Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pasar Tradisional Juga Mampu Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Mediaindonesia.com
26/4/2022 13:28
Pasar Tradisional Juga Mampu Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Seorang oedagang pasar menunjukkan gambar proses pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.(Ist)

EMPAT pasar di Bandung dan Banjarmasin telah merampungkan program uji coba pasar percontohan bebas plastik yang dimulai pada Februari 2021.

Hasilnya, Pasar Kosambi dan Cihapit di Bandung mampu mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai sebanyak 11% dan 19%.

Selain itu, terjadi penurunan serupa di Pasar Pekauman dan Pandu di Banjarmasin mencapai 18% dan 27%.

Baca juga : Sinar Mas Land Ajak Warga Mengolah Sampah Menjadi Produk Berguna

Hasil positif lain yang diraih oleh program ini adalah adanya perubahan perilaku dari pengunjung pasar.

Pembeli yang membawa kantong belanja ramah lingkungan di empat pasar tersebut meningkat sebanyak 21%.

Sebanyak lebih dari 600 pedagang di pasar-pasar ini mendapatkan pelatihan mengenai tata cara bertransaksi bebas plastik dengan pelanggannya.

Baca juga : Impor Limbah Plastik Diperketat

Implementasi uji coba Pasar Bebas Plastik adalah kolaborasi Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) dan pemerintah kota setempat.

Program ini mendukung Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) no. 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

“Uji coba Pasar Bebas Plastik di Bandung dan Banjarmasin berhasil mematahkan stigma bahwa pembeli dan pedagang pasar tradisional masih sulit melepas ketergantungan pada plastik sekali pakai," ungkap Ujang Solihin Sidik, Kepala Sub Direktorat Tata Laksana Produsen, Direktorat Pengurangan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca juga : Warga Menunggu Aturan Menteri LHK tentang Penggunaan Plastik

"Saya harap hasil positif dari program ini menginspirasi pasar tradisional lain untuk segera membebaskan diri dari plastik dan menyukseskan Indonesia Bersih Sampah 2025,” ungkap Ujang dalam keterangan pers, Selasa (26/4).

Program uji coba Pasar Bebas Plastik secara spesifik menyasar pasar tradisional atau pasar rakyat. Berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh GIDKP, pasar rakyat merupakan salah satu sumber penghasil sampah plastik terbesar di Indonesia.

Sebanyak 416 juta lembar kantong plastik dalam satu tahun dihasilkan oleh pasar rakyat saja atau sekitar 45% dari keseluruhan sumber kantong plastik (selain dari pusat perbelanjaan, toko modern, dan restoran).

Baca juga : Hasil Panen Kelompok Tani Hutan Hadir di Pasar Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang digelar KLHK

Tiza Mafira, Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik menyatakan: “Pasar tradisional dihuni oleh ratusan atau bahkan ribuan pedagang sektor informal. Kiosnya pun milik perorangan."

"Sistem inventorinya juga tidak tersentralisasi akibatnya pembeli masih dapat meminta penggunaan plastik rangkap<' jelasnya.

"Strategi yang kami lakukan adalah mendekati pedagang agar perubahan perilaku yang diprakarsai pedagang dapat menekan pemberian kantong plastik,” jelas Tiza.

Baca juga : Bertahan Tinggi Harga Bahan Pokok di Pasar Gedhe Klaten

“Tidak hanya memberikan tas ramah lingkungan, program ini bertujuan untuk memahami karakter pedagang dan pengunjung pasar agar kita dapat mencari solusi jangka panjang untuk mengurangi sampah plastik,"  kata Deti Yulianti, Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda Sub Koordinator Kerjasama Teknis Operasional, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung.

"Berkurangnya penggunaan kantong plastik tidak hanya membantu lingkungan dan pengurangan sampah kota Bandung ke TPA. Itu juga membantu pedagang di pasar berhemat ratarata Rp 300 ribu per bulan,” jelas Deti.

"Sebagian besar pedagang sebenarnya sudah paham bahwa penggunaan plastik berbahaya. Tetapi mereka belum menemukan alternatif kemasan untuk komoditas basah," ucap Dwi Naniek Muhariyani, Kepala Bidang Tata Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin.

Baca juga : Harga Berbagai Cabai di Pasar Kemirimuka Depok Naik Lagi

"Melalui program ini, bersama dengan GIDKP, aktif melakukan berbagai macam edukasi, sosialisasi dan evaluasi agar pedagang dan pengunjung pasar lebih percaya diri untuk mengurangi ketergantungan dari plastik," jelasnya.

"Hal ini juga didukung dengan Perwali Kota Banjarmasin yang menghimbau masyarakatnya untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai. Kami akan terus mengevaluasi kedepannya,” ujar Dwi.

Program Pasar Bebas Plastik ini didukung oleh Project 'Rethinking Plastics - Circular Economy Solution to Marine Litter', dari Uni Eropa dan Pemerintah Republik Federal Jerman, dan diimplementasikan oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ) di Indonesia. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya