Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mix & Match Vaksin Tetap Memberikan Kekebalan pada Tubuh

M. Iqbal Al Machmudi
27/4/2022 19:59
Mix & Match Vaksin Tetap Memberikan Kekebalan pada Tubuh
Petugas medis mempersiapkan vaksin covid-19 dosis booster Pfizer untuk warga.(Antara)

EFEKTIVITAS vaksin reguler disebut akan menurun setelah enam bulan penyuntikan. Dibutuhkan dosis booster untuk meningkatkan antibodi terhadap virus korona.

Sekalipun jenis vaksin reguler dengan booster tidak sama, tetap memberikan kekebalan terhadap tubuh. "Vaksin tentu menawarkan perlindungan efek serius terhadap covid-19. Respons antibodi awal akan sama dengan semua dosis booster," ujar perwakilan National Vaccine Institute Thailand, dokter Sunate Chuenkitmongkol, Rabu (27/4).

Menurutnya, banyak masyarakat di pusat Ibu Kota Thailand, yakni Bangkok, lalu Phuket, hingga Kalasin, menggunakan vaksin Sinovac, Pfizer dan AstraZeneca.  Apapun jenis vaksinnya, baik AstraZeneca maupun Pfizer, tetap menimbulkan perlindungan yang setara seperti Sinovac. 

Berikut, menimbulkan perlindungan yang tinggi untuk kekebalan tubuh. Dengan begitu, tingkat keterisian rumah sakit covid-19 dapat dikurangi.

Baca juga: AstraZeneca dan mRNA Beri Perlindungan Setara terhadap Kejadian Covid-19 Serius

"Efektivitas dari vaksin awal (reguler) pasti menurun 15%. Setelah diberi (vaksin) booster, meningkatkan efektivitas perlindungan terhadap varian apapun, termasuk Omikron," imbuh Sunate.

Dapat disimpulkan bahwa di Thailand, vaksin AstraZeneca memberikan perlindungan setara hospitalisasi dan kematian. Pihaknya meyakini kombinasi tersebut dapat memberikan perlindungan yang memadai.

"Bagaimana mix and match antar vaksin bisa memberikan hasil kekebalan yang setara dan dapat melawan varian Omikron. Dosis booster yang berbeda dari vaksin awal, pun bisa memberikan perlindungan yang sama-sama kuat," pungkasnya.

Baca juga: 24 Juta Masyarakat Rentan dan Umum telah Disuntik Booster

Direktur Medis Area Asia, Vaksin dan Penyakit Menular AstraZeneca Bruce Mungall meminta warga tidak selektif terhadap jenis vaksin, atau berusaha menyesuaikan dengan jenis vaksin awal. Meski jenis vaksin reguler dan booster berbeda, dipastikan tidak menimbulkan masalah.

"Dosis reguler AstraZeneca dan Pfizer setelah enam bulan, efektivitas berkurang meskipun 2 dosis. Booster itu penting perlindungan melawan Omikron," tutur Bruce.

Efikasi vaksin dosis booster dapat meningkat 60%, apapun jenis vaksinnya. Kemanjuran vaksin terhadap covid-19 bisa saja melemah, khususnya setelah kemunculan varian Delta. Untungnya, gejala varian Omikron lebih rendah dibandingkan Delta.

"Di Inggris, dua dosis vaksin (reguler) tidak dapat mencegah dari (terpapar) Omikron, sehingga booster menjadi jawaban. Vaksin memberikan perlindungan yang setara terhadap penyakit. Ini membuktikan bahwa booster penting untuk memberikan perlindungan," katanya.(OL-11)
 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya