Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BANYAK sekali anak-anak yang sangat tertarik dengan cerita fiksi. Cerita yang merupakan khayalan atau rekaan yang bertujuan untuk menghibur sering ditemukan pada novel dan cerpen.
Fiksi yang memiliki arti tidak nyata justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya. Karena dapat dengan mudah membayangkan cerita-cerita khayalan menarik tersebut bersama sang penulis.
Sedangkan cerita fiksi adalah cerita penuh khayalan dan dianggap oleh masyarakat umum sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi.
Cerita fiksi sering digunakan untuk membantu anak-anak untuk lebih berimajinasi serta membentuk karakter mereka.
Jika kita menemukan dan membaca cerita yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut, cerita tersebut merupakan cerita fiksi. Antara lain :
Selain ciri-ciri cerita fiksi di atas, yang harus kita ketahui lainnya yaitu jenis. Jenis pada cerita fiksi memiliki beberapa klasifikasi. Antara lain :
1. Novel
Novel adalah sebuah karya prosa dari sebuah cerita tertulis
2. Cerpen
Cerpen merupakan sebuah karya prosa yang tujuannya cenderung padat dan langsung
Baca juga: Mengingat Penyair Intojo di Hari Puisi Sedunia
Sebagai penulis, cerita fiksi harus dilengkapi oleh beberapa unsur di dalamnya. Jika unsur tersebut tidak ada, maka cerita tersebut belum bisa dinyatakan cerita fiksi. Antara lain :
1. Tema
Gagasan dasar umum dalam sebuah karya
2. Tokoh
Pelaku yang ada dalam karya tersebut
3. Alur
Urutan kejadian yang ada di dalam cerita
4. Konflik
Permasalahan-permasalahan yang dihadapi para tokoh dalam cerita
5. Klimaks
Akhir dari konflik, saat konflik sudah mencapai intensitas tinggi dan merupakan kejadian yang tidak bisa dihindari
6. Latar
Tempat, suasana, dan waktu terjadinya peristiwa yang diceritakan
7. Amanat
Pemecahan solusi dari penulis atas persoalan dalam cerita tersebut. Amanat mengandung pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca
8. Sudut pandang
Pandangan penulis dalam menyampaikan sebuah cerita sehingga cerita tersebut lebih hidup dan tersampaikan dengan baik pada pembacanya
9. Penokohan
Cara penulis dalam menampilkan tokoh. Misalnya, tokoh A adalah tokoh protagonis yang memiliki sifat bijaksana, sedangkan tokoh B merupakan tokoh antagonis yang ceroboh.
Setelah mengetahui beberapa hal yang harus diperhatikan pada cerita fiksi. Berikut merupakan contoh cerita fiksi yang sudah sesuai dan memenuhi dari segi pengertian, ciri-ciri, jenis, dan juga unsur. Antara lain :
Mengejar Mimpi
Prasetya adalah seorang siswa sekolah dasar dari daerah terpencil di Indonesia. Dia tinggal di desa yang sangat sepi di ujung Kalimantan. Kehidupan penduduk desa sangat sederhana dan jauh dari kehidupan modern. Akses listrik di sana sangat terbatas, belum lagi sinyal dan akses internet. Namun, penduduk desa yang tinggal di sana masih bisa hidup bahagia dengan sepenuhnya memenuhi keterbatasan tersebut.
Prasetya sedari kecil sudah memiliki cita-cita ingin menjadikan desanya bisa lebih maju. Ia mulai berpikir paling tidak di desanya ada akses listrik yang mumpuni dan gratis untuk seluruh masyarakat yang tinggal disana. Keinginan itu muncul ketika ia pernah tak sengaja membaca selembar koran yang ia temukan di area sekolahnya. Koran tersebut itu memang sudah benar sangat lusuh, sehingga ia semakin bersemangat membangun desanya.
Atas impiannya itu, Prasetya kemuaian belajar sangat keras agar cita-citanya bisa memperoleh beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Plas adalah nama panggilan SMA-nya, kemudian ia akhirnya bersekolah di luar desa karena ingin mengejar dengan lebih layak. Dia bekerja sambil bersekolah. Pada akhirnya, ia diterima di salah satu universitas besar di Indonesia.
Sejak itu, Prasetya telah belajar dengan giat dan memperoleh prestasi dalam berbagai proyek penelitian yang dilakukan oleh para dosennya. Setelah lulus dari perguruan tinggi tersebut, Plas akhirnya kembali ke desa dan mulai mewujudkan mimpinya dengan membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sederhana.
Baca juga: Sajak-sajak Remy Sylado
Indonesia Merdeka
Namaku Ridho, saat itu usiaku masih 14 tahun. Tepatnya saat 17 Agustus 1945, bulan Ramadhan. Maka aku, ayah dan adikku keluar tempat tinggal tanpa sarapan lantaran kami tengah menjalankan ibadah puasa. Kami ketika itu yang keluar tempat tinggal sekitar jam 09.00 pagi, tetapi tidak tidak bisa karena jalanan yang sangat sepi.
Sebetulnya diriku sekarang sangat heran, namun aku membisu dan akan terus berjalan mengikuti langkah ayahku. Ternyata, ayahku sudah membawa aku dan adikku menuju suatu tempat di Jalan Pegangsaan Timur angka 70. Disana banyaknya orang berkumpul, tentu saja itu membuat aku semakin bertanya-tanya apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Disana juga ada sejumlah pemuda yang tengah berbaris rapi dan terlihat tamu undangan yg duduk rapi berdasarkan kumpulan kursi yg sudah disediakan. Sedangkan waktu keluar tempat berkumpul itu, ada pula warga berdasarkan dari berbagai kalangan. Hampir semua warga yang berkumpul di tempat itu membawa bambu runcing, sekop, parang, dan jenis alat lainnya yang bisa dijadikan sebagai senjata.
Semua benda dibawa oleh mereka seakan-akan mereka ingin menunjukkan tekad mereka untuk berani meninggal demi bisa mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Waktu itu, kami berjalan mendekat ke daerah tempat itu, maka semakin kentara terdengar seruan warga yg sedang berteriak “Sekarang, Bung, Sekarang! Segera nyatakan dalam waktu ini, kini pula bung”.
Tidak usang kemudian, akhirnya berdasarkan tempat itu keluar 2 orang menggunakan kemeja putih rapihnya. Salah satu orang yang keluar itu membawa secarik kertas dan beliau sangat tegas, dia yg membacakan isi berdasarkan kertas isinya pernyataan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Mendengar bacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu diriku sangat terharu. Di usiaku yang ke 14 tahun ikut dan sebagai saksi bahwa negara tercinta sudah merdeka.(OL-4)
Staf Ahli Bidang SDM dan Kemasyarakatan Kota Padang, Syahrial Kamat, mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian yang dikemas dalam karya seni.
Hadania meluncurkan dua buku seni, “39 is 0” dan “My Rhapsody in Blue”, serta kartu oracle Sacred Feminine,
Sapardi Djoko Damono, merupakan sastrawan besar Indonesia yang puisi-puisinya telah melintasi generasi dan diterjemahkan ke berbagai bahasa.
Kompetisi membaca puisi berbahasa Mandarin merupakan upaya mendukung program pemerintah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
LEBIH dari 1.800 pejalar dari seluruh Indonesia mengikuti lomba membaca puisi berbahasa mandarin tingkat nasional.
Rasakan emosi puisi! Pelajari citraan, kunci penyampaian perasaan mendalam melalui kekuatan kata yang memukau.
Apa itu teks prosedur dan tujuannya serta kaitannya dengan cerpen, infografik, poster, kata serapan, dan imbuhan -wan? Berikut rangkumannya.
BIASANYA, sebuah persembahan diambil dari sesuatu yang bersifat jarang, langka, atau setidaknya cukup istimewa bagi sebagian besar orang.
Penokohan juga biasa disebut dengan sifat atau karakter tokoh dalam suatu cerita. Lalu apa yang dimaksud dengan penokohan dan seperti apa penokohan itu? Berikut penjelasannya.
Untuk memahami cerpen lebih dalam, berikut penjelasan lengkap mulai dari pengertian, unsur-unsur yang terkandung, dan contoh.
APRIL adalah momen dua keindahan saling berpagut di tempat asalku.
"Aca & Arkan" adalah cerita yang dikisahkan melalui bentuk percakapan dalam story chat, menciptakan pengalaman membaca yang unik dan berbeda dari cerita-cerita lainnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved