Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEPALA Instalasi Rehabilitas Medik (IRM) RS M Ridwan Meuraksa, Saad Budiyono mengingatkan pentingnya olahraga ringan untuk mencegah atau mengatasi nyeri otot dan sendi yang sering dikeluhkan orang yang menjalankan work from home (WFH).
Saad mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir, khususnya selama pandemi covid-19, nyeri otot dan sendi juga dikeluhkan kalangan muda yang harus bekerja dari rumah.
Padahal, sebelum ada pandemi, penyakit nyeri otot dan sendi identik dengan penyakit orang lanjut usia yang memang mengalami degenerasi sehingga kinerja sendi dan ototnya tidak lagi maksimal, kata kepala Instalasi Rehabilitasi Medik di rumah sakit militer di bawah Kesdam Jaya itu di acara diskusi daring, dikutip Rabu (30/3).
Baca juga: Menkominfo Imbau Perkantoran non Esensial Batasi WFO
Untuk mencegah terjadinya nyeri otot dan sendi, Saad menyarankan setiap orang perlu melakukan olahraga ringan namun dengan intensitas yang rutin.
"Paling mudah ya (olahraganya) jalan kaki, minimal 30 menit sampai 1 jam. Itu bisa disertai dengan kita mengangkat tangan kita sambil melatih pernafasan. Idealnya itu dilakukan tiga sampai lima kali dalam seminggu. Intinya sesuai dengan usia," kata Saad.
Bagi orang-orang yang gemar menjalankan olahraga berat seperti berenang, bermain bola, hingga bersepeda, gerakan pemanasan dan pendinginan diperlukan untuk menghindari nyeri pada otot dan sendi.
Untuk memastikan otot dan sendi bekerja dengan maksimal, Saad juga menyarankan orang-orang ketika beraktivitas baiknya tidak mengandalkan satu posisi saja.
Misalnya ketika posisi bekerja mengharuskan seseorang duduk seharian, ada baiknya setiap dua jam sekali mengganti posisi.
Mengganti posisi dalam melakukan sebuah aktivitas rupanya dapat mengurangi tekanan atau kompresi pada satu bagian tubuh yang dapat berpotensi menyebabkan nyeri di bagian otot atau sendi yang menanggung beban tubuh.
"Saat kita memakai sendi dan otot, yang pasti harus disesuaikan dengan usia dan aktivitas. Jangan kita sampai berlebihan, jangan sampai digunakan berlebihan. Jangan melampaui kapasitas kita," jelasnya.
Perlu diingat juga sendi dan otot juga tidak boleh terlalu lama tidak digerakkan. Ini harus bergerak sesuai dengan kapasitasnya.
Menurut Saad, tidak hanya dari kegiatan yang melibatkan otot yang perlu diperhatikan, cara terakhir agar otot dan sendiri tidak mengalami nyeri juga perlu diperhatikan dari asupan yang bergizi.
Dengan asupan yang tinggi kalsium dan mendukung massa otot tentunya akan lebih baik ketimbang makanan siap saji yang tinggi kolestrol dan berdampak buruk bagi tubuh. (Ant/OL-1)
Sebanyak 54% warga Amerika Serikat yakin konsumsi alkohol berdampak negatif bagi kesehatan.
PRESIDEN Prabowo Subianto dinilai sudah berhasil menunjukkan keseriusan alam memperkuat fondasi pembangunan manusia Indonesia melalui bidang pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan.
RUMAH Sakit Brawijaya berencana memperluas jangkauan layanan ke Pulau Jawa, bahkan daerah di luar Pulau Jawa di masa depan.
KESADARAN menjaga fisik dan kesehatan dinilai menjadi hal penting bagi atlet esports untuk mencegah cedera dan menjaga karier tetap panjang.
Mengonsumsi beragam buah setiap hari tak hanya memanjakan lidah, tapi juga memberi banyak manfaat kesehatan, termasuk menurunkan risiko terkena kanker.
Saat ini, penjualan alat kesehatan rumah tangga di Indonesia tumbuh pesat dengan laju 13,6% per tahun, dengan glucometer menguasai lebih dari 40% pasar.
NBA secara resmi menyetujui penjualan Boston Celtics kepada kelompok investor yang dipimpin Bill Chisholm dengan nilai mencapai US$6,1 miliar atau sekitar Rp99 triliun.
berolahraga 45 menit dengan latihan interval intensitas tinggi, dapat memicu lonjakan myokine dan menekan pertumbuhan sel kanker payudara hingga 30 persen.
Berlari adalah salah satu olahraga yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga menjaga berat badan ideal.
Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum.
Olahraga selama ini identik dengan tubuh bugar dan sehat. Namun, manfaatnya melampaui aspek fisik — kesehatan mental juga ikut terjaga.
Langkah ini merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk mencetak atlet profesional yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Tangerang di kancah nasional dan internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved