Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
MASALAH kesehatan selalu muncul bersama dengan tanda dan peringatannya namun masih banyak yang tidak menyadari bahkan cenderung abai.
Dalam kasus kanker ovarium, ada beberapa tanda dan gejala halus yang dirasakan oleh pasien. Direktur onkologi hemato dari Rumah Sakit Fortis, Richmond Road, Bangalore, India Niti Raizada mengatakan kanker ovarium dimulai pada organ perempuan yang menghasilkan sel telur.
Beberapa gejala umum yang diderita pasien kanker ovarium adalah perut kembung, perubahan kebiasaan buang air besar, gangguan pencernaan, mual, penurunan berat badan drastis, kelelahan, ketidaknyamanan di panggul, sakit punggung, frekuensi buang air kecil meningkat, serta menstruasi yang tidak teratur.
Baca juga: Meski tidak Bergejala, Kanker Ovarium Stadium Awal Bisa Diidentifikasi
Selain itu, ada juga tanda seperti kesulitan makan, terdapat cairan di perut yang disebut asites, serta masalah buang air kecil lain. Namun, ciri tersebut merupakan gejala jika seseorang sudah berada di stadium lanjut ketika kanker telah menyebar ke panggul dan perut.
"Sayangnya, tidak ada gejala pada tahap awal. Ketika kanker terkandung di ovarium, itu adalah yang paling mudah untuk diobati," ujar Raizada dilansir Indian Express, dikutip Rabu (30/3).
"Setiap perempuan yang memiliki indung telur berisiko terkena kanker ovarium, meskipun ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko ini," lanjutnya.
Meski demikian, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kanker ovarium.
Olahraga mingguan dan diet sehat adalah hal yang paling penting. Banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran dan makanan yang kaya vitamin D. Berolahraga 30-40 menit setiap hari juga dapat mengurangi risiko hingga 20%.
Karsinogen adalah zat yang mampu menyebabkan kanker. Zat seperti bedak (bedak bayi, deodoran vagina, dan riasan) diketahui memiliki hubungan dengan risiko kanker.
Perempuan yang telah melahirkan setidaknya satu anak, terutama sebelum usia 30 tahun, memiliki risiko lebih rendah terkena kanker ovarium dan bahkan kanker payudara. Menyusui juga diketahui menurunkan risiko.
Menghindari penggunaan dan paparan produk tembakau tidak hanya dapat menurunkan risiko kanker ovarium, tetapi juga banyak jenis kanker lainnya. Bersamaan dengan itu, membatasi konsumsi alkohol adalah yang terbaik.
Beberapa penyakit kanker ovarium terkait dengan perubahan genetik dan keluarga dengan beberapa kasus kanker payudara dan ovarium. Salah satu mutasi penting tersebut disebut BRCA1 (gen kanker payudara 1) dan BRCA2 (gen kanker payudara 2).
Mengidentifikasi riwayat kesehatan keluarga dapat membantu menerapkan strategi pengurangan risiko. Penting untuk mengidentifikasi kelompok berisiko tinggi melalui pemeriksaan.
Metode skrining ini termasuk USG trans-vaginal dan serum Ca125 (tes darah). Alat skrining umumnya non-invasif. (Ant/OL-1)
Ilmuwan dari University of Illinois kembangkan teknologi MRI metabolik super cepat yang dapat membedakan otak sehat dari tumor.
LINITIS plastica jarang terdengar di telinga masyarakat awam. Hal itu karena penyakit ini merupakan kanker lambung yang masih tergolong jinak namun dalam kategori langka.
PENELITIAN terbaru dari para ilmuwan di Universitas California, Los Angeles (UCLA) Health mengungkap bahwa kanker bisa dideteksi hanya dengan tes darah.
6 tips pola makan untuk pasien kanker yang mendukung pemulihan tubuh, meningkatkan daya tahan, dan menjaga kesehatan setelah pengobatan kanker.
KANKER hati merupakan salah satu penyakit yang membahayakan organ hati dan perlu diperhatikan secara serius, mengingat hati termasuk organ yang memiliki peran penting bagi tubuh.
BEBERAPA makanan ketika dikonsumsi dalam jumlah besar, maka hal ini bisa menjadi masalah. Salah satunya adalah meningkatkan risiko seseorang untuk terserang jenis kanker tertentu.
Adapun tema yang diusung dalam peringatan Hari Kanker Ovarium Sedunia tahun ini adalah 'No Woman Left Behind' atau 'Tidak Ada Perempuan yang Tertinggal'.
Menurut data Global Cancer Incidence, Mortality and Prevalence (Globocan), kanker ovarium adalah kanker ketiga tersering pada wanita Indonesia
kanker ovarium gejalanya cenderung samar-samar, mudah terlewatkan, atau disalahartikan sebagai penyakit lain. Wasdapai 10 tanda dan gejala kanker ovarium.
Kanker ovarium adalah jenis kanker yang tumbuh di indung telur dan sering menyerang perempuan setelah menopause. Ini 10 gejala yang perlu diwaspadai.
Tingkat hormon estrogen yang tinggi dapat meningkatkan faktor risiko kanker payudara dan kanker ovarium.
Kanker ovarium memang bisa menyebabkan kematian, terutama jika tidak didiagnosis dan diobati pada tahap awal. Namun, dengan deteksi dini, pengobatan yang tepat, dan pemantauan yang cermat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved