Guru Madrasah Dikenalkan Pembelajaran Berteknologi Metaverse

Ferdian Ananda Majni
19/5/2022 16:30
Guru Madrasah Dikenalkan Pembelajaran Berteknologi Metaverse
Ilustrasi metaverse(AFP/Sergio)

MENTERI Agama Yaqut Cholil Qoumas menilai pentingnya pemanfaatan teknologi, termasuk metaverse di dunia pendidikan karena membuat ruang menjadi yang tak terbatas. Ia pun meminta agar guru dan tenaga kependidikan (GTK) madrasah harus mengenal dan bisa menggunakannya.

Jika GTK Madrasah mengerti dan memiliki pengalaman dalam memanfaatkan teknologi,  lanjut Menag, maka pembelajaran secara daring akan lebih efektif. “Dunia Pendidikan sebelumnya lambat dalam mengadopsi teknologi. Akibatnya, terjadilah learning loss yang mengakibatkan peserta didik kehilangan pengetahuan dan keterampilan baik umum atau khusus,” jelas Menag Yaqut saat membuka International Symposium On Education (ISOE) yang akan berlangsung hingga 20 Mei mendatang.

Dalam agendanya, ISOE 2022 dihadiri beberapa presentator dan pemakalah internasional seperti; Mark Oliver Heyward (Direktur Inovasi), Chintya Wong (Victory Plus IB World School), Lesley Harbon (University of Technology Sidney), Philippe Grange (Attache Cooperation Ambassade de France). Terdapat 20 pemakalah yang lolos dari 65 pendaftar.

Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani mengatakan, pemanfaatan teknologi metaverse ini harus disegerakan untuk mengejar ketertinggalan peserta didik dalam adaptasinya di era teknologi. Ini dilakukan agar para peserta didik menjadi adaptif juga responsif terhadap perkembangan teknologi. Setelah hadirnya teknologi saat ini, sudah saatnya perkembangan metaverse yang ditunggu dapat membangun pendidikan dalam ranah internasional tanpa batas ruang dan waktu.

Pria yang akrab disapa Dhani ini mensinyalir bahwa budaya digital merupakan tuntutan zaman dan guru harus terus mengupdate keilmuannya. Guru dan tenaga kependidikan, serta siswa madrasah adalah insan pembelajar sepanjang hayat.

“Keilmuan guru harus dinamis dan adaptif terhadap perkembangan zaman. ISOE 2022 memberikan ruang seluas-luasnya kepada guru untuk membangun jejaring internasional,” pesannya.

Direktur GTK Madrasah, Muhammad Zain menjelaskan bahwa ISOE ialah event internasional yang memberi ruang bagi GTK Madrasah untuk mendesiminasikan karya-karya akademiknya di ruang publik. Dampak positif ISOE, para guru bisa menularkan pengalaman tersebut kepada para siswa tentang pentingnya global dexterity, ketangkasan global.  “Kita saat ini terhubung dengan dunia,” pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya