Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KASUS hepatitis akut misterius yang menjangkit anak-anak di sejumlah negara di dunia tengah menjadi sorotan.
Dijelaskan oleh Ketua Unit Kerja Koorniasi Gastro Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia Dr. dr. Muzal Kadim, Sp.A (K) bahwa hepatitis merupakan infeksi virus yang merusak sel hati.
Dalam kasus hepatitis akut, dapat terjadi gagal hati sehingga penanganannya harus dengan melakukan trasnplantasi hati.
Namun demikian, Muzal mengakui bahwa hingga saat ini Indonesia belum memiliki pengalaman untuk melakukan transplantasi hati untuk kasus emergensi.
"Kita sudah melakukan trasnplantasi hati di RSCM pada sekitar 63 anak. Tapi itu sudah dipersiapkan. Artinya, anak-anak yang mengalami kelainan hati kronik pelan-pelan hatinya akan rusak semua, dan operasi itu sudah disiapkan, seperti donornya dan lainnya," kata Muzal dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Sabtu (5/4).
"Tapi untuk yang emergency kita belum pernah melakukan," imbuh dia.
Baca juga:
Untuk itu, guna mencegah kasus hepatitis akut misterius merebak, Muzal mengungkapkan bahwa IDAI telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi.
Diantaranya dengan melakukan screening awal pada pasien yang memiliki gejala yang mengarah pada kasus hepatitis akut di fasilitas kesehatan.
Selain itu, IDAI juga meminta agar Kemenkes mempersiapkan sarana laboratorium untuk pemeriksaan agar kasus tersebut bisa dideteksi lebih awal.
Selain itu, langkah pencegahan juga perlu disosialisasikan pada masyarakat. Karena virus tersebut ditularkan secara oral, lewat saluran cerna mulut dan tangan.
Kareba itu, pencegahan yang paling baik ialah dengan menjaga kebersihan makanan, sanitasi dan mencegah kontak langsung dengan anak yang memiliki gejala diare, mual dan muntah.
"Kemudian kita lanjutkan protokol covid-19, seperti pakai masker, jaga jarak. Di samping mengurangi covid-19 kita juga bisa mengurangi potensi tertular dari hepatitis akut yang diduga menular lewat droplet juga," imbuh dia.
Seperti diketahui, setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan secara resmi kejadian luar biasa (KLB) kasus hepatitis akut misterius pada tanggal 15 April 2022, jumlah laporan dari berbagai negara terus bertambah.
WHO sendiri menyebut bahwa kasus hepatitis akut misterius ini tidak berkaitan dengan hepatitis A, B, C, D dan E.
Per 21 April 2022, tercatat 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara yaitu Inggris 114 orang, Spanyol 13 orang, Israel 12 orang, Amerika Serikat 9 orang, Denmark 6 orang, Irlandia 5 orang, Belanda 4 orang, Italia 4 orang, Norwegia 2 orang, Prancis 2 orang, Romania 1 orang dan Belgia 1 orang dengan kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun.
Sebanyak 17 anak atau sekitar 10% di antaranya memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal. (Ata/OL-09)
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Pada 15 April 2022, WHO menyatakan kejadian ini sebagai (KLB) hepatitis, kejadian ini terus bertambah dengan adanya laporan-laporan dari berbagai negara.
Apa sebenarnya penyebab penyakit hepatitis? Berikut penjelasan penyebab, gejala, dan bagaiamana kita mencegahnya.
Indonesia masuk dalam 20 negara dengan beban penularan Hepatitis yang besar di dunia
Arnold berpesan agar orangtua tidak panik jika anak mereka mengalami gejala hepatitis. Sebagian besar hepatitis bisa sembuh dengan sendirinya, yaitu fungsi hati akan kembali normal.
Penularan Hepatitis Akut diketahui dapat melalui saluran pernapasan dan saluran pencernaan, oleh karenanya masyatakaty menjalankan perilaku hiduo bersih dan sehat.
Hepatitis merupakan peradangan pada hati sehingga menimbulkan kerusakan sel-sel hati yang berfungsi untuk metabolisme tubuh, detoks racun dan lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved