dunia untuk berkomitmen mengimplementasikan kesepakatan global, seperti Kerangka Sendai, Perjanjian Paris dan agenda tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Sebab, komitmen bersama penting dalam upaya pengurangan risiko bencana dan mitigasi perubahan iklim. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat menghadiri The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).

"Saya mengajak seluruh negara berkomitmen dan bersungguh-sungguh mengimplementasikannya. Pengurangan risiko bencana efektif mencegah kerusakan di masa depan," ujar Jokowi, sapaan akrabnya, Rabu (25/5).

Baca juga: Indonesia Siap Tawarkan Solusi Resiliensi Berkelanjutan di GPDRR 2022

Sebagai tuan rumah penyelenggaraan GPDRR 2022, Indonesia siap berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai mitigasi bencana, sekaligus belajar dari negara lain. Pada forum tersebut, pemerintah menawarkan konsep resiliensi berkelanjutan sebagai solusi menjawab tantangan risiko sistemik dan menghadapi bencana, termasuk pandemi.

Presiden menekankan beberapa poin dalam konsep tersebut. Pertama, memperkuat budaya kelembagaan yang responsif dan adaptif menghadapi bencana. Kedua, menjaga negara berinvestasi untuk sains, teknologi dan inovasi, mencakup jaminan akses pendanaan dan transfer teknologi.

"Akses pendanaan merupakan isu serius. Indonesia menyusun strategi pendanaan dan asuransi bencana, dengan membentuk dana bersama. Serta, penggunaan dana pembangunan di tingkat desa melalui Dana Desa untuk mendukung upaya mitigasi dan kesiapsigaan," imbuh Kepala Negara.

Baca juga: Psikolog Sebut Tetap Prokes Bisa Atasi Rasa Cemas Saat Kewajiban Masker Dilonggarkan

Ketiga, diperlukan pembangunan infrastruktur yang tangguh bencana dan tanggap perubahan iklim. Selain infrastruktur fisik, seperti dam (bendungan), pemecah ombak, waduk dan tanggul, Jokowi menekankan pentingnya infrastruktur hijau seperti hutan mangrove dan tanaman petifer untuk mencegah longsor. 

Terakhir, lanjut dia, memastikan perlindungan bagi kelompok rentan yang bertempat tinggal di wilayah risiko tinggi bencana. Menurut Jokowi, pandemi covid-19 merupakan bencana terbesar, yang menginfeksi lebih dari 527 juta orang dan merenggut 6,3 juta orang di dunia. 

Dalam merespons ini, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan dinamis, yakni gas dan rem, untuk menjaga keseimbangan dari sisi kesehatan dan ekonomi. Melalui kebijakan itu, pemerintah mengklaim berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi 5,01% dan inflasi di level aman 3,5%.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya